Sembilan Belas: Kantong Plastik

14.6K 878 114
                                    

KRING!

Seluruh siswa di kelas XI MIA 4, menghela nafas lega; lega karena terbebas dari siksaan, alias pelajaran guru killer. Kami rasa semua siswa juga akan seperti itu, am i right or not?

"Pelajaran kita lanjutkan besok, jangan lupa kerjakan tugas rumahnya. Siapa yang tidak mengerjakan atau ketauan menyalin pekerjaan temannya akan ibu beri sanksi." Jelas Bu Parmin, oke nama aslinya bukan itu.

"Selamat siang!"

"Siaanggg, Bu."

"Fanyaa, gue duluan ke kantin yaa!" Teriak Alisha yang langsung ngibrit ke kantin.

"Sial, gue ditinggalin." Gumam Fanya pelan sambil terus memegangi perutnya. "Balada cewek PMS pertama di sekolah ya gini."

"Fanya!" Teriak suara yang sangat familiar bagi Fanya.

"Apa?" Ketus Fanya dengan wajah datarnya.

"Kok galak? Ntar cepet tua loh," Gurau Iqbaal lalu terkekeh. "A-aduh! Kok dicubit!?" Protes Iqbaal.

"Elo ngeselin."

dua kata yang membuat Iqbaal bingung, biasanya ia meledeki Fanya, Fanya biasa aja. Tapi kali ini?

"Lo sakit ya?" Tanya Iqbaal hati-hati.

Fanya langsung melotot ke arah Iqbaal, "eh-iya ampun. Enggak, biasanya kan lo santai-santai aja gue ejekin, sekarang lo sensi banget gitu." Jelas Iqbaal cepat sebelum Fanya memaki-makinya.

Fanya menghela nafas, "nggak tau, bawaan mood pms ya gini. Pengen makan orang, pengen jambak orang, pengen mukul orang."

Iqbaal mengangguk-anggukan kepalanya, jadi Fanya lagi PMS toh?, Batin Iqbaal.

"Oke, gue sebagai lelaki sejati merasa terpanggil. Gue cabut dulu ya, bye!" Iqbaal langsung buru-buru meninggalkan Fanya dan pergi ke kantin.

"Sarap dah tu anak."

***

"Bas,bas!" Panggil Iqbaal ketika ia sampai di kantin.

"ape?" Bastian menjawab dengan ogah-ogahan karena sedang bermain Pokemon Go!

"Kalo cewek PMS biasanya dikasih apa?" Tanya Iqbaal.

"kasih charm body fit lah," Jawab Bastian asal. "emang siapa yang pms? Zidny?"

Iqbaal menggeleng, "bukan elah, Zidny mulu. Si Fanya pms, yakin dibeliin itu?" Tanya Iqbaal yang masih kurang yakin.

"iye bacot banget dah. Pergi lu sono." Usir Bastian yang pandangannya masih terfokus pada layar ponselnya.

"tapi masa gue ke warung, beli kayak gituan. Malu gue, reputasi gue coy! Masa cowok sekeren gue masuk ke warung beli-"

"Bacot! Lu mau ngikutin saran gue apa kaga!?" Semprot Bastian. "i-iya deh. Makasih, Bas!" Iqbaal menepuk-nepuk pundak Bastian lalu berlalu.

"Ki,Ki!" Kini gantian Kiki yang menjadi sasaran Iqbaal.

"Apaan?" Tanya Kiki lalu berhenti berjalan dengan dua mangkok bakso di tangannya.

"wah, buat siapa tuh? Satu buat gue ya? Sini-sini!" Iqbaal langsung menyerobot mengambil satu mangkok.

Pletak! Kiki memukul tangan Iqbaal.

Cinta dan Obsesi ✖ idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang