23 April
Pukul 12.00 WIBFanya tiba di Jakarta dengan keadaan selamat sentosa. Tidak ada yang tau perihal ia kembali ke Jakarta selain Rizki dan keluarga Aunty-nya. Bahkan, Fanya melarang Aunty Keyla untuk memberi tahu ayah, mama, ataupun Kak Franda tentang kepulangannya kali ini.
Kepulangan Fanya hari ini ke Indonesia, adalah khusus untuk Iqbaal. Untuk menyelesaikan masalahnya dengan Iqbaal.
"Mau kemana ini, neng?" Tanya supir taksi yang Fanya berhentikan beberapa saat sebelumnya.
"Ke Pondok Kopi, Pak." Jawab Fanya.
Selama di perjalanan, Fanya menyusun kata-kata apa yang akan ia sampaikan pada Iqbaal nanti. Jujur, ia gugup.
Karena jalanan Jakarta yang cukup macet, perjalanan menuju rumah Iqbaal membutuhkan waktu yang cukup lama.
Tingtong
Fanya memencet tombol bel di rumah Iqbaal dan ia berharap Iqbaal lah yang membukakan pintu, namun harapannya meleset karena justru ia dibukakan oleh wanita berhijab yang tak lain adalah Teh Ody, kakak Iqbaal.
"Fanya?!" Seru Teh Ody terkejut mendapati kehadiran Fanya disini.
"Kok kamu di sini? Kenapa nggak bilang-bilang ya ampun, tau gitu tadi teteh suruh Ale pergi jemput kamu." Celoteh Teh Ody.
Fanya menanggapinya dengan tawa renyah, "Biar surprise, Teh. Iqbaal ada?" Tanya Fanya langsung.
"Nah, itu dia. Tadi dia bilang dia pergi sama temennya, cewek. Nggak tau tuh dia siapa." Jawab Teh Ody.
Seketika hati Fanya menciut, "Oh, gitu."
"Eh, yaampun. Ayo masuk, kamu nunggu di dalem aja. Dia bilang cuma bentar kok, paling nanti bentar lagi balik."
Teh Ody mengajak masuk Fanya dan memberi Fanya makanan serta minuman sambil menunggu kedatangan Iqbaal.
Sudah satu jam Fanya berada di rumah Iqbaal, namun Iqbaal pun tak kunjung pulang-pulang. Teh Ody pun memutuskan untuk menelfon Iqbaal.
"Ale, kamu buruan balik ih. Teteh ada surprise buat kamu." Ujar Teh Ody di sambungan telfon, yang Fanya yakini itu Iqbaal.
Setelah sambungan telfon tertutup, Teh Ody menghampiri Fanya yang duduk di ruang tamu.
"Dia lagi di jalan, bentar lagi sampe." Ucap Teh Ody riang.
Kayaknya Teh Ody belum tau deh masalah gue sama Iqbaal, Batin Fanya.
Dan, benar kata Teh Ody. Mobil dengan merk avanza warna hitam terparkir sempurna di depan rumah Iqbaal.
Tapi, tunggu. Di dalam mobil masih ada seorang wanita, siapa dia?"Assalamu'alaikum, Teteh. Iqbaal pu------" Ucapan Iqbaal terputus karena terkejut melihat kehadiran Fanya disini.
"----lang." Sambung Iqbaal dengan suara yang kecil.
"Surprise!" Teriak Teh Ody. "Udah ah, teteh tinggal dulu ya, silahkan berkangen-kangenan."
Iqbaal menatap Fanya dengan tatapan kagetnya, "K-kamu kok bisa disini?" Tanya Iqbaal bingung.
"Kenapa? Kaget?" Balas Fanya dengan nada angkuhnya.
"Buat apa kamu datang kesini? Buat ngejelasin semua? Semua udah jelas, Nya." Ujar Iqbaal dingin.
"Aku tuh nggak ngerti ya sama jalan pikir kamu, aku kira kamu udah berubah semenjak hari itu tapi ternyata kamu masih sama. Masih Iqbaal yang egois, dan cepet ngambil kesimpulan!" Tandas Fanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Obsesi ✖ idr
Fanfic"Kau mencintainya karena cinta? atau hanya karena obsesimu untuk memilikinya?" #34 in fanfiction •280616 #58 in fanfiction •210716 #35 in fanfiction •220716