Enam bulan kemudian.
"Kakak, hari ini kami datang menjengukmu," Lucia masuk tanpa mengetuk pintu ke dalam ruang perawatan kelas VIP yang dingin. Ia tidak datang sendirian. Seperti biasa ia masuk bersama orangtuanya.
"Adikku yang cerewet datang lagi," kata Rendi dengan senyum jahilnya pada Lucia. Kemudian, ia menyapa kedua orangtuanya. "Selamat hari minggu, Pa, Ma."
"Sapaan untukku kok gak enak ya?" kata Lucia dengan tatapan sinis.
"Sudah-sudah," kata Papa Lucia.
"Hari ini kami datang bersama dua teman kalian. Ayo masuk, Nak," kata Mama Lucia. Kemudian, seorang lelaki dan gadis berambut merah masuk ke dalam ruang perawatan khusus Rendi.
"Anthony, Anne!" seru Rendi riang yang segera terbangun dari tempat tidurnya.
"Hai, Rendi!" seru Anne dan Anthony yang hampir bersamaan.
"Kalian sudah pulih?" tanya Rendi kagum dan tak menyangka akan bertemu keduanya di dunia nyata.
"Ya. Tentu. Aku sudah pulang dari ruang menyebalkan ini seminggu yang lalu," kata Anne semangat.
"Aku baru keluar tiga hari yang lalu. Sudah bosan dengan robot-robot perawat yang super cerewet itu," kata Anthony pada robot perawat yang baru melintas didepan pintu.
"Ternyata kakakku paling payah disini," kata Lucia dengan tatapan jahil.
"Perempuan ini bahkan lebih cerewet daripada robot-robot itu," kata Rendi dengan suara datar yang mengundang tawa semua orang dalam ruangan.
***
Sementara beribu-ribu kilometer jauhnya, para ilmuwan masih sibuk mengadakan rapat pertemuan dan penelitian. Hipotesa-hipotesa baru kembali diajukan guna untuk tindak lanjut penyempurnaan. Kesempurnaan demi memuaskan nafsu manusia.
---TAMAT---

KAMU SEDANG MEMBACA
COSMOS: Simulation Survive
Science-FictionSerangan bom dilakukan oleh sebuah objek terbang asing yang mengitari kota. Orang-orang yang selamat dikurung dalam sebuah kubah transparan berwarna merah. Simulasi bertahan hidup dilakukan oleh seluruh penduduk kota yang tersisa dengan rata-rata us...