Akupun meninggalkan aris dan ka rangga, aku jalan menuju kelasku dan sesampai di kelas..
Kelaspun masih kosong pikiran ku mungkin teman2 lagi ada di musholah sekolahan atau lagi di kantin akupun pergi menuju pojokan kelas dan akupun menenangkan diriku sendiri.
Tiba2 saat aku sedang merenung aku merasa ada yang datang mendekati diriku dan dia yang aku kenal.
Tapi aku tak memandang siapa yang melihat dan mendekat padaku melainkan diriku tetap menunduk sambil aku tak pedulikan siapa yang datang dan duduk di depan ku sekarang ini.
Yang aku rasa adalah aroma khas yang aku kenal dan aku merasa kalo ini adalah aris dan kinipun aris berbicara meskipun aku tak memandang dia saat ini.
" maafkan w nis, loh belum bisa dan belum harus tau apa yang di maksud rangga tadi.. yang loh harus ingat terkadang pertemanan tulus itu adalah saling menjaga dan saling bisa mengerti satu sama lain meskipun salah satunya butuh kepastian."
Aku tetap diam dalam mencernakan omongan aris dan kini akupun bangkit dari duduk ku dan aku meninggalkan dia.
Tapi saat aku melangkah aris pun memegang tangan ku yang alhasil membuat aku terhenti dari langkah ku kini.
" kamu boleh marah sama apa yang w lakukan sama kamu, tapi pliss biarkan waktu yang menjawab apa yang terjadi sama aku saat kamu dekat dengan yang lain."
" aku gak ngerti maksud perkataan kamu bahkan akupun tak tau apa yang harus di mengertiin dari ucapan kamu barusan.. tapi setidaknya aku tau bawa diantara kita ada sesuatu yang terjadi.".
Kini waktu sekolahpun berlalu dan akupun yang seharusnya ada janji sama aris buat memberi tau apa itu Hanista.
Kini aku biarin berlalu oleh waktu, tapi saat aku sudah melangkah jauh dari gerbang sekolahan ku..
Akupun melewati kampung yang menuju rel kereta yang biasa aku lewati oleh aris saat pulang sekolah.
Aku merasa,, saat ini aku butuh jalan sendiri di rel kereta ini sambil berjalan pelan.
Saat aku tak tau sudah sejauh apa, aku merasa sosok dari belakang ku yang mengikuti ku dari tadi, saat aku membiarkan sosok itu mengikuti ku kini aku tau siapa sosok tersebut.
.
Ya .. itu aris dia sedang berjalan mengikuti langkah ku dan mengikuti apa yang aku lakukan tapi aku malah membiarkan itu terjadi.
Aku pun berhenti dan duduk di rel kereta api.. sambil menunduk dan memainkan batu2 yang ada di rel kereta saat ini.
Aku lemparkan satu persatu ke sebrang rel sambil berkata asal tak tau apa yang aku ucapkan sehingga membuat aku menangis.