16

8 1 0
                                    

  Ucapan aris disisi lain membuat w tenang tapi disisi lain membuat w takut dan w pun meminta izin untuk memperbolehkan w dan hati w untuk memeluk dia dan hatinya.

Meskipun hanya satu jam saja..

Kini akupun menangis dan kini akupun hanya bisa melihat kedepan nya saja, meskipun harus pahit dan harus menerima kelanjutan semua ini.

.

Arispun berkata sambil mengajak aku turun dari musholah untuk menuju kelas ku dan saat di genggam tanganku, akupun menggenggam tangannya erat sehingga langka ku dan dia terhenti.

" kenapa...? "
" gapapa.."
" jangan boong..? "
" gak boong.."
" aku tau kamu boong..?? Ya udah sehabis pelajaran pertama kita selesai ini ya..."
" apa yang harus di selesaikan.."
" rahasia yang kamu simpan dari aku..? "
" sebelum aku jujur,, kamu pun harus jujur sama aku..?? "
" jujur apa.."
" gak akan selesai kalo kaya gini, sebaiknya kita ke kelas..."

Aku di tanya sama aris dan akupun membalik bertanya sama aris, tapi dia malah seakan menutupi semua itu.

Alhasil membuat aku bete dan akupun meninggalkan dia dan akupun pergi ke kelas,, saat melewati toilet tangan ku seperti di genggam oleh seseorang.

Saat aku mencoba melirik ke arah belakang ku, ya... ka rangga menahan ku dan diapun berkata :

" andai saja aku kenal kamu sebelum kamu kenal dia..."
" aku gak ngerti maksud kaka.. lebih baik kaka masuk kelas.. aku ada pelajaran sekarang. Maaf "

Akupun melepaskan gengaman yang di genggam oleh ka rangga dan akupun meninggalkan dia, seperti aku meninggalkan aris.

.

Kini, bel istirahat berbunyi dan akupun bahkan arispun saling diam satu sama lain. Aku yang duduk di pojok belakang tak melirik dia sama sekali, melainkan dia selalu melempar kertas yang bertulisan " jangan diamkan w seperti itu ".

Kaupun tak peduli bahkan beberapa kertaspun yang dia lempar aku buang dan tak aku baca hanya kertas pertama saja aku baca.

Kini, aku hanya tiduran di meja sambil akupun tak pedulikan suara teman2 ku yang lalu lalang keluar masuk ke kelas.

Saat aku merasa bosan akupun beranjak dari meja ku dan akupun berjalan menuju ke luar kelas, tapi tatapan tajam aris membuat aku semakin takut akan perpisahan.

Akupun jalan tetap jalan meskipun beberapa teman ku memanggil ku, aku duduk di tepi lapangan dan sesekali melihat kaka kelas ku lagi latihan basket.

Akupun mendekatkan diri ke kaka kelas yang bernama "chakra" ya...
Ka cakra itu,, ganteng tapi sayang aku gak suka dengan dia yang mudahnya memutuskan pacarnya..
" satu kelas dia sudah menjadi mantan pacarnya dan diapun seneng sama aku tapi karna kaka ku tak suka dengan dia yang so asik dengan ku jadi dia gak berani lebih menganggu aku."

H.A.N.I.S.T.A "Cinta Dalam Hati"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang