3•[vpr]• Rooftop

1.1K 52 5
                                    

"Gimana bisa sih Tavela? Kamu itu malu-maluin mama aja. Try out kemaren kamu peringkat 1 masa sekarang peringkat 5?" oceh mamanya. Tavela hanya diam.

Jujur, Tavela sudah lelah dipaksa ini itu oleh mamanya. Padahal, Tavela sudah mengeluarkan segala kemampuannya. Hasilnya memang tidak memuaskan, tapi setidaknya Tavela bersyukur. Berbeda dengan mamanya yang malah menuntut lebih. Tavela lelah.

"Yasudah, pokoknya keputusan mama bulat ya, Tavela. Kamu nanti gak usah megang hp lagi. Belajar. Mama tau kamu masih kelas 10. Tapi udah saatnya fokus, Tavela. Kamu udah sma, udah besar" oceh mamanya. Tavela memutar bola matanya.

"Tavela, mama serius. Terus, gak ada nonton drama korea lagi. Laptop kamu mama sita" Tavela membelalakkan matanya. Masalah apa lagi ini.

Jujur Tavela sudah lelah atas semuanya. Dan sekarang? Laptop dan hpnya harus disita. Apa-apaan ini? Mata Tavela memanas. Tapi sekuat mungkin ia menahan airmatanya yang ingin keluar. Ia tidak ingin terlihat lemah didepan mamanya.

"Udah ma, Tavy capek. Tavy mau ke kamar" ucap gadis itu sedikit lirih kemudian menyeret kakinya menuju ke kamarnya.

Tavela menghempaskan dirinya dikasur kamarnya. Dan pikirannya melayang pada Rakha yang masih menanti Aqilah dan mamanya yang mengocehinya. Dan entah, Tavela lelah menghadapi semuanya.

Perlahan tapi pasti, air mata turun dari mata Tavela. Usaha yang selama ini sudah ia bangun dengan susah payah, tidak ada satupun yang menghargainya. Tavela menghela nafasnya lelah. Belum lama kemudian, handphonenya bergetar menandakan telpon masuk.

Tanpa melihat id-caller yang menelepon, Tavela segera mengangkatnya.
"Halo" ucap gadis itu dengan suara agak serak miliknya.
"Tavela, lo kenapa?" ucap suara disebrang. Tavela melihat id-callernya. Oza. Perempuan itu menghela nafasnya.
"Gak papa baru bangun tidur. Lo bangunin sih. Kenapa, za?" tanya perempuan itu sambil mengelap bekas tangisannya.

"Nggak sih, gue cuma mau ngajak lo ketemuan. Lo mau gak? Atau gue aja ya yg jemput. Iyadeh gue aja yg jemput. Siap-siap ya tav. Gue otw rumah lo" ucap Oza kemudian memutuskan sambungan telepon.
Tavela melebarkan mata setelah berhasil mencerna ucapan Oza.

"Ini anak emang bener-bener deh ya" gerutu Tavela.
Ia segera mandi dan berganti bajunya menggunakan rok pastel berwarna pink dan sweater putih.

Tavela merapikan kamarnya sejenak. Ya, bisa-bisa mamanya marah ketika menemukan kamarnya berantakkan. Mengingat itu, Tavela tersenyum miris. Gadis itu segera pergi keluar rumah. Ia menunggu di teras.

"Kamu mau kemana, Tav?" tanya mamanya dingin.
"Pergi ma, cari buku salinan mtk yang 3tahun lalu" ucap Tavela sambil menunjukkan senyumnya. Mamanya hanya mengangguk kemudian masuk kembali ke dalam rumahnya.

Tak lama kemudian, mobil Oza berhenti tepat didepan pagar rumah Tavela.
"Ma, Tavela berangkat" teriak Tavela dari teras. Gadis itu segera berlari masuk menuju mobil milik Oza.

Setelahnya, Oza segera manancap gas sementara gadis disebelahnya berusaha mengatur nafasnya.
"Lo, za. Awas kalo lo ngajak gue ke tempat yang gak penting. Mengingat ini juga udah jam 6 sore. Gue bunuh lo, za" ucap Tavela sengit sambil menatap Oza yang menyetir. Oza tertawa pelan.

"Gue ngajak lo ke rooftop. Ada yang mau gue omongin. Dan yang mau gue omongin itu penting" Oza tersenyum kemudian melanjutkan perjalanannya. Tavela hanya mengangguk paham.

Sementara diperjalanan, Tavela menyalakan tape didalam mobil Oza. Dan hasilnya adalah lagu-lagu yang dibawakan oleh 5sos. Oza membelokkan mobilnya kesalah satu gedung. Setelah mematikan mesin, Oza menyuruh Tavela turun dari mobilnya.

"Lah ayok kan kita mau ke rooftop. Ngapain lo diem aja disitu?" ucap Oza sambil menaikkan alis.
Tavela meneguk ludahnya. Ya, ada beratus anak tangga menunggunya. Dan ia yakin, ia akan kelelahan.

"Elah, dasar cewek. Lo naik ya, Tav. Semampu lo. Kalo lo udah gak mampu, baru gue gendong"ucap Oza pasrah. Tavela tersenyum kemenangan.

Yah dan untungnya, Tavela kuat naik hingga ke anak tangga paling akhir. "Nah gitu dong, Tav" Lelaki itu menyeringai lebar sembari membuka pintu yang membatasi antara atap dan anak tangga sialan bagi Tavela tersebut.

Setelah pintu terbuka, Tavela-lah yang paling awal naik ke atap dan disusul dengan Oza.
"Anjir za. Udah jam 7 aja ya. Gemerlap-gemerlip banget inimah lampunya. Gila" ucap Tavy sambil tersenyum lebar.
"Btw, apa yang mau lo omongin?" tanya Tavela sambil tersenyum memandangi lampu kota yang berkilau.

"Aqilah. Gue gak bisa lanjut sama dia.Gue udahan sama dia. And i realize bahwa Aqilah sering chat sama Rakha, sering vidcall. Dan pada akhirnya, guess what? Aqilah suka sama Rakha. How fast night changes?" Oza mendongkakkan kepalanya, menatap bulan serta hamparan bintang diatas langit.

Dan entah, kebenaran yang Oza sampaikan terasa seperti menusuk Tavela dalam. Disaat Tavela lelah dengan semuanya, Rakha malah asyik dengan Aqilah. Tanpa mempedulikan Oza dan Tavela disini.

Kali kedua, air mata Tavela menetes dihari ini. Dengan pelan, Tavela duduk dan menekuk lututnya. Ia menangis. Tangisan yang lebih dahsyat dari sebelumnya. Melihat itu, Oza mendekat ke arah Tavela dan segera memeluk gadis itu perlahan.

"Karena orang bilang, dengan orang yang tepat, hidupmu bisa berubah dalam sekejap. Tapi jujur, gue gak ngerasa itu pas bareng sama Aqilah. Dan tandanya memang Aqilah bukan orang yang tepat kan? Untuk apa dilanjutin kalo emang kayak gini" ucap Oza sambil menenangkan Tavela yang menangis.

"Karena lebih baik mengalah daripada harus disakiti terlalu jauh" Ucap Oza kemudian memeluk Tavela lebih erat. Oza tau, yang Tavela butuhkan hanyalah orang yang mampu mendukungnya disaat apapun itu.

"I dedicate this song to you, the one who never see the truth. That i can take away your hurt, heartbreak girl. Hold you tight straight through the daylight. Iam right here, when youre gonna realize. That iam your cure, heartbreak girl" nyanyianpun keluar dari mulut Oza membuat Tavela melebarkan matanya.

"Udah, udah makin malem. Kita pulang ya. Sini lo gue gendong aja" ucap Oza sambil menyengir lebar. Tavela memukul pundaknya kemudian mencoba tertawa.

Dan mereka pulang. Tapi kali ini, dengan niatan baru dihati Oza. Kapanpun Tavela butuh dia, Oza siap menjadi yang pertama Tavela panggil. Oza siap menjadi tameng ketika ia diperlukan. Oza siap. Dan Oza siap hanya untuk Tavela.

Karena dengan orang yang tepat, hidup bisa berubah dalam sekejap.

***

hai guys, termasuk fast update ya? iyadong hahaha.
pokoknya tavela rakha castnya kj apa sama camila mendes wkwk. Itu pemain di riverdale.

Terus ada yang mau usul tentang siapa cast ozka, oza, sama aqilah? Yang mau usul comment ya gaes.
Vomments nya jangan lupa.
Ailopyu to the end of the line, gaes.
See you next part.
Bhay!

Vienzoo.

VaporTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang