Not Me

1.1K 113 5
                                    

Irene berjalan di salah satu koridor kampusnya. Ia melirik jam tangan yang melingkar indah di pergelangan tangannya. Masih ada satu jam lagi sebelum kelasnya mulai. Pikir Irene.

Yeoja itu teringat perkataan Ummanya pagi tadi. Tentang seorang namja asing yang mengantarkannya pulang semalam. Ia masih terus berkutat dengan pemikirannya. Ah atau mungkin namja itu adalah Baekhyun. Pikir Irene kini. Memang sejak awal pertemanan mereka, Irene belum pernah sekali pun mengajak Baekhyun ke rumahnya. Jadi tidak salah bukan jika Umma dan Appanya tak mengenal Baekhyun. Langkah Irene terhenti karena pemikirannya barusan.

"Ah iya kenapa tak terpikirkan olehku, mungkin saja namja itu Baekhyun." Gumam Irene pelan.

Irene mengambil ponsel pintar di dalam tasnya. Jari jarinya mengetikkan pesan singkat kepada seseorang, agar ia menemuinya di taman kampus.

Kini kakinya sudah melangkah menuju tempat yang ia inginkan. Ia melihat bangku kosong di sana. Dan tentu tak memerlukan waktu yang sangat lama, ia sudah mendudukinya.

"Good morning." Sapa seseorang, sontak membuat Irene menolehkan kepalanya ke belakang. Irene tersenyum melihat siapa yang datang.

"Good morning, Baek." Balas Irene.

Keduanya saling bertukar senyum. Ah bukankah pagi ini mereka terlihat sangat menggemaskan. Jika ada yang melihat kedua manusia ini, mungkin orang - orang berfikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih, lihat saja mereka terlihat sangat serasi, baju yang mereka kenakan hari ini berwarna senada dengan motif yang juga hampir sama, namun nyatanya status mereka hanya teman dan tidak ingin lebih dari itu.

"Wae? Kenapa melihatku seperti itu eoh? Jangan bilang kau menyukaiku?" Tanya Baekhyun yang berhasil membuat Irene memalingkan wajahnya.

"Aish percaya diri sekali kau ini Baek. Mana mungkin aku menyukai namja sepertimu seperti tidak ada namja lain saja. Kau sama sekali bukan tipeku." Ucap Irene kesal.

Baekhyun tertawa mendengar ucapan temannya ini. Dia lucu sekali ketika kesal seperti itu.

"Yakin tidak menyukaiku? Padahal banyak sekali yeoja yang menginginkan menjadi kekasihku dan kau malah melewatkannya." Ucap Baekhyun sambil mencolek pipi Irene.

"Ya! Jangan menggodaku. Kau ini menyebalkan sekali."

"Ne ne aku tidak akan menggodamu lagi. Jangan kesal seperti itu. Sekarang bicaralah kenapa kau ingin menemuiku?" Tanya Baekhyun kini.

Ah Irene hampir saja lupa apa tujuan utamanya menemui teman menyebalkannya ini. Dasar Baekhyun. Umpatnya dalam hati.

"Kemarin apa kau yang menggendong ku pulang Baek?" Tanya Irene.

"Tidak, memangnya kemarin kau tertidur dimana?"

Irene berfikir sejenak, jika bukan Baekhyun lalu siapa namja itu. Batin Irene.

"Irene?" Panggil Baekhyun yang berhasil membuyarkan lamunan yeoja itu.

"Eh?"

"Kau ini ditanya malah diam saja. Kau kemarin tertidur dimana? Di cafe?" Tanya Baekhyun lagi.

"Ne. Kemarin setelah kau pergi aku merasa sangat mengantuk jadi aku memutuskan untuk tidur sebentar, dan tadi pagi aku terbangun sudah berada di kamar. Kata Umma semalam aku digendong oleh namja asing dalam keadaan tertidur." Jelas Irene panjang lebar.

"Mwo? Gwenchanayo? Apa kau merasa badanmu sakit?" Baekhyun menarik lengan Irene, dan mengecek apakah ada luka di sana.

"Ne Gwenchana Baek, tenanglah."

"Ah baguslah." Ucap Baekhyun tenang.

Irene dan Baekhyun terdiam. Tak ada percakapan lagi antara keduanya. Mereka sedang sama - sama terhanyut dalam pemikiran masing - masing.

Just You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang