Kembali lagi ke Jepang untuk yang kesekian kalinya, membuat memori yang mungkin tidak terlalu banyak dibuat itu selalu hadir dalam ingatan mereka berdua.
Hari ini Jihoo dan teman-temannya yang lain sudah tiba di bandara Haneda, ketika berangkat dari Incheon sekitar pukul 10 malam, dan tiba di Haneda pukul 1 dini hari, kesempatan bagus bagi mereka untuk melepas penutup wajah karena takut ada fansite yang memotret mereka ketika berada di bandara. Ternyata di belakang rombongan Jihoo, ada Ran yang berjalan santai ke arah coffeeshop sebelum memutuskan untuk pulang dulu ke rumahnya.
"Caramel Macchiato, less iced, dan less sugar. Thanks." Ran memberikan kartu membership yang dimiliki coffeshop tersebut.
Kyung yang merasa mengenali suara tersebut membisikan sesuatu pada Jihoo untuk memastikan apakah benar suara itu adalah milik Ran.
"Psttt... sebaiknya coba kamu lihat wanita yang ada di Starbucks sana, sepertinya itu Ran."
"Kau berhalusinasi Kyung." Sanggah Jihoo.
"Aniya, coba dulu. Sepertinya itu memang Ran." Kyung mendorong bahu Jihoo untuk berjalan ke arah Starbucks coffee yang sudah terlewat oleh mereka tadi.
"Nanti bagaimana kalau ketahuan manajer, Kyung." Jihoo kebingungan, tapi dalam hatinya pun penasaran. Apa benar itu Ran?
"Biar aku yang jawab nanti, sudah sana pastikan dulu, apa itu benar Ran eoni atau bukan?" Kyung berlalu meninggalkan Jihoo di sekitaran lobby.
Akhirnya Jihoo memutuskan untuk berjalan ke arah di mana tadi Kyung menyebutkan dimana Ran berada. Dengan berhati-hati, Jihoo memperhatikan sekitar. Sepi, karena ini masih terlalu pagi. Tidak banyak orang berkeliaran di sekiataran pintu keluar dari pesawat.
GOTCHA!
Benar, itu adalah Ran. Jihoo langsung sedikit berlari untuk menghampiri Ran. Namun sayang, ternyata Natsu melihat pergerakan Jihoo yang sedang memperhatikan Ran sedari tadi.
"Long time no see old friend." Sapa Natsu.
"Hey, Natsu. Long time no see too." Jihoo langsung memeluk Natsu melepaskan kerinduannya, namun tidak dengan Natsu. Amarahnya sedikit dia redam karena tak mau melukai teman yang sudah lama tidak bertemu. "Bagaimana kabarmu sekarang?"
"Aku menjadi manager Ran sekarang. Lalu bagaimana denganmu, sukses dengan impianmu?"
"Begitulah, masih terus seperti ini. Boleh aku bertemu dengan Ran?" Jihoo berjalan mendekat ke arah Ran yang sedang duduk menyesapi minuman pesanannya.
"Untuk apa? Melukainya lagi." Deg gerakan Jihoo berhenti seketika, dan tidak sanggup untuk menjawab pertanyaan dari Natsu kali ini.
"Kenapa diam? Seperti itu rupanya?" Natsu hanya bisa memandangi teman lamanya yang begitu bodoh juga seorang pembohong besar. "Kau tahu, selama ini bagaimana susah payahnya dia? Dan kau? Dengan mudahnya lupa tentang kehadiran dirinya? Di hari wisudanya kau tidak bisa hadir menemuinya, sekedar mengucapkan selamat pun tidak ada. Ketika dia sudah dikenal banyak orang, adakah kamu mengingatnya walau sebentar?" Natsu memandang remeh pada Jihoo. Kekesalannya membuncah karena tak ada satu pun kalimat yang keluar untuk menjelaskan semua keadaan ini.
"Hay Jihoo." Ran tiba-tiba berada di hadapan Jihoo dan Natsu. "Apa kabar?" Senyuman manis Ran menghiasi wajah cantik Ran yang terlihat lebih dewasa. Bahkan Jihoo lupa kapan terakhir kali melihat senyum indahnya ini.
"A-ak-aku, baik-baik saja. Bagaimana denganmu Ran?"
"Sungguh? Yah, aku seperti ini saja Jihoo, sibuk harus terbang ke sana kemari, sepertimu." Ran tetap tersenyum. Namun matanya awas memperhatikan sekitar, takut-takut ada seseorang yang tiba-tiba memotret keadaan mereka berdua.
"Maaf kalau mengganggu, akan tetapi berada di tempat yang seperti ini bukankah akan menimbulkan banyak spekulasi tentang kalian nantinya? Apa tidak sebaiknya kalian pergi ke tempat lain yang lebih privasi?" Saran Natsu yang takut jika ada fansite noona yang sedang mencari keberadaan ZICO karena dia menghilang dari barisan teman-temannya.
"Aku sudah meminta bantuan dari Taeil untuk menghandle keberadaanku, hihihi, ya semacam itulah." Ran hanya bisa memanfaatkan waktunya untuk memperhatikan Jihoo yang sedari tadi berbibacara dengan Natsu. "Tapi mungkin kita bisa bertemu di lain tempat sepertinya. Aku akan meminta managerku untuk memberikan aku waktu berlibur setelah masa promosi. Bisa kah?" Jihoo kembali menatap ke arah Ran yang sedari tadi diam tidak ikut berbicara dengan Natsu.
"Ku rasa bisa. Bisa kan Nat?" Kini Ran yang berbicara ke arah Natsu.
Sebenarnya Natsu enggan memberikan waktu untuk Ran dan Jihoo berduaan. Karena Natsu tidak mau melihat sahabat baiknya ini terluka lebih dalam. Tapi mungkin, memberikan mereka berdua ruang dan waktu bisa memberikan dampak positif bagi keduanya.
"Akan aku pertimbangkan, jika kalian mau bertemu beri tahu aku dulu. Karena aku harus mengatur ulang jadwalmu kalau begitu." Natsu memperhatikan jadwal schedule yang dimiliki Ran untuk beberapa waktu ke depan.
"Hmm. Terimakasih Natsu, tapi sepertinya aku bisa mengikuti jadwalmu Ran, karena untuk beberapa bulan ke depan aku hanya disibukkan dengan mixing lagu kolaborasi saja." Jihoo berdiri dari tempat duduknya, hendak pamit karena dirasa sudah cukup lama dia berada disini, dan pasti akan mengundang banyak pertanyaan dari banyak orang.
"Aku permisi duluan kalau begitu. Sampai jumpa lagi Ran." Jihoo langsung berjalan keluar dari arah cafe. Menyusul teman-temannya yang sudah menunggu di luar bandara.
Natsu hanya bisa diam memandangi punggu Jihoo yang semakin lama menjauh, dan kembali memperhatikan jadwal Ran untuk beberapa hari ke depan.
"Jadwalku di negara berikutnya kapan?" Ran menginterupsi kesibukan Natsu yang sedari tadi sibuk memperhatikan jadwalnya.
"Sepertinya hanya tinggal di Spanyol saja, setelah itu kau bisa menikmati masa liburan awal tahun baru nanti. Baru nanti disibukkan dengan jadwal season's greating."
"Oke, sepertinya kosongkan beberapa jadwal setelah sesi season's greating nanti. Aku akan menemuinya di saat itu tiba." Ran langsung pergi meninggalkan Natsu yang terpaku sendiri dengan tablet pcnya.
"YA! Kalian berdua benar-benar paling suka meninggalkan temannya di belakang!" Natsu langsung menggeret kopernya menyusul Ran yang tadi pergi mendahuluinya.
=================================================================================
To Be Continue
Yeobseo! Annyeong, aku gak bisa ngasih kata banyak-banyak. Tapi terimakasih buat kalian yang sudah mau menunggu ceritaku ini. Mungkin terdengar sedikit kurang bagus. Hahaha, tapi aku sungguh-sungguh berterimakasih kepada kalian yang sudah mau meluangkan waktu untuk mau membaca cerita ini. Kedepannya aku akan berusaha membuat cerita ini lebih menarik lagi.
Selamat menikmati.
With Love...
akmalias
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiden Love an Idol Life
FanfictionIni adalah kisah cintaku yang terlalu rumit, sebuah kesalahan karena terlalu perduli padanya, membuatku terjebak di tempat mengerikan bernama penyesalan. Tapi dalam hati, selalu ada kamu. Tersimpan rapih, sampai waktu yang mungkin mengizinkan kita u...