Siang itu setelah selesai melakukan recording dengan teman antar agensi Jihoo, mereka bertiga duduk bersama sambil menikmati Ocha yang disediakan oleh salah satu staff, disitu ada Hyorin, dan juga Panda. Mereka bertiga terlibat dalam satu project pembuatan salah satu single kolaborasi.
Hyorin, yang melihat raut wajah Jihoo yang kurang bersemangat mengajaknya berbicara terbuka di lain tempat, karena Panda sedang berada di toilet.
"Jihoo... bisa kita berbicara?" Ajak Hyorin.
"Ah. Kenapa Hyo? Tentu saja bisa." Jihoo tersadar dari lamunannya.
"Katakanlah jika kau ada masalah." Ujar Hyorin dengan senyum manisnya.
Jihoo menghembuskan nafasnya berat, terlihat sekali jika dia tidak bisa menutupinya dari Hyorin, temannya selama ini.
"Kau kenal dengan Seolhyun bukan? Adik kita lebih tepatnya," Jihoo menjeda kalimatnya dan menatap atap gedung ruangan dengan pandangan menerawang. "Kau ingat dengan Jung So Ran. Wanita yang mempunyai komitmen denganku selama aku dulu berada di Jepang? Aku tidak tahu kabarnya saat ini seperti apa, dan bagaimana, aku kehilangan kontak teman-temanku dari Jepang sana. Terakhir kali ku tanyakan kabar Ran, katanya sekarang dia berada di Paris, atau berada di Roma, aku lupa jelasnya di mana. Sekarang aku seperti goyah, aku seperti akan berpaling darinya Hyo. Dengan kedekatanku sekarang ini dengan Seolhyun, dan memang dia mendekati kriteriaku, ya, aku tidak tahu masih bisa mempertahankan perasaan ini dengan Ran." Ujarnya panjang lebar.
Hyorin memperhatikan setiap ucapan yang diutarakan oleh Jihoo dengan cermat, menimbang apa yang sebaiknya dilakukan oleh Jihoo kedepannya.
"Jihoo, kau tahu? Terkadang wanita ada waktunya tidak ingin diganggu karena kesibukannya. Tapi dibalik itu semua. Sebenarnya dia menantikanmu Jihoo. Kau tidak pernah berusaha lebih keras lagi? Soal Seolhyun. Ya aku kenal dengannya. Kamu tidak takut jika suatu saat nanti akan muncul rumor kedekatan kalian berdua terkuak? Bukan hanya soal karirnya. Tapi karirmu juga. Dia pasti akan mendapat hujatan lagi. Setelah sebelumnya dia dituduh memiliki kedekatan dengan Park Jimin."
Jihoo menunduk, memikirkan semua ucapan yang diutarakan Hyolin. Ya benar, tapi rasa ingin melindunginya lebih kuat dari rasa takut dihujat oleh netizen, yang pastinya akan berpengaruh besar dengan kehidupan grupnya juga. Sebagai Leader, mau tak mau dia harus mengambil keputusan yang bijak juga.
"Hyo, jika aku lebih berat mementingkan keselamatan Seolhyun bagaimana? Apa aku salah?" Jihoo menatap melas ke arah Hyolin.
"Memang naluri seorang laki-laki akan berusaha menenangkan seorang wanita. Tapi apa kau yakin, akan melakukan itu?" Tanya Hyolin balik.
"Ya, ku rasa mereka (Block B) akan menerima keputusanku Hyo." Ujarnya mantap.
Hyolin hanya mampu memberikan senyuman, entah harus menjawab apa lagi terhadap sahabatnya yang satu ini. Yang bisa dilakukannya hanyalah mendukung segala sesuatu yang dilakukannya. Jika itu positive apa yang perlu dikhawatirkan.
"Sepertinya aku akan melepaskan Rin, dan memulai yang baru dengan Seolhyun." Jihoo bangkit dan tersenyum lebar. Mungkin ini keputusan terbaiknya.
Hyolin kembali tersenyum mendukung, Panda yang baru kembali dari pantry membawakan soft drink untuk Hyolin dan Jihoo.
