part. 7

71 7 0
                                    

Setelah menjalani masa-masa sulitnya dalam menjalani training di agensinya Seven Seasons Jihoo kini memiliki 6 orang teman baru yaitu Ahn Jaehyo, Park Kyung, Kim U-Kwon, P.O., Lee Taeil, B-Bomb sebagai Block B, jatuh bangun dia berusaha untuk menjadi seorang leader  yang baik serta mampu merangkul semua anggotanya, Jihoo sekarang berhasil membuktikan bahwa dirinya bisa, dengan dirinya kini menjadi seorang idol.

Suatu saat Jihoo sedang berada di dorm menikmati coklat panasnya sambil sesekali menikmati berita terbaru yang ada.

"Hyung..." sapa Taeil, yang baru saja pulang entah dari mana.

"Hmm, kenapa?"  Tanyanya santai sesekali menyeruput coklatnya.

"Hyung pernah bilang kan kalau hyung itu  suka dengan noona yang bodynya aduhai kan ya?" Goda Taeil sambil menaik turunkan alisnya, kacamata bulat yang selalu dikenakannya pun melorot.

"Haish, memangnya kenapa eoh?" Kini tangannya menyomot keripik renyah yang ada di samping meja kecil sofanya.

"Kau kenal dengan Seolhyun Nuna?" Tanya Taeil sambil memindah-mindahkan channel tv yang ada di dorm.

"Hmm..." hanya gumaman yang keluar dari mulut Jihoo.

"Kabarnya dia berpacaran dengan Park Jimin. Itu loh anggota boyband Bangtan Sonyeondan itu. Yang sekarang lagi naik daun." Ujarnya lagi sambil sesekali melirik ke arah Jihoo, penasaran dengan reaksi dari leadernya ini.

"Hm, lalu? Apa yang harus ku lakukan?" Jihoo masih malas membahas soal wanita, karena Ran saja sudah tak ada kabar sejak dia sibuk dengan kegiatan trainingnya.

"Tak apa Hyung, aku hanya penasaran dengan reaksimu. Ku kira kau akan membantunya." Taeil kembali sibuk memperhatikan televisi yang sedang menampilkan grup rookie yang sedang comeback stage. "Lalu bagaimana dengan Ran? Masih belum menghubungimu hyung?"

"Entahlah, dia tak pernah memberiku kabar sejak aku sibuk dengan trainingku." Jawab Jihoo polos, sembari membuka notifikasi dari instagram miliknya. Beribu-ribu notifikasi masuk ke dalam akun socmedianya itu, dikarenakan dia memang sering aktif menyapa fansnya dengan postingan potonya yang terkadang sedang melakukan proses mixing atau sedang jalan-jalan keluar negeri.

"Setelah kita debut ini, banyak yang menantikan comeback kita hyung, apa kau tidak berniat membuat lagu lagi hyung?" Tatapan Taeil masih memperhatikan tv.

"Mungkin nanti." Jawabnya, tiba-tiba muncul di notifikasi direct message di Instagramnya.

"Tolong bantu aku menyelesaikan ini semua."

Di kliknya profile dari siempunya akun, ternyata akun tersebut mengikuti akun Instagramnya, hanya saja dia tidak menggunakan poto ataupun identitas aslinya.

"Who are you?" Balas Jihoo.

"Kim Seoulhyun."

"Aku tidak melayani penipu sepertimu."

"Temui aku di taman dekat dormmu, aku menggunakan jeans black ripped, dan croptee dibalut mantel tebal."

Ya ini memasuki musim dingin.

"Tunggu, aku akan pergi memastikanmu."

Jihoo langsung menyambar mantelnya yang ada di dalam kamar, dan pergi pamit kepada Taeil yang memang sendirian di dorm. Taeil yang melihat Jihoo pergi terburu-buru hanya mengangkat bahunya, bukan acuh tak acuh, hanya saja biarkanlah itu urusannya dia. Selama tidak merugikan untuk dirinya sendiri ataupun team tak masalah.

Udara dingin langsung menyeruak dipermukaan wajahnya Jihoo. Mantel yang digunakan cukup untuk menghangatkan tubuhnya yang kedinginan. Jihoo terus melangkahkan kakinya menuju taman di sekitar dormnya, meski dia tidak begitu banyak keluar rumah, Jihoo selalu menyempatkan diri untuk selalu olahraga pagi, untuk menjaga kesehatannya sendiri.

Ditajamkan arah pandangannya ke seluruh penjuru taman ini, dia melihat seorang wanita bersurai panjang, sedang duduk membelakanginya. Semakin dekat semakin jelas, dan Jihoo memberanikan diri untuk menyentuh pundak si wanita tersebut.

"Ahhh... buatku kaget saja." Ucapnya sembari mengelus-elus dadanya.

"Hey maafkan aku, jika aku mengagetkanmu. Ada apa? Kenapa meminta bantuanku saat seperti ini? Ku kira kau bukan Seolhyun yang sesungguhnya?"

Seolhyun tertawa kecil mendengar tanggapan itu keluar dari seorang Jihoo.

"Jadi ada apa?" Kini Jihoo sudah duduk disamping Seolhyun.

"Kau lihat berita itu bukan?" Seolhyun menundukan kepalanya dalam.

"Itu bukanlah sesuatu yang harus kamu takutkan bukan?" Ujar Jihoo.

"Yang aku takutkan hanyalah grupku. Aku takut mereka terkena bash karena kedakatanku dengan Jimin. Yang padahal kami hanya teman semata."

"Kau tahu? Pandangan orang selalu berbeda-beda. Tidak ada yang sama. Kamu berusaha menyangkalnya pun itu pendapat mereka. Jika memang tidak seperti kenyataannya, maka lakukan apa yang menurutmu benar. Jangan khawatir, mereka akan baik-baik saja."

"Kau tahu Oppa, sejak aku mengenalmu itu aku selalu bisa mengendalikan emosiku yang selalu ketakutan ini." Seolhyun sudah berani mengangkat kepalanya dan tersenyum lembut dihadapan Jihoo.

"Aku beruntung bisa mengenalmu Oppa." Tidak ada pergerakan apapun, tidak ada adegan berpelukan atau apapun. Hanya saling memandang.

"Jangan sungkan untuk datang ke dormku. Aku selalu ada di waktu yang kamu butuhkan. Tenanglah." Jihoo mengelus punggung belakang Seolhyun dengan lembut. Mengantarkan ketenangan supaya Seolhyun tidak merasa khawatir dengan masalah yang sedang menimpanya.

"Sekarang, ku antar kamu pulang kembali ke apartemenmu. Aku tahu kamu pasti belum mau bertemu dengan teman-temanmu bukan?" Jihoo menarik lengan Seolhyun untuk mengikutinya ke basement gedung dormnya, mengambil mobil untuk mengantarkannya pulang.

"Thank you Oppa."

"Anytime."

To be Continue

Hiden Love an Idol LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang