Meet Again

1.4K 131 14
                                    

Cuaca terang siang itu selalu menggairahkan setiap insan untuk mencari kesegaran. Cafe di tengah kota itu menarik perhatian setiap orang yang melewatinya.

Para yeoja yang melewati cafe itu tak sungkan mengagumi seorang namja yang berdiri di belakang kasir dengan senyum dan lesung Pipit yang menyempurnakan lekuk wajahnya.

"Apa ini cafe yang kau maksud?" Baekhyun menghempaskan tangan yeoja berambut panjang itu.

"Wae? Trust me, it works" Jawab Irene sambil mengacungkan dua jempolnya. Lalu dia menyambut tangan Baekhyun lagi.

Mereka berteman sejak pertemuan pertama mereka di kampus. Entah siapa yang memulai pertemanan ini, tapi yang jelas mereka memang menikmati status pertemanan mereka yang memang sedikit menyebalkan bagi keduanya.

Baekhyun hanya memutar bola matanya malas. Well, mereka memasuki cafe yang bahkan sangat di kenali Baekhyun. Namja itu melihat kearah Lay yang sibuk dengan pelanggannya.

"Baek, kau sudah punya yeojachingu?" Tanya Lay tiba tiba. Dia melihat Baekhyun datang bersama seorang yeoja yang dia pikir adalah yeojachingu barunya.

Irene yang mendengar itu langsung melepaskan tangannya di pergelangan tangan Baekhyun. Lalu dia menatap nyalang ke arah namja di belakangnya seolah meminta penjelasan, bagaimana dia mengenal Baekhyun.

"Kenalkan dia Lay, dia sahabatku. Dan Lay, dia teman kampus ku, Irene." Irene menatap tak percaya bahwa Lay adalah sahabat Baekhyun. Kenapa selama ini dia tidak mengatakan apapun tentang namja ini? Pikir Irene.

Lay menjulurkan tangan putihnya dan disambut dengan senyuman oleh Irene. Senyum Irene mengingatkan Lay tentang sesuatu.

"Tunggu, sepertinya Agassi adalah pelanggan kami yang pernah menjadi korban keteledoran kami bukan?" Tanya Lay sesopan mungkin.

Sedangkan Irene hanya tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Kau tidak perlu mempermasalahkan itu Tuan."

"Panggil aku Lay saja." Jawab Lay memperlihatkan lesung pipit itu.

"Ahh, geuraeyo." Entah kenapa senyum Irene terlihat canggung.

Baekhyun merasa kesal, dia merasa diabaikan oleh kedua orang temannya ini. Dia terus menggerutu sambil memainkan bel kasir di dekat Lay.

"Setiap mengingat kejadian itu aku selalu merasa bersalah, dan aku selalu ingin menebus kesalahan itu. Jadi untuk hari ini kau bisa makan sesukamu dan GRATIS. Kau tidak bisa menolak."

"Jinjjayo? Woah, kau memang sahabatku Lay." Tiba tiba Baekhyun menarik narik tangan Lay kegirangan saat mendengar ucapan GRATIS dari bibir manis Lay.

"Untukmu tidak Baek." Jawab Lay singkat dan tak menghiraukan Baekhyun kembali.

Baekhyun hanya berdecih dan langsung duduk di bangku cafe yang terlihat paling nyaman di antara yang lain. Tak berapa lama Irene datang membawa nampan besar berisikan beberapa dessert dan minuman yang paling dia suka di cafe ini. Baekhyun terperangah ketika mendapati Irene yang membawa makanan sebanyak ini, mengingat betapa mungilnya gadis bermarga Bae itu.

"Ini untukmu. Kata Lay kau menyukai ini. Dan yang paling penting kau harus bayar." Ujar Irene setelah mendaratkan dirinya di bangku depan Baekhyun.

Sebenarnya Irene masih sangat kesal kepada Baekhyun karena dia tidak bercerita tentang Baekhyun yang mengetahui cafe ini. Mereka sering sekali berdebat tentang cafe yang menurut mereka terbaik. Satu sama lain diantara mereka menginginkan pergi ke cafe yang mereka maksud. Siapa yang tau, ternyata cafe yang mereka ingin datangi adalah cafe yang sama.

Just You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang