Chapter 9

10 4 1
                                    

Hari-hari yang aku lalui di sekolah biasa-biasa saja. Aku semakin akrab dan tak terpisah kan denganTasya dan Taasya juga semakin dekat sama kak Putra. Fyi guysss kak Putra ternyata udah berani ngajak Tasya ngedate lohhhh aku bahagiaaa bangett liat Tasya dan kak Putra semoga ajaa merekaa cepet-cepet jadiaaan hahaha. Akan tetapi aku juga kadang di jadikan prioritas kedua sam kak Putra seperti sekarang ini, aku ditinggal sendiri di depan sekolah karena kak Putra mau menemani Tasya ke toko buku sebenarnya tadi aku diajak sama Tasya dan Kak Putra tapi aku menolaknya karena tidak ingin mengganggu mereka berdua.

Tinnnntiiinnnnn

Aku pun tersentak kaget dari lamunanku dan melihat ke arah yang mengklakson ku barusan. Dan siapa sangkaaa yang ada didalam mobil itu KEVIN. Ia segera turun dari mobil dan menghampiriku yag sedang bengong melihatnya.

"Haaaay Ann, kok sendirian aja? Ngga sama Tasya? Kak Putra kemana? Kak Putra belom keluar yaa?"

"Heyy satu-satu dong nanya nyaa kan aku bingung mau jawab duluan yang mana"

"Ehh sorry sorry Ann heheh"

"Kak putra sama Tasya pergi ke toko buku dan aku sedang menunggu angkot, kamu ngapain disini? Kok ngga pulang?"

"Ehhh ini mau pulang sebenarnya tapi aku liat bidadari yang cantik lagi duduk sendirian disini yaudah aku kesini ehh ternyata bidadari yang aku lihat itu ternyata kamu hhehe"'

Aku langsung mencubit pinggang Kevin, "Apaan sihh kamu gombal bangett Kev"

"Yailaaah aku ngga gombal kali Ann hehe giman kau aku anter pulang aja? Ini udah jam setengah 4 sore lohh mana ada angkot yang lewat jam segini" Dan aku pun kembali berpikir dengan ajakan Kevin untuk mengantar aku pulang. Tak perlu waktu lama aku langsung mengiyakan ajakan Kevin dari pada aku sendirian disini. Entah kenapa sikap Kevin tidak sedingin saat kita bertemu pada saat di hukum dulu, dan aku sangat senang dengan sikap Kevin yang sekarang ini.

***

"Ann udah sampe nih, bengong aja dari tadi" suara Kevin mengejutkan ku dari lamunan dan aku pun baru tersadar tangan Kevin udah berada tepat di atas telapak tanganku. Wajah ku terasa panas dan pasti pipi ku sudah berwarna merah hhh.

"Eeeeh maaf Ann ngga sengaja, maaf yaa"

"E-e-e-ehh iyaiyaa Kev ngga papa, Makasih yaa udah nganterin aku pulang" buru-buru aku menarik tangan ku dan keluar dari mobil Kevin.

"Ann, aku suka sama pipi kau yang berubah warna itu" ucapnya sambil menunjuk ke arah pipiku.

Aku tak bisa menahan senyumku lagi dihadapannya, dan aku pun melepas senyum yang dari tadi aku tahan Kevin pun ikut tersenyum dan meninggalkan halaman rumahku.

***

Tak terasa sudah hampir 4 bulan aku bersekolah, dan sudah hampir 3 bulan belakangan ini aku semakin dekat juga dengan Kevin. Hampir setiap hari Ia menjemput dan mengantarku ke sekolah bahkan weekend dia sering mengajak ku pergi ke Dufan, Puncak, Taman, Mall. Kevin juga sudah mengenal ayahku dan ayah sangat senang jika kevin datang kerumah untuk mengajak ayah bermain catur karena aku dan kak Putra tidak pandai bermain catur. Oh iya ngomong-ngomong tentang kak Putra, Dia sudah resmi pacaran lohh dengan Tasya. Hubungan merekan sudah jalan 2 bulan, awalnya kak Putra malu-malu mengutarakan perasaannya ke Tasya tapi berkat bantuan aku, Kevin, Alvin dan Ridho semuanya lancar. Kita membuat rencana acara penembakan kak Putra di sebuah Kafe milik papa Ridho dengan dekorasi yang serba putih dan banyak bunga mawar putih ditebar di lantai kafe itu agar kesannyaa romantis. Butuh 2 hari kami semua menyiapkan kejutan untuk Tasya. Sangat lucu melihat ekspresi Tasya dan Kak Putra pada waktu itu ehhehe.

Aku tersentak kaget saat ada laki-laki yang menggenggam tanganku erat, ternyata laki-laki itu Kevin dan aku juga mengeratkan tanganku yang digenggamnya. Aku tidak mengetahui sebenarnya perasaan Kevin ke aku, karena sampai saat ini Kevin belum mengutarakannya langsung. Kami sedang berada di kafe sekarang.

"Aku sangat menyayangimu Ann", ucap lelaki itu.

"Aku juga sangat menyayangimu Kev"

1 jam aku menghabiskan waktuku bersama Kevin di kafe, kami bercerita dan tertawa bahagia. Aku bahkan sudah lupa dengan kejadian yang membuat aku menjadi trauma bila dekat dengan laki-laki dan semua itu berkat Kevin yang selalu ada menjaga aku dan melindungi aku. Aku sungguh sangat sangat sangat menyayangi dan mencintaimu Kev.



Hayyyyy jangan lupa vote yaaaa:)


Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang