"Kkkkaaaaaaak Putraa cepetan dong nanti Anna telaat kesekolahnyaa" teriak Anna
"Iyaaaiyaaa sebentar dong sayang, kakak lagi pake jaket nihh"
"yaaaaaah, Annaaa dan Kak Putraa pegi dulu yaaaa Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam hati-hati yaaaa, jangan ngebut bawa mobilnyaa yaaa puttt"
"Siaaap bosssss" Putra pun langsung menjalankan mobilnya dan membelah keramaian Ibu kota tersebut. Inilah Jakarta kota yang tidak habis-habis nya jika membicarakan "kemacetan" dan hal itulah yang membuat Anna mendesak kakak nya untuk segera sampai disekolah. Karen Anna tidak mau di hari kedua Ia sekolah sudah terlambat dan Anna pun tau sekolah nya itu sangat ketat aturannya. Dan Anna takut dihukum gara-gara telat.
Daaaaaaan yang ditakuti Anna pun terjadiii bunnnng. Anna Telat. yaaa Anna Telat. Telat. T E L A T.
"Ohhhh my noooo kak, kita telat" Aku pun teriak.
"Yaudahhh sihh dek, ngga papa kan sekali-sekali telat hehe"
"Nggaaa ngggaa ini gak bolehh keulang lagi kak"
"Iyadehhh, maafin kakak yaaaa peri kecilku" Putra pun mendaratkan tangan nya dipipiku dan dicubitnya pipiku yang sudang menggembung.
"Eeeeehhh kaliaaan berduaaa, sudah telaat mesra-mesraan lagi sini ikut barisan siswa-siswa yang telat lainnya" tegas Bu Yanti. Fyi guysssss kata kak putraa Bu Yanti ituuu guru terkilerrrrr sumpeeeehh dehh sampeee tumpeehh tumpeeehh.
"Yailaaaahh ibuu ini maaah adik saya, bukan pacar saya" elak kak putra dan aku pun mengangguk untuk mengiyakan perkataan kak putra.
Yaaaa disinilaaah aku dibarisann siswa-siswa telat. Dan betapa terkejutnya aku melihat seseorang, laki-laki, cakep, tampan, putih, tinggi, berkarismaa, aduhhh gileee ileraaan dedek bang ngeliat abangg tetapi hal yang selanjutnya membuat aku terkejut adalah sikapnya yang dingin tidak sepeti teman yang disebelah kanan dan kirinya. Aaaahh mungkin mereka itu teman laki-laki itu batin ku kali ini yang berbicara bukan mulutku hehhe.
Tiba-tiba cowok itu menatapku dengan tatapan tajam nya, ingin rasa nya aku menedang diriku sendiri hingga mendarat di kutub utara biar bisaa berteman sama beruang kutub sekaliaaaan. Bicara tentang beruang kutub, aku langsung teringat dengan cowok itu sama- sama dingin bbbrrrrrr......aku kan belom tahu nama cowok itu gimana kalo aku panggil dia beruang aja, biar lucuu gitu panggilang kesayaangan aku untuknyaaa. Beruang.
"hahhahaha"tanpa sadar ternyata aku tertawa terbahak-bahak di depan lelaki yang aku sebut beruang tersebut. Cepat-cepat aku membalikkan tubuhku dari panadangaannya. Sungguhh akuu sangaaat maluu saat ini. Rataa kaan mukaa barbieee Ya Allaah.
"Loo ngapain sihh ketawa-ketawa sendiri? emang nya ada yang lucu hehhh" ucap cowok itu sambil menunjuk ke arahku, sebenarnya aku sudah siap ingin berlari namun niat ku hilang karena mendengar suara beruang. hehe
"eeeehhh e-e-enggak kok nggak ada yang lucu" ucap ku gagap, jantung ku makin berdetak kencang dan kaki ku sedikit bergetar.
"Oh"
"Yaelaaaah singkaat banget sihh jawabnyaa, ketusss lagiii tampang nyaa aja cakep eh ngomongnyaa singkat padeeet dan jelas gituu hhh" ucapku.
"Heeh pendengaran aku gak ada yang salah yaaaa, dan aku dengeer apa yang lo bilang tadi"
"Ehhh yaaa maaf, emang lo-nyaa kan emang jawab pertanyaan gue singket padat dan jelas gitu, jadi guee ngga salah dong guee ngomong faktaakan?" Aku pun mengedipkan sebelah mataku ke arah beruang. Aduhh apaan sih kok bisa-bisa nya gue main mata same tuhh beruang asdfjruegur
Percakapan ini pun tidak berlanjut lama karena aku dan beruang hanya bisa tatap-tatapan mata dan aku yakin dan sangat sangat yakinnn si beruang juga banyaak argumen di kepalanya yang akan lontarkan kepadaku. Akan tetapi semua itu tertahan karena sikap dingin nyaa. Yailaaaaah Sok cool bangeeet sihh lo beruang kutub.
Jangan lupa vote dan komentar nya ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cotton Candy
ChickLitAnna Mutiara Rilliani, gadis berumur 16 tahun yang sangat menyukai cotton candy. Cerita ini bermula pada saat Anna baru menjadi siswa di SMA Abdi Wacana. btw cover nya by @2miracle7 , Makasih yaa kak:)))