Chapter 1

36 9 8
                                    

Kemunculan matahari pagi ini sangat lah mengganggu bagi Anna Mutiara Rilliani, bagaimana tidak ia baru bisa terlelap pada pukul 4 pagi dan sekarang alarmnya sudah berbunyi dengan kerasnya berkali-kali tepat pada saat pukul 6. Hal itu membuat Anna lebih erat menarik selimutnya hingga tubuhnya tenggelam dibalik selimutnya yang bermotif cotton candy yang berwarna pink tersebut. 

Anna sangat menyukai hal-hak yang berbau cotton candy, permen gulali berwarna pink tersebut merupakan makanan kesukaan Anna dari kecil. Bermula dari Kakak lelakinya, Putra Pratama yang membelikan nya dulu pada saat mereka sedang pergi ke Dufan bersama mama dan papa nya. Putra dan Anna hanya beda 2 tahun. Seluruh kamar Anna berisikan pernak-pernik cotton candy yang ia beli dan banyak juga merupakan hadiah pada saat ulang tahunnya, dan dikamar Anna tertempel juga Wallpaper berwarna soft pink.


Ceklek

"Tiaraaaaa sayang bangun, kamu udah telat" ucap Putra, dielusnya sayang kepala adik satu-satunya tersebut.

"Iya Kak Put 10 menit lagi", Anna pun semakin memeluk erat gulingnya. Putra pun menggelengkan kepalanya sabil terkekeh kecil melihat sikap adik tersayang nya itu dan pergi meninggalkan kamar Anna. Bagi putra, Anna adalah peri kecil yang manja dan Anna merupakan orang satu-satu nya yang harus ia lindungi. Karena bundanya telah meninggal tepat pada hari ulang tahun Anna ke 14 tahun.

20 menit kemudian

Putra kembali melangkahkan kaki nya menuju kamar adik kesayangannya tersebut, dia membukan pintu kamar Anna dan dilihatnya Anna sudah siap menggunakan seragam sekolahnya.

"wahhh Adik kakak tersayang sudah siap, gimana perasaan kamu dek? hari ini kan hari pertama kamu jadi siswa SMA", ucap Putra sambil membantu Anna memasukkan buku kedalam tas.

"Anna sangat bersemangat kak, Apalagi satu sekolah sama kakak hehe", wajah Anna yang berseri-seri memancarkan keceriaan tersebut tiba-tiba muram.

"Loh katanya senang, tapi kenapa wajahnya di tekuk?" Putra pun langsung menangkup kedua pipi adik nya tersebut.

"Anna takut lelaki itu juga masuk di SMA yang sama dengan Anna kak", lirih Anna sambil memeluk kakak satu-satunya.

Putra mengeratkan pelukannya ditubuh mungil adiknya. Dan berjanji akan melindungi Anna dari lelaki itu. Dan mereka berdua langsung turun kebawah menghampiri ayahnya yang sudah menunggu mereka berdua.


Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang