■2 [ T R O U B L E ]

592 74 5
                                    

Saat di kelas, Eunji tetap menekuni bukunya sementara aku memperhatikannya.

Keberaniannya hanya sebatas disana saja. Di kelas, dia kembali seperti Eunji si peringkat 1 yang selalu membuat segan seisi kelas, padahal dia bukan ketua kelas.

"Aku lelah harus belajar sepanjang hari, dan apalagi? mengurus kalian? kelas ini? yang benar saja?!" alasannya saat menolak menjadi ketua kelas. Masuk akal sih.

Daehyun yang sedang dibelakangku sepertinya menyadari yang kulakukan. Dia mengikuti arah mataku. "Ya, Youngjae! apa karena rumah kalian dekat kau menembak Eunji kemarin?" tanya Daehyun lugas.

Aku menjitak dahinya, "Kenapa kau selalu berkata seenak mulutmu?" kataku kesal sambil sesekali melihat Eunji takut dia mendengar.

Daehyun meringis, "Lalu kenapa kau memperhatikannya?" tanya Daehyun dengan nada seolah cemburu.

Aku memelankan suaraku dan mengisyaratkan Daehyun agar lebih mendekat, "Aku baru saja melihat Eunji membuat Naeun sangat kesal dan akhirnya meninggalkannya." jawabku merasa puas seakan insiden tadi adalah pertandingan yang dapat diketahui siapa yang menang dan kalah hanya dengan melihat yang terlebih dahulu meninggalkan arena.

Dahi Daehyun berkerut, "Kau mendukung Eunji? bukankah Naeun paling cantik di kelas kita?" tanya Daehyun sedikit tidak nyambung.

"Apa kau menyukai cara Naeun mengintimidasi gadis lainnya? sifatnya tak seperti wajahnya, membuatku muak. Lagipula Eunji memang selalu menang kan? Tak ada alasan untuk itu." jawabku jujur.

"Bukankah kau bilang kau juga tidak menyukai Eunji karena dia sangat cuek? jadi siapa yang kau pilih?" tanya Daehyun lagi semakin seenak mulutnya.

Si bodoh ini.
Kalau bukan karena sahabatku.

"Kenapa kau membuat ini seperti cinta segitiga? itu hanya pendapatku saja. Sudahlah." jawabku malas sambil mengalihkan pandanganku pada Eunji lagi.

Ya, dia tetap membaca bukunya.

••••

Saat jam istirahat, aku dan Daehyun tengah makan siang di kantin. Dua meja seberang kami ada Eunji sedang makan dengan temannya.

Teman yang sama, setiap harinya. Mereka tampak berbicara hal-hal yang ringan, tidak seberisik gadis lain.

Tiba-tiba sosok Naeun menghampiri tempat Eunji duduk. Perang dimulai, gumamku. Daehyun juga menyadarinya. Kami melihatnya, menunggu kejutan tak terduga.

"Apakah makananmu enak? apa kau mau tau caranya supaya makananmu semakin enak?" tanya Naeun sambil meminum susu stroberi.

"Makan saja sana, jam istirahat hanya sebentar." Jawab Eunji ketus sambil meneruskan makannya tanpa menoleh pada Naeun.

Naeun berusaha maklum meski terlihat emosi tertahan di wajahnya, "Kau harus coba dulu ini, ini terasa enak."

Spontan Naeun menumpahkan susunya diatas makanan Eunji.

Teman Eunji terkejut tanpa melawan. Eunji menatap tajam Naeun, raut tanpa dosa menghiasi wajah cantik nan picik itu.

Reaksi Eunji seperti Singa jantan yang terusik.

Eunji meletakkan sendoknya dengan keras diatas meja dan berdiri. Aku dan Daehyun yang tengah asyik makan terkejut. Suasana kantin ikut menegang. "Apa kita belum selesai dengan soal menang dan kalah?" tanya Eunji berusaha menahan emosi di tengah suaranya.

"Aku sudah tau aku menang, namun melihatmu bertingkah seolah kau pemenang itu menjijikkan." jawab Naeun sinis.

Eunji menggeleng heran, Dia mengambil tempat makanannya. "Untukmu, si cantik sombong dan keras kepala." Tanpa disangka, dia menumpahkan semua makanan itu di jas milik Naeun.

Naeun membelalak dan membuka lebar mulutnya, kaget. Seisi kantin ikut terkejut. "Daebak, kau benar Youngjae." gumam Daehyun yang tengah menyaksikan kejadiannya.

Naeun melihat seragamnya kini penuh dengan berbagai makanan yang tercampur dengan susu.

Dia dengan ekpresinya yang menahan bau dari seragamnya berusaha melihat Eunji yang terlihat tanpa rasa bersalah. "Kau bodoh, sangat bodoh! cuci bajuku!" teriak Naeun.

Eunji tak mengguratkan rasa bersalah sedikitpun, tampaknya ia puas. "Cuci saja sendiri, jangan takut tangan dan kuku cantikmu jadi kasar." Eunji berlalu dan mengajak temannya untuk pergi.

Mataku mengikuti Eunji dan lagi-lagi merasa takjub. Kali ini, semua orang melihatnya. Daehyun bertepuk tangan dan melanjutkan makan lagi. "Apa yang kalian lihat?" tanya Naeun pada semua siswa yang ada di kantin.

Semua seolah tak peduli, dan tak mendengar Naeun. Mereka kembali makan, mulut mereka tak mau diam membahas kejadian tadi. Naeun segera berlari menuju toilet wanita dengan langkah yang menghentak kesal.

---

vomment bebq mwah😘

❄FREEZE❄ [Daeji X Jaeji] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang