part 9

215 1 0
                                    

Nana bangun pada pukul 14.30 ,lumayan tidur dua jam pikir Nana.

Dia menuruni anak tangga menuju dapur dan dilihat nya sosok bu Dina yang sibuk dengan menata belanjaan ah mungkin bu Dina baru pulang belanja pikir Nana.

"Bu."panggil Nana

"Eh Nana sudah bangun, mau makan biar ibu yang ambilakan."

"Ah engga usah bu Nana udah besar masa di ambilin sih makan aja."

"ah iyah iyah kan udah ada suami nya."

Nana yang mendengar nya hanya tersenyum dan duduk dikursi meja makan.

"Makan bu."

"Iyah Na tadi ibu sudah beres."

Nana menikmati makanan nya sangat enak pikirnya yang akhinya piring nya kosong bersih mungkin kelaparan juga.
Masih dengan duduk nya Nana bertanya.

"bu belajar masak dari mana?"

"Hahaha Nana ada ada aja nanya nya gitu."

"Abisnya enak bu."

"Yah ibu belajar dari buku buku memasak."

"Bisa ajarin Nana masak dong bu."

"Nana engga bisa masak?"

"Engga gitu bu, Nana bisa masak kok tapi tidak seenak pasakan ibu."

Bu Dina pun duduk dengan berhadapan dengan Nana .

"Beruntung ." Ucap bu Dina dengan memandang Nana

Nana yang mendengar nya heran.

"Apa nya bu? Ah Nana jadi bingung."

"Den Dandy beruntung bisