Chapter 12

10 3 2
                                    

Dan hari yang di tunggu-tunggu Kevin pun datang, Ia sudah mempersiapkan segala hal untuk acara penembakan. Kevin memilih taman tempat Mama dan Papa nya bertemu dulu dan tempat dimana Ia bertemu Anna kedua kalinya selain disekolah. Hari ini Ia sudah membuat janji dengan Anna untuk pergi ke taman itu bersama-sama pada pukul 7 malam, Anna tidak mengetahui apa yang sudah Kevin dan teman-temannya rencanakan. Anna hanya diminta untuk menggunakan sebuah Dress  berwarna Pink yang dikirimkan Kevin tadi pagi.

Anna POV 

Aku agak sedikit risih dengan Dress ini karena Dress ini sedikit terbuka di bagian atas nya dan bagiku Dress ini juga terlalu kependekan tapi karena Kevin sangat memaksaku yaa apa boleh buat. Aku memoleskan muka ku dengan sedikit bedak agar terlihat Natural dan tidak lupa Lipgloss berwarna soft pink dan sepatu high heels warna nya senada dengan Dress ku.

"Okeee. Perfecto"

Aku segera turun kebawah karena Kevin sudah menjemputku.

***

Sesampainya di taman Kevin menutup mataku. Dan aku hanya menuruti kemauannya, jujur aku sangat takut akan kegelapan apa lagi ini di taman. Aku takut Kevin meninggal kan ku sendirian di taman, aku pun semakin mengeratkan genggamanku ditangan kevin. Samar-samar aku dapat mendengar suara orang bernyanyi atau Sound yang di pasang di taman ini, entahlah aku juga tidak tahu dan aku semakin penasaran alasan Kevin mengajakku ke taman ini malam-malam dan menggunakan pakaian seperti ini.

Tiba-tiba genggaman ku terlepas dari Kevin dan langkah Kevin mulai menjauh dari ku. Namun dapat kurasakan ada seseorang yang memegang bahuku, aku sangat takut dan tidak mungkin aku melepaskan kain penutup mataku ini karena Kevin bilang jangan dibuka jika belum ada orang yang membukakannya.

 Lalu aku mendengar suara Kevin, Dia sedang menyanyikan lagu kesukaanku. Lalu kain penutup mata ku dibuka oleh seseorang yang memegang bahuku. Dan betapa terkejutnya aku melihat Kevin sedang berdiri di sebuah panggung kecil, dan disebelahnya ada Kak Putra yang memainkan gitar mengiringi Kevin yang sedang bernyanyi.

Kau begitu sempurna

Di mataku kau begitu indah

Kau membuat diriku akan slalu memujimu

Di setiap langkahku

Ku kan slalu memikirkan dirimu

Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu

Janganlah kau tinggalkan diriku

Takkan mampu menghadapi semua

Hanya bersamamu ku akan bisa

Aku sudah kehabisan kata-kata saat aku memutar kedua mataku mengelilingi taman ini, taman ini penuh dengan mawar berwarna Putih dan Pink. Dan disana ada Tasya, Alvin, Ridho dan teman-temannya Kevin yang sedang berdiri membawa buket bunga berwarna Pink. Dan aku kembali menatap Kevin, aku sungguh tidak percaya Kevin mempersiapkan ini semua untukku.

Kau adalah darahku

Kau adalah jantungku

Kau adalah hidupku

Lengkapi diriku

Oh sayangku, kau begitu

Sempurna.. Sempurna..

Kau genggam tanganku

Saat diriku lemah dan terjatuh

Kau bisikkan kata dan hapus semua sesalku  

Janganlah kau tinggalkan diriku

Takkan mampu menghadapi semua

Hanya bersamamu ku akan bisa

Kevin turun dari panggung dan berjalan ke arahku, kaki ku bergetar dan aku tidak mampu menahan air mata yang terus jatuh dari pelupuk mataku. Lalu Kevin berdiri berhadapan dengan ku dan Dia menggenggam tangan ku erat.

Kau adalah darahku

Kau adalah jantungku

Kau adalah hidupku

Lengkapi diriku

Oh sayangku, kau begitu

Sempurna.. Sempurna..

Kevin pun mengakhiri nyanyiannya dan berlutut di depanku.

"Anna Mutiara Rilliani, aku sudah mengenalmu selama 4 bulan. Awal pertemuan kita disaat kita bersama dihukum karena kita sama-sama terlambat dan entah kenapa dari pertemuan itu aku selalu yakin bahwa kamu lah yang akan menemani aku menjalani hari-hariku di dunia ini. Lalu rasa sayang dan cinta itu tumbuh mengiringi waktu yang berjalan" Kevin meberhentikan ucapan nya dan menatap mata Anna lekat-lekat. Dan melanjutkan ucapannya lagi.

"Sampai saat ini rasa itu terus tumbuh dan berkembang di hatiku, rasa ingin melindungimu dan membuat kamu menjadi milikku. Dulu aku sangat dingin dengan semua orang tetapi setelah aku bertemu kamu, aku berubah. Kevin yang sekarang lebih Friendly ke semua orang dan kau berhasil membuat sifat dingin hilang. Kurasa aku sudah tidak bisa bersabar lagi." Aku pun sedikit tertawa dalam tangisan bahagia ku.

"Anna Mutiara Rilliani maukah kamu menjadi pacar aku? Dan aku berjanji akan menjaga kamu dan melindungi kamu dari bahaya apapun bahkan harus mempertaruhkan nyawaku".

Semua orang yang berada di taman menyaksikan kejadian ini berteriak.

'Terima'

'So Sweet banget'

Dan masih banyak lagi suara-suara yang masuk melalui telinga ku. Aku pun meraih bahu Kevin agar berdiri di hadapan ku dan tak perlu aku membuang waktu yang lama lagi dan segera menganggukan kepalaku. Kevin pun langsung memelukku sangat erat dan aku pun membalas pelukan nya. Lalu yang ku rasa kan Kevin mencium puncak kepalaku, aku semakin menenggelamkan kepalaku di dadanya.

Ucapan selamat pun langsung berdatangan dari mulai Kak Putra, Tasya, Alvin, Ridho, teman-teman Kevin dan pengunjung taman. Aku tidak akan melupakan kejadian yang paling bahagia di hidupku ini. Mungkin aku lah orang yang paling beruntung memiliki Kevin di hidupku.


Jangan lupa VoMent nyaaa yaaa:))

Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang