Become Worry

1K 92 2
                                    

"Huaa." Baekhyun meregangkan otot - ototnya yang kaku. Sudah sekitar 1 jam ini dia dan Irene hanya duduk diam mendengarkan penjelasan panjang dosennya.

"Kajja." Irene menarik tangan Baekhyun.

Keduanya berjalan di koridor. Banyak yeoja yang melihat Irene dengan tatapan iri. Tak sedikit pula yang menatap dirinya dengan tatapan membunuh. Irene tak memperdulikan hal itu, dia sudah biasa mendapatkan tatapan itu dari para yeoja di kampusnya. Ide usil Baekhyun kali ini muncul. Tangannya meraih pundak mungil milik Irene dan meletakkan tangannya di sana.

"Ya!" Ucap Irene sembari melotot ke arah Baekhyun. Baekhyun hanya tersenyum dan mengedip - kedipkan mata. Irene yang mengerti maksud Baekhyun hanya mengangguk dan tangan mungilnya kini sudah melingkar di pinggang Baekhyun. Baekhyun tersenyum jahil, ekor matanya melirik beberapa yeoja yang terlihat geram karena ulahnya dan Irene.

Tawa keduanya kini pecah setelah keduanya berada didalam mobil milik Baekhyun. Mereka terlihat sangat puas membuat para yeoja itu cemburu.

"Kau berhasil membuat mereka semakin ingin membunuhku, Baek."

"Mian. Aku gemas melihat tatapan mereka, siapa suruh mencemburui mu." Ucap Baekhyun yang membuat Irene mengangguk.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di cafe milik sahabatnya, Lay. Cafe ini selalu terlihat ramai, apalagi di jam makan siang seperti ini.

Baekhyun dan Irene duduk di meja dekat jendela. Mereka sengaja belum memesan makanan karena masih malas untuk mengantri. Mereka juga tak melihat Lay berjaga di sana. Mungkin lelaki itu sibuk membantu di dapur.

"Kenapa tidak memesan makanan?" Tanya seseorang yang berhasil membuat Irene dan Baekhyun menolehkan kepala.

"Malas, masih nungguin yang punya cafe nyamperin saja. Kelihatannya dia sangat sibuk sekali." Ucap Baekhyun.

"Mian aku tadi harus membantu di dapur." Lay mendudukkan dirinya di kursi sebelah Irene.

"Mau pesan apa?" Tanya Lay kini.

"Seperti biasa saja Lay." Ucap Baekhyun.

"Kau mau apa Irene?" Tanya Lay.

"Aku choco milkshake aja." Jawab Irene.

"Okay wait until i'm back and bring your order." Ucap Lay kemudian berlalu menuju dapur cafenya.

Irene mengeluarkan beberapa buku dari tasnya. Inilah resiko mahasiswi tingkat akhir, tugas akhir akan selalu membayang - bayangi dan cukup membuat isi kepala ingin keluar.

Baekhyun sama dengan Irene, berada di semester akhir, namun namja ini tak terlalu memusingkan tentang tugas akhirnya. Dia merupakan namja yang pintar, jadi tak susah baginya untuk menyelesaikan tugas akhirnya itu.

Baekhyun menatap temannya itu. Sebenarnya dia tak suka jika melihat Irene terlalu memforsir dirinya. Irene perlu beristirahat, otaknya pun juga butuh istirahat. Baekhyun tau akhir - akhir ini Irene kurang tidur, bukan kurang tapi sangat - sangat kurang tidur jadi ia bisa saja tertidur disembarang tempat dan itulah yang membuat Baekhyun sangat khawatir. Bagaimana jika dia tertidur di dalam bus, atau mungkin di tempat - tempat tak terduga yang sangat berbahaya dan bagaimana jika dia di bawa oleh orang - orang jahat yang akan berniat mencelakai yeoja mungil ini. Pikir Baekhyun. Sebenarnya ia tak keberatan jika harus mengantarkan yeoja mungil ini kemana pun yang ia inginkan, tapi Irene selalu menolak dan menyatakan bahwa dirinya akan baik - baik saja. Tapi bagaimana Baekhyun bisa tenang jika kemarin saja yeoja mungil ini bercerita bahwa ia tertidur di cafe dan diantarkan oleh seorang supir taxi. Untung saja dia tertidur di cafe milik Lay, bagaimana jika ditempat lain. Pikiran Baekhyun masih melayang - layang.

Just You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang