DuaPuluh Empat: His Word

17.8K 828 90
                                    

Pagi ini, sepertinya Fanya berangkat ke sekolah terlalu bersemangat. Pasalnya, sekolah masih sangat sepi dan hanya ada beberapa orang yang memilih menghabiskan pagi mereka di kantin untuk sarapan.

Fanya melirik jam di pergelangan tangan kirinya yang menunjukkan angka 6 dan 20.

Pantes masih sepi, Dengus Fanya dalam hati.

Fanya melangkahkan kakinya dengan santai menuju kelasnya yang berada di lantai dua. Saat memasuki kelas, ia langsung disambut hawa dingin dari AC.

"Siapa sih yang nyalain pagi-pagi gini?" Dumelnya lalu meraih remot AC dan mematikannya.

Ia membuka tirai kelasnya supaya sinar matahari masuk.

06.23
Alis-ha: heh coeg
Alis-ha: tmpt nomer 3 dkt jendela y
Read.

Setelah membaca pesan dari teman sebangkunya, Alisha. Fanya menjatuhkan tasnya sembarang di bangku yang dimaksud oleh Alisha di pesan LINE tadi.

"Lah, Fanya?" Ujar Kayla; teman sekelas Fanya kaget. "Tumben udah berangkat? Kesambet apaan lu?" Lanjutnya dengan maksud ledekan.

Fanya terkekeh, "Nggak tau, kesambet cintanya dia kali." Jawab Fanya asal.

"Iqbaal ya?" Balas Kayla sambil mengerling jahil.

Fanya mendengus, "siapa tuh?" Jawabnya cuek lalu membuka password ponselnya dan membuka aplikasi wattpad.

Kayla hanya terkikik geli mendapati respon Fanya. Faktanya, Iqbaal dan Fanya sudah bertengkar alias berjauh-jauhan selama 3 hari. Dan selama itu pula keduanya-ralat Fanya nya selalu menjaga jarak dengan Iqbaal.

Fanya melanjutkan membaca cerita "Cinta dan Obsesi" dari nasi-gowreng yang ia tambahkan ke library-nya. Kalian jangan lupa baca ya, cerita recomended banget tuh hehe. Apalagi penulisnya, gils baik banget, cantik lagi. Tapi sayang jomblo, hehe.
hehe
hehe
he
h
e

Oke, lupakan tadi. Kembali ke Fanya yang tengah asyik membaca cerita di wattpad.

"Anjir ya sumpah! Ini tokoh yang namanya mirip sama nama temen sekelas gue ngeselin abis! Mana sama juga sifatnya. Yang jadi tokoh utama si cewek juga sama namanya kek gue."

Fanya bermonolog sendiri, ia meneruskan membaca part demi part.

"LAH! Ga asik nih, belom dilanjutin. Sama tokoh ceweknya lembek banget. Ngambek gue." Fanya menelantarkan ponselnya begitu saja dan berlari menuju pintu kelasnya untuk menanti Alisha.

**

"Nya, ga ada niatan gitu buat baikan sama Iqbaal?" Tanya Aldi sambil menyeruput jus apelnya.

Fanya menggeleng, "ngapain? Dia juga udah berhenti buat minta maaf kan ke gue?"

Aldi menghela nafasnya, "dia bukan berhenti, dia cuman ga mau ganggu lo. Dia mau lo tenangin pikiran lo dulu, baru kalian omongin baik-baik ga pake emosi." Jelas Aldi panjang dikali lebar sama dengan luas.

"Itu artinya dia udah nyerah, dia berhenti gitu aja." Balas Fanya. "Kalo soal maafin, gue udah maafin dia. Tapi, soal gimana dia bentak gue, ga bakal bisa gue lupain secepet itu."

"Ga baik loh marahan sampe 3 hari." Nasehat Aldi pada Fanya.

Fanya hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Gue duluan ya." Fanya langsung berlalu dari hadapan Aldi.

Mengucapkan kata maaf memang mudah, tapi apa gunanya kata maaf apabila kamu masih saja melakukan kesalahan yang sama? Percuma.

Cinta dan Obsesi ✖ idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang