Tiga Puluh: Hancur

14.5K 934 152
                                    

Awas ae ngga vote sm comment🔪🔪

**

Fanya mengirimkan beberapa kata dalam pesannya untuk seseorang yang mengkhawatirkannya.

"Non udah siap?" Tanya supir pribadinya.

"Udah pak, jalan aja." Jawab Fanya lembut lalu memejamkan matanya.

--

"Gimana Fanya?" Tanya perempuan dengan rambut sebahu pada laki-laki di sampingnya.

"Dia masuk hari ini." Jawabnya.

"Ooh, syukur deh. Aku masih ngerasa nggak enak sama dia, itu kan sama aja aku ngerebut-"

"Zid, bisa nggak sih kamu itu stop mikirin perasaan orang lain!? Orang lain aja belum tentu mikirin perasaan kamu, jadi stop mikirin perasaan Fanya! Apa dia tau gimana perasaan kamu? Enggak kan?" Potong Iqbaal dengan terselip nada kesal di dalamnya.

Zidny tersenyum, "aku paham gimana perasaan Fanya, kamu yang nggak paham." Ujar Zidny lalu berjalan duluan meninggalkan Iqbaal yang termenung.

"Kenapa selalu Fanya dan Fanya!?" Geram Iqbaal lalu mengepalkan tangannya.

**

Pagi hari ini, Fanya mulai menjalani aktivitasnya seperti biasa. Ia berangkat ke sekolah dan siap menghadapi apapun itu, selama ia masih mempunyai Alisha dan Aldi ia tak masalah.

"Fanya," Panggil suara seorang perempuan saat Fanya menginjakkan kaki di koridor kelas IPS.

Fanya berbalik arah, "Eh, Zidny? Ada apa?" Balasnya riang-ralat berusaha riang.

Zidny tersenyum tipis, "gue nggak bisa. Gue nggak bisa nyoba buat sayang sama dia, Nya. Perasaan gue ke dia cuma sebatas sahabat nggak lebih."

"Lo bisa, Zidny. Lo tau kan gimana rasanya mencintai tapi nggak dicintai balik? Kalo iya, tolong lah lo berusaha kasian Iqbaal."

"Tapi, Nya. Dengan gini sama aja gue ngebohongin dia." Tutur Zidny. "Dan gue nyakitin elo yang jelas."

Fanya tersenyum, "Jangan pikirin gue, Zid. Berhenti mikirin perasaan gue, gue nggak papa. Serius deh."

"Fanya, gue cewek dan lo cewek. Gue tau gimana rasanya, lo nggak bisa bohong. Tatapan lo terluka." Ujar Zidny.

"Lo berlebihan, Zid. Yaudah, gue duluan ya. Da-ah!" Fanya menepuk pundak Zidny sebelum benar-benar menghilang dari hadapan Zidny.

Zidny hanya menghela nafasnya pasrah.

"FANTAKU!" Teriakan Alisha menyambut kedatangan Fanya pagi ini di kelas.

Fanya terkekeh, "apasih, berisik lo mercon."

Alisha langsung memeluk Fanya, "please, maafin gue please. Gue tau salah dan gue kangeeeeen banget sama lo!" Papar Alisha yang dilebih-lebihkan.

"Lebay lo." Ejek Fanya. Ia menolehkan kepalanya ke arah samping dan terdapat Aldi yang sedang tersenyum manis.

"Apa kabar?" Tanya Fanya lalu terkekeh.

Cinta dan Obsesi ✖ idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang