■11 [ WARM BEGIN ]

284 49 2
                                    

Anak-anak menyeret tangan Eunji untuk mendekati tempatku berkumpul bersama anak-anak. Eunji terlihat sungkan karena melihatku, namun sepertinya anak-anak itu membuatnya menurut terlebih dia sudah hampir melanggar janjinya.

"Eonnie, duduk disini. Kau pasti lelah." Himchan dan anak perempuan yang bernama Yerim itu menuntun Eunji untuk duduk. Dan entah sengaja atau tidak, kami bersebelahan. Eunji menunjukan gelagat yang kurang nyaman. Jujur, aku tak merasa terganggu sama sekali. Aku malah ingin tertawa melihat Eunji begitu. Saat Eunji duduk, dia membuat jarak denganku.

Eunji memulai, "Maafkan eonnie ya, aku membuat kalian menunggu. Apakah lama? ah aku sungguh menyesal karena aku telah berjanji." ucap Eunji menyesal.

"Tadi aku..." lanjut Eunji bingung menentukan padanan kata yang pas untuk alasannya. Dari caranya, sepertinya dia akan berbohong karena alasan sebenarnya pasti memalukan.

Anak-anak itu menggeleng cepat, "Tadi Oppa Youngjae datang kesini memberitahu kalau kau sedang mengerjakan tugas yang banyak. Kau sangat pintar bukan? kami percaya kau pasti bisa melakukannya." jelas Himchan penuh semangat. Ah anak ini memang bisa diandalkan.

Aku berdehem sekedar menyindirnya. Eunji memandangku enggan. Aku tertawa puas dalam hati, ini rasanya kejam tapi menyenangkan. Apa kau tau Eunji berapa lama aku menantikan ini? membuatmu takluk? dan anak-anak ini sangat membantuku rupanya.

"Tt tte terima kasih, Youngjae." ucapnya terbata-bata.

"Sama-sama." jawabku singkat. Jujur, aku menahan tawa karenanya.

"Eonnie, lihat, oppa membelikan kami es krim!" sahut Yerim. Wah, aku merasa tersanjung. Oke, anak perempuan ini juga pintar. Aku sampai curiga mereka sempat menyusun skenario.

Eunji mengangguk sambil memaksakan senyumnya. Dia bahkan tetap cantik meski begitu. Aku betah memandangnya kikuk seperti itu.

Eunji menyadarinya, dan dia berpaling.

"Ah, ini sudah terlalu sore. Aku tak bisa bermain biola dengan kalian. Sebaiknya kalian pulang ya? aku tak bisa berjanji untuk besok. Aku akan hubungi pengasuh kalian jika nanti aku akan kesini. Jadi, tak usah menunggu seperti tadi." kata Eunji khawatir.

Anak-anak terlihat murung, menyadari waktu yang singkat untuk bertemu setelah berupaya menunggu tadi. Eunji menunduk, mendekatkan wajahnya ke wajah anak-anak itu. "Aku takkan meninggalkan kalian, percayalah." yakin Eunji hangat. Eunji lalu memberi isyarat dengan jarinya, 'saranghae'.

Melihatnya secara langsung, It's so sweet!

Anak-anak itu mengembangkan senyum tanda mengerti dan berusaha maklum. Eunji lalu mengusap rambut mereka satu persatu menghargai pengertian mereka. Eunji melihatku sejenak, aku tak bisa membaca maksudnya. Lalu dia berbisik pada anak-anak. Bodoh, aku mendengarnya tahu.

"Ucapkan terima kasih dan salam pada Oppa." ingat Eunji. Anak-anak itu memandangku, dan menghampiriku.

Aku tak salah dengar? Eunji mengatakan apa?!

Aku cukup terkesiap, kusambut uluran tangan kecil mereka.

"Oppa, terima kasih untuk es krim nya. Meski kau terus menggangguku dengan terus bertanya tentang.."

Jangan! jangan sampai dia mengatakannya!

"Ya! sama-sama. Hahaha, kau lucu sekali, kau anak yang tampan Himchan. Hahaha." sergapku dengan berbagai pujian untuk membuatnya tutup mulut. Aku menyadari tingkahku sangat aneh sekali dengan tertawa secara tiba-tiba dan terus melirik ke arah Eunji.

Padahal aku sudah memuji Himchan tadi. Seharusnya kau tau Youngjae, Himchan tetaplah anak-anak.

Eunji memandang kami heran.

❄FREEZE❄ [Daeji X Jaeji] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang