Aku masuk ke dalam rumah, kudapati Zelo sedang makan dengan lahap. Ibu memperhatikannya dan terus bertanya tanpa henti.
Zelo merespon dengan anggukan tak jelas dengan mulut yang penuh dengan makanan. Ibu begitu memanjakannya hari ini membuatku sedikit iri.
Lihat, dia bahkan dengan enaknya makan setelah membuatku khawatir dan kelaparan karenanya. Dia juga mengerjaiku dengan memperalat Eunji, dia.. dia.. ah sudahlah aku lelah dan lapar juga.
Kutarik kursi disebelah Zelo dan duduk. Ini bentuk kesengajaan yang terencana mendadak di otakku. Zelo menoleh, "Hyung, kenapa kau duduk disebelahku?" tanyanya terlihat takut. Hmm, sudah diduga.
"Apa kau baru saja melakukan kesalahan? kenapa kau terdengar takut? terserah pantatku." balasku sambil mendelik.
Zelo terusik dan menjaga jarak. Dia melanjutkan makannya. Kulihat bibirnya mendengus. Ibu tertawa melihat tingkah kami.
"Youngjae, mengapa kau lama sekali di luar?" tanya ibu. "Mmm.. aku hanya ingin mengucapkan rasa terima kasihku pada Eunji. Dia telah membawa Zelo pulang dengan utuh." jawabku sambil mengambil sup.
Zelo membelalak, 'utuh' memberi arti berbeda baginya.
"Gadis itu baik sekali. Zelo, mengapa kau bisa pulang dengan Eunji?" tanya ibuku pada Zelo. Zelo meneguk air dan menelan dengan susah payah. Seperti belum makan beberapa hari, dia tamak sekali sampai tersedak.
"Ibu, bukankah aku sudah cerita tadi?" ungkit Zelo. Sepertinya dia tidak ingin aku mendengarnya.
"Kau sedang makan dan mulutmu penuh tadi, tak terdengar jelas, tiap ibu tanya kau tak mau memberi jeda dan malah mengangguk tak karuan. Ceritakan lagi apalagi kakakmu sedang disini. Dia tadi mencarimu dan sampai tak makan karena menunggumu." jelas ibuku membuat Zelo pasrah.
Mau tak mau dia melihatku, mungkin merasa bersalah setelah mendengar 'pengorbanan' yang aku lakukan demi dia. Aku merasa menang kali ini.
Zelo mengatur posisi duduknya, "Jadi, setelah aku pulang sekolah aku tak ingin pulang ke rumah. Kau memarahiku hanya karena masalah kecil, bu. Itu membuatku terkejut karena biasanya kau tak begitu. Akhirnya aku bermain sepatu roda di taman air mancur dekat rumah kita,
lalu aku melihat Eunji eonnie lewat, dia juga melihatku dan menghampiriku. Dia ikut bermain bersamaku. Kami bercerita banyak hal saat bermain sepatu roda dan itu membuatku terjatuh dan terkilir. Dia khawatir dan membawaku pulang, kasihan sekali sepanjang jalan dia memapahku." jelasnya membuatku mendadak gemas mendengarnya.
Dia menghabiskan waktu bersama Eunji! Daebak...
Sepertinya Eunji banyak tersenyum saat itu, mereka bercerita hal yang menyenangkan, dan hanya mereka berdua. Ini sangat sangat mengganggu.
Ibu hanya manggut-manggut mendengar cerita Zelo. Berbeda sekali dengan reaksiku. Jika mereka melihatku, pasti mereka akan bertanya apa ada bisul di pantatku karena aku tak mau diam saat duduk.
Disebelah Zelo saat dia bercerita seperti itu kau pikir nyaman? bahkan aku hampir membunuh lidahku karena mengunyah sangat cepat. Mengunyah sambil mengumpat.
"Ibu lihat kakiku, rasanya seperti kehilangan senyuman dari gadis cantik. Sakit sekali." keluh Zelo sambil merajuk pada ibu. Dia menunjukan kakinya yang memar.
Senyuman gadis cantik?!
Lelucon macam apa itu?!
Bukannya megusapnya pelan, ibu malah menampar halus kakinya. Mungkin ibu sedikit geli mendengar perumpamaan Zelo tadi. "Ah kau ini sudah besar manja sekali. Bahkan wajahmu masih tetap sama saat di sekolah dasar dulu. Maafkan ibu ya sudah memarahi anak seimut dirimu." goda ibu. Risih sekali melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
❄FREEZE❄ [Daeji X Jaeji]
FanfictionI love u by 3 steps ; Freeze, Warm, And.. Melt. ◼macnutells, 2k17