Cinta dan Obsesi ✖ idr

Dua: Sekelas

"Hai, Fanya!" Sapa Iqbaal ramah lalu duduk di bangku depan Fanya yang memang masih kosong.

Aldi, teman laki-laki di samping Iqbaal hanya mengernyit bingung. Pasalnya, Iqbaal tak pernah dekat dengan seorang perempuan. Lebih-lebih menyapa perempuan itu terlebih dahulu. Heran.

"H-hai." Balas Fanya tergagap. "lo duduk sendirian?" Tanya Iqbaal.

"ah itu-enggak kok.. si Alisha belom dateng," Jawab Fanya. "oh iya,Nya. Ini Aldi,temen gue. Aldi ini Fanya, temen sekelas kita." Ujar Iqbaal memperkenalkan Aldi pada Fanya dan sebaliknya.

"Aldi."

"Fanya."

"FANYA! FANYA! FANYA!" Teriak Alisha heboh dengan raut wajah acak-acakan, "eh? Ada Iqbaal sama Aldi, hehe maaf."

"Nya! Masa gue ditilang!? Nih," Alisha mengomel sambil menunjukkan surat tilangnya.

Fanya tertawa, "haha,lagian sih. Masih 16 sok-sok bawa motor ke sekolah, udah tau polisi di sini ganas semua."

"loh? Emang lo ga bawa motor,Nya?" Tanya Aldi. Fanya menggeleng, "engga,hehe. Masih belom berani," Cengirnya.

"antar jemput?" Sahut Iqbaal. "yaaps!" Jawab Fanya lalu tersenyum.

"rumah lo dimana?" Tanya Iqbaal. "di Jln. Anggrek gg. Permata no. 10," Jawab Fanya.

"lah? deket rumah lo kan Baal?" Ujar Aldi shock. Iqbaal mengangguk-angguk, "gue no. 06, kalo gitu besok berangkat bareng aja, kan searah." Tawar Iqbaal.

"HAH?" Ucap Aldi dan Alisha barengan dan menjatuhkan rahangnya.

Iqbaal menaikkan sebelah alisnya dan Fanya hanga tersenyum kikuk.

"em-gausah deh,Baal. Gue sama supir aja, ga enak ntar ngerepotin." Tolak Fanya dengan halus.

Iqbaal terkekeh, "lah,gapapa kali. Gue ga merasa direpotin kok, santai aja."

"hm, o-oke deh."

Aldi menarik Iqbaal menjauh dari Fanya dan Alisha lalu memegang keningnya, "apasih idiot!" Iqbaal menepis tangan Aldi yang ada di dahinya.

"lu sehat?" Tanya Aldi khawatir. "alhamdulillah," Jawab Iqbaal.

"lo kesambet?"

"apaansi,Di. Jayus lo," Desis Iqbaal. "terus, kenapa tingkah lo hari ini tuh aneh pake banget?" Aldi menatap Iqbaal dengan serius.

"lo jangan natap gue gitu dong, ntar kita dikira pasangan homo." Ujar Iqbaal. "sialan, gue serius!" Aldi menepuk dahi Iqbaal pelan.

"ya emang aneh apanya?" Tanya Iqbaal gemas.

"pertama, lo nyapa cewek itu tadi pagi. Kedua, lo nawarin mau ngeanter-jemput dia. Lo sakit ya!?"

"Lebay,ah. Emang segitu parahnya gue ya? Btw, nama cewek itu Fanya." Jelas Iqbaal enteng

"kesambet kali ya lo," Gumam Aldi pelan. "ngomong gue kesambet sekali lagi lo gue jitak." Ancam Iqbaal.

"Kesam-"

Pletak! Iqbaal menyentil kepala Aldi lalu kabur.

"IQBAAL AWAS YA LO!"

***

"Baiklah,untuk project kali ini. Bapak akan bagi kalian menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok beranggota dua orang, dan nama-nama kelompok sudah bapak tempel di papan pengumuman kelas kalian."

Jelas Pak Heru, guru seni Musik yang sedang menerangkan tugas.

baru juga masuk 5 hari pak, Dengus Fanya dalam hati.

"Dan, project akan ditampilkan 2 minggu dari sekarang. So, prepare yourself." Pesan Pak Heru.

KRING!

"Bapak, akhiri. Sekian, wassalamu'alaikum." Pak Heru pun keluar menenteng tas kerjanya.

"lo sekelompok sama siapa?"

"ah,anjir kita ga sekelompok."

"ih,demi apa!?"

"yah ga sekelompok sama dia."

Begitulah keributan yang terjadi setelah Pak Heru meninggalkan kelas XI MIA 4.

"lo ga mau liat papan,Nya?" Tanya Alisha. Fanya menggeleng, "nggak ah, orang rame. Nanti-nanti kan masih bisa, kayak ga bisa diliat besok." Ujarnya.

"Nya! Lo sekelompok sama gue!"

"lah? terus gue sama siapa??" Tanya Alisha sedih dan bingung. "sama gue," Sahut Aldi dengan wajah datarnya.

"oh,yaudah. Thanks, Baal. Dan, emm-mau dikerjain kapan?" Tanya Fanya.

"terserah, gampang itu mah bisa diatur." Jawab Iqbaal santai.

"O-ke-oke."

"Oh iya,Nya!" Iqbaal membalikkan badannya menghadap Fanya.

"kenapa?"

"bagi ID LINE lo dong." Pinta Iqbaal dengan senyuman khasnya.

^^^^

iya aku tau ini pendek af wkwk. gapapa lah ya, btw fanya dimintain id line sm iqbaal. lo kapan? ea.

tau ga? ga kan. gadeng canda. gue lg pesantren kilat acaranya pengajian dan gue nyumpel telinga pake headset (jangan ditiru)😂
gabut af gaiz.

-erin