"Nih, minum dulu. Jangan kebanyakan curhat. Nanti kering tenggorokan." Ujar Panda.
"Hahaha..." tawa mereka bertiga berbarengan.
============================
Dilain tempat di suatu malam.
Seorang gadis cantik sedang mengalunkan lagu tentang cinta dan kesedihan, diiringi oleh salah satu rekannya yang setia menemaninya. Ini adalah hari terakhirnya di negara penuh cinta ini. Besok lusa dia akan kembali ke Negeri Sakura hanya untuk beristirahat. Dan melanjutkan kembali kontrak kerjanya di Negeri Gingseng. Negeri dimana separuh hatinya dibawa oleh seorang pria yang beberapa tahun lalu berjanji untuk mengunjunginya. Tapi mungkin belum waktunya.
Lagu terakhir selesai dinyanyikan olehnya. Kini dia turun setelah memberikan senyuman manisnya dihadapan para penonton yang telah membeli tiket konsernya.
"Rin..." panggil salah seorang rekannya.
"Ya, Natsuki." Gadis yang merasa dipanggil itu menoleh memperhatikan rekannya yang berjalan mendekat ke arahnya.
"Empat hari lagi kita akan berangkat ke Korea. Sebelumnya kita kembali dulu ke Jepang. Itu... kamu sudah siap untuk bertemu dengan Jihoo?" Tanyanya hati-hati.
"Hahaha, tenang saja Natsu, aku sudah siap untuk bertemu dengannya. Entah dia lupa atau bagaimana. Ya kita lihat nanti." Jawabnya dengan tertawa pelan.
Natsu pria yang sebelumnya memanggil gadis yang dipanggilnya Rin, hanya bisa tersenyum miris. Ya berita tentang kedekatan ZICO dan salah seorang gadis dari member girl group sudah didengarnya. Dia takut Rin tersakiti.
Namun melihat reaksinya yang sesantai itu, Natsu hanya bisa tersenyum pasrah. Dia tahu, Rin tidak akan mendendam.
Setidaknya sampai Jihoo menjelaskan sendiri pada Rin suatu saat nanti.
============================
Sementara itu di Gedung BigHit
Seijin kewalahan menghadapi ARMY yang meminta kejelasan dari Park Jimin mengenai kedekatannya dengan seorang yeoja. Mereka mengamuk, tidak terima jika itu belum di klarifikasi.
Taehyung yang melihat dari kaca lantai 2 hanya bisa bergidik ngeri jika suatu saat tiba-tiba dia yang dirumorkan dekat dengan seseorang.
"Jim, bagaimana ini? Kita mana bisa pulang?" Ujar Taehyung sedikit merengek pada Jimin.
"Menjijikan. Aku juga mana tahu? Sekalipun kita lewat belakang gedung, mereka juga pasti menunggu kita disana." Ujar Jimin santai sambil menjalankan aktifitasnya. Dance.
"Aish! Lebih baik sekarang kau bicarakan pada mereka." Usul Taehyung.
"Lebih baik tunggu Seijin-sunbaenim, aku tidak mau gegabah."
Sementara anggota yang lain sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Taehyung dianggurin sama Jimin.
"Hyung, lebih baik temani aku ke ruangan sebelah." Ajak Jungkook.
"Baiklah." Taehyung beranjak dari tempat duduknya mengikuti adik bungsunya itu.
Dan keadaan di luar masih tetap kacau.
To be Continue
Cuap-cuap Author
Yeay, sudah ada yg lihat mv barunya ZICO She's A Baby? Gimana bagus gak? Keren ya... jangan lupa download lagunya di iTunes ya guys. Keep support Block B dan ZICO ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiden Love an Idol Life
FanfictionIni adalah kisah cintaku yang terlalu rumit, sebuah kesalahan karena terlalu perduli padanya, membuatku terjebak di tempat mengerikan bernama penyesalan. Tapi dalam hati, selalu ada kamu. Tersimpan rapih, sampai waktu yang mungkin mengizinkan kita u...