"{Uryaaaaaa!!!}"
"Wo, woi!"
"Aw! Eh? Siapa?"
"Jangan mendesak!"
"Mengantrilah seperti yang lain!"
Aku melompat ke dalam lautan manusia itu. Berenang di atasnya, mengayuhkan lengan dan kaki, berusaha untuk menjadi yang terdepan. Namun, di dalam medan perang penuh kabut hitam itu, bukan hanya aku yang bertarung. Beberapa tangan terjulur dan menarik tubuhku. Menyeret dan melemparnya kembali ke luar arena.
Benar-benar pertarungan yang keras!
Berikut, adalah adegan 18 tahun ke atas.
"{Aku... aku... aku tak akan kalah! Berjuang, Bellzebub!}"
Oi, oi, oi... kita benar-benar tampak bodoh ketika memperjuangkan sesuatu yang tak pantas diperjuangkan. Memangnya sudah zaman apa ini? Kolonialisme? Atau aku sedang berada di simulasi penanggulangan bencana alam? Tenang! Tenang! Pakan masih berlimpah saudara-saudaraku!
Bellzebub kembali masuk ke dalam pertarungan keras itu, kembali terpukul, kembali tertendang, dan kembali terlempar. Dengan sekuat tenaga, dia bangkit dengan tubuh yang babak belur. Kemudian dia mengelap cairan kental yang keluar dari mulutnya dengan lengan kanan.
Hanya sekedar keterangan, 'cairan kental' itu bukan darah, tapi air liur.
Jika, ini hanya jika, jika menurut film-film aksi mainstream, maka seharusnya aku berteriak, "Bellzebub! Sudah, hentikan! Kau tak perlu berjuang sejauh ini!" atau kata-kata sejenis itulah. Tapi tentu saja... mana mungkin aku berkata seperti itu. Yang ada mungkin aku hanya akan berteriak, "Sialan! Apa yang kau lakukan dengan tubuhku!"
"{Kau sama sekali tak mengerti, Yakov.}"
Apa yang harus dimengerti! Lagi pula siapa yang mau mengerti?!
"{Kita... tak boleh... mengalah ketika kemenangan sudah di depan mata... ouch! Ah!}"
Ah... begitu, ya?
"{Terus bertarung! Apapun itu, kita harus tetap bertarung! Demi apa-apa yang kita impikan, kita harus bertarung!}"
Kau hanya perlu tidur untuk bermimpi.
"{Sepertinya aku sudah bisa menggunakan sirkuit sihirku.}"
Hah? Apa yang kau bicarakan? Jangan berbuat yang bisa menarik perhatian orang lain!
"{Wahai para makhluk rendah! Lihatlah kuasa para iblis yang mengusai neraka!}"
Mungkin seharusnya kau bilang 'para mantan iblis yang mengusai neraka'. Sekarang kalian hanya mengusai tubuhku... dan itu juga kita harus berbagi dengan 7 orang yang lainnya. Lagi pula apa yang akan kau lakukan? Sudah kubilang jangan lakukan sesuatu yang membuat orang lain memperhatikan kita!
Akan tetapi... layaknya seorang anak bandel yang tak pernah mendengarkan kata-kata ibunya... dia hanya berteriak 'eahh!' seperti yang anak bandel sering katakan. Aku merasakan tubuhku tiba-tiba memanas saat Bellzebub mengangkat tangannya dan mengeluarkan lingkaran cahaya ungu di sekitar telapak tangan.
Tunggu! Apa ini... yang disebut lingkaran sihir?
K, kkkkkkkkau mau menghancurkan sekolah ini!
"{Tenang saja, aku hanya akan menghancurkan bangunannya dan tetap membiarkan makanannya.}"
Itu bahkan lebih parah!
***
"Hei... hei! Hafya?! Hei! Hafya!"
"E, e, eh? Ada apa?"
"Huuuh... kau ini! Sedang ngelamunin apa, sih?"
"Ah? Enggak, kok! Aku enggak ngelamunin apa-apa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Deadly Fools (Jilid 1)
HumorNah, nah, nah... pernahkah kau mendengar cerita tentang '7 Iblis Dosa Besar'? Itu, lho... Satan, Lucifer, Mammon, Bellzebub, Leviathan, Asmodeus, dan kemudian Belphegor. Kedengarannya memang mengerikan, tapi sungguh, percayalah padaku, mereka sama s...