Chapter 11

11 3 0
                                    

Sesampainya aku dirumah, aku bergegas menuju kamar ku dan langsung merebahkan badanku di ranjang yang berukuran Queen size. Entah kenapa pikiran ku jatuh ke sebuah nama yaitu 'Deni Bastian' ingin rasanya aku merengek dan meminta kepada ayah agar aku boleh pindah sekolah. Namun niat tinggal lah niat, setelah aku berpikir keras dan aku harus membuktikan kepada Deni bahwa Anna yang sekarang bukan lah Anna yang dulu. 

***

Malam pun tiba dan saat nyaa makan malaam yipiyeaaaayy. Perut ku dari tadi sudah berteriak meminta karbohidrat bayangkan saja dari pulang sekolah aku belum ada makan sama sekali.

"Dek pelan-pelan dong makan nyaa" 

Aku hanya membalasnya dengan cengiran ku saja. Makan malam berjalan seperti biasanya hanya ada bunyi sendok dan garpu yang bersentuhan dengan piring makan dan sesekali terdengar suara ayah yang menjaili kak Putra mengenai pacar barunya itu.

***

"Kevin kamu kebiasaan aaaah kan rambut aku jadi berantakan" aku sangat kesal sekali kepada Kevin pagi ini karena sepanjang jalan dari gerbang sampai di depan kelas aku, dia terus mengaca-acak rambut. Kevin tertawa melihat muka ku yang sudah cemberut akibat nya.

"Haaay Ann" ucap Deni.

"E-ehh hai den" sesudah menjawab sapaan Deni, aku segera berlindung di balik punggung Kevin. Aku tak berani melihat mata Deni. Kevin pun pasti menyadari bahwa sikap ku ini sangat aneh di depan Deni.

Kevin POV

Kenapa tiba-tiba Anna sangat takut yaa sama Deni, paldahal kan Deni anak baru atau Anna sudah pernah mengenal Deni, mungkin Deni dan Anna pernah satu SMP dulu begitu banyak pertanyaan di otak ku yang ingin ku tanyakan kepada Anna. Tapi saat kurasakan tangan Anna bergetar di punggungku, aku merasa sangat khawatir kepadanya. Sebenarnya apa yang sudah terjadi dengan Anna dan Deni, aku harus mencari tahu secepatnya pasti ada yang tidak aku ketahui. Aku pun langsung menggenggam tangan Anna dan mengantarkan nya ke tempat duduknya dan mencoba menenangkan nya. Setelah tangan Anna sudah tidak bergetar aku pun pamitan ingin ke kelasku dan Ia hanya menganggukkan kepalanya.

Ku rasa waktu aku PDKT dengan Anna sudah cukup lama, dan aku ingin cepat-cepat menjadikan Anna sebagai pacarku. Segera aku merogoh saku celana dan mengambil Handphone setelah itu aku mengirim beberapa pesan kepada teman-temanku termasuk kak Putra, Tasya, Alvin dan Ridho untuk membantuku mempersiapkan acara penembakan ini.

Aku dan teman-teman ku janjian akan bertemu di kafe tempat biasa aku ngumpul dan mulai mendiskusikan rencana penembakan dan meminta usulan dari teman-temanku.

End POV

Kringggggkringgggkriiiiinggggggg

"Haaaaaah akhirnyaa pulang juga" ucap Tasya

"Taudehh yang mau jalan bareng kak Putra, pajak jadian nyaa belom yaaa Tas"

"Ehh apaan deh kamu Ann, makanya jadian aja sama Kevin. Apaan coba kesekolah bareng apa-apa bareng eh statusnya cuma temen aja" Aku kaget dengan ucapan Tasya tapi ada benernya juga sih si Tasya emang aku ini dianggap apa sama Kevin.

"Tauaaah ngga mau mikirin, tapi bener juga sih Tas kok Kevin belom nembak-nembak aku yaa kan aku juga bingung status aku sama dia ini apaan" aku pun menghela napas panjang

"Yeeeee itu sih elo yang terlalu ngarepin Ann, coba aja loo yang duluan bilang perasaan lo ke Kevin duluan"

"Gilaaa aja lo mau disimpen dimana muka gueee ntaaar" ucap ku sewot. Tasya pun tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan ku itu.

"Annnnn pulang yuuuuukk" ayooo tebak itu suaranyaaa siapaaa? yaa jelas Kevin laah haha dan teman-teman ku yang masih dikelas hanya menatap aneh Kevin karena yang mereka tahu Kevin adalah cowok yang sangat dingin kepada semua orang terkecuali dengan teman-teman nya. Gita yang sedari tadi melihat sikap Kevin yang memain-mainkan rambut Anna pun geram melihatnya dan rasanya Ia segera meluncurkan serangan nya kepada Anna. Tapi Ia merasa belum cukup kuat apabila ingin melawan Anna hanya sendirian, Ia butuh teman yang akan membantunya meluncurkan semua rencana yang sudah Ia rencanakan dari awal perkenalan Anna dan Kevin.


hayoooooo konflik nya udah mulai muncul nihhhh hehhe, gimana ya rencana penembakan kevin? dan siapakah akan menjadi teman gita untuk membantunya melancarkan rencana nyaa?? ikutin chapter selanjutnyaa yaa

Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang