part. 3

126 6 0
                                    

Namba Hatch.

Jiho dan Ran kini sudah berada di taman yang berada disekitaran Namba.

Berkeliling kota Namba, sekalian berkunjung ke taman yang cukup ramai tak kenal waktu ini.

Berkeliling kota Namba, sekalian berkunjung ke taman yang cukup ramai tak kenal waktu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelan outfit serba hitam yang digunakan Jiho, menambah ketampanannya. Pesonanya yang membuat setiap wanita meliriknya tapi segan untuk bertanya karena ada Ran disampingnya.

Ran tidak begitu terkenal tapi dia dikenal sebagai Queen of Feelings. Itu adalah julukannya di kampus. Dan hampir semua orang tahu itu. Karena setiap pertunjukan kampusnya, dia salah satu yang paling menonjol untuk ditampilkan.

Tapi Ran tetaplah merendah, bukan untuk meroket, tapi demi menjaga privasinya. Dia tidak mau terganggu karena kepopulerannya. Jadi semua juga cukup segan untuk mengenalinya.

"Mengapa semuanya seperti segan padamu ya Ran?"

"Tak apa, mungkin hanya karena aku yang terlalu dingin pada mereka. Jadi mereka sungkan untuk berdekatan denganku."

"Lalu kenapa kau begitu cepat akrabnya denganku, ataupun Natsu."

"Jujur saja, aku kurang percaya dengan sejenisku. Maksudku, perempuan. Yah kau tau sendiri, terkadang mereka bersikap baik hanya didepan kita saja, tapi dibalik itu semua pasti ada rencana yang terselubung untuk mengalahkan teman yang satunya. Makanya teman wanitaku sedikit dibandingkan pria. Tak heran, aku juga pasti dibilang murahan. Sudah biasa."

"Ran, ada baiknya mungkin kamu mulai mencoba untuk kembali mempercayai mereka. Kau baik sebetulnya. Tapi harus pintar-pintar menyaring teman. Mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan."

"Terimakasih Jiho, tapi itu sama saja pilih-pilih teman. Dan aku tak mau begitu. Makanya aku lebih terbuka pada mereka yang mau mendekatiku saja. Itupun aku harus benar-benar mengenalnya dulu."

"Sepertinya kita saja berkenalannya kurang begitu baik. Tapi kau sudah percaya padaku. Hahahaha kau ini lucu."

Jiho mengacak-acak rambut pendek Ran yang sudah mulai memanjang. Dan Ran menghadiahi cubitan ringan di pinggul Jiho.

"Aaaawww... ya! Sakit Ran-ah," Jiho mengusap pinggulnya yang terasa sakit. "Anyway, ceritakan padaku. Kenapa kau bisa pergi ke Jepang dan sekarang sukses di sini? Kau tak merindukan Korea?"

Dan mereka pun larut dalam percakapan yang cukup panjang untuk mengenal satu sama lain.

~~~~~~~~~~~~

Sekarang mereka sedang berada di Harajuku Street. Berjalan-jalan menggunakan monorail, dan naik beberapa angkutan umum. Berjalan kaki sambil bersenda gurau.

Yang akhirnya Jiho ketahui, bahwa Ran berusaha untuk hidup mandiri, meski biaya kuliahnya masih ditanggung oleh Ayahnya. Dia memilih jalan seni karena keinginanya sendiri, padahal ia tahu. Kedua orang tuanya begitu keras mendidiknya untuk menempuh jalur pendidikan tanpa berkecimpung di dunia hiburan.

Tapi tekadnya bulat jadi dia memutuskan pergi ke Jepang dan sekolah di jurusan yang dia inginian dengan usaha yang dia lakukan.

Itu memotivasi seorang Jiho untuk percaya pada tekadnya. Maka ia putuskan ketika kembali ke Korea dia akan dengan sungguh-sungguh berusaha menjadi seorang idol. Atau entertainment. Siapa yang tahu.

"Ran. Lihat topeng ini. Keren deh kalau nanti kamu pakai untuk manggung." Jiho memberikan topeng yang dia temukan di toko yang sedang mereka kunjungi.

"Ah iya. Unik. Hahaha sepertinya besok aku akan memakainya."

"Ahahaha terimakasih, jangan lupa dipakai ya." Jiho pergi menuju kasir untuk membayar topeng yang diberikannya tadi.

"Hey ini kan sepasang. Ah ternyata begitu. Kau mau aku memakai yang satunya supaya kau memakai yang satunya lagi?" Goda Ran yang sukses membuat Jiho salah tingkah.

"Ah... itu... anu... hehehe seperti itulah. Kau tahu kan sebentar lagi Natsu ulang tahun. Dan tema ulang tahunnya adalah pesta topeng. Jadi aku mau nanti kau pakai ini di sana."

"Hmm... baiklah tuan pemaksa."

Mereka pun tertawa lepas, tak terasa waktu sudah begitu malam. Waktunya mereka untuk bergegas pulang.

Jiho mengantarkan Ran sampai depan pintu flatnya.

"Sampai jumpa lagi ya Ran, kapan-kapan kita jalan berdua lagi. Dan terimakasih. Kau sudah menjadi motivatorku."

"Ah tak masalah. Sampai jumpa lusa di pesta ulang tahun Natsu Ho." Jiho melangkah pergi untuk pulang, setelah seharian dia sudah berjalan-jalan dengan Ran.

Ran juga memasuki flatnya, membersihkan diri dan kemudian merebahkan diri di kasurnya.

Berteman manis dengan boneka stich yang diberikan temannya sedari kecil, dipeluknya erat boneka tersebut. Dan mulai masuk ke alam mimpinya.

"Miss you J"

Tbc

Hey ho~ semoga kalian suka ya~

Terimakasih sudah mau mampir.

-jso-

Hiden Love an Idol LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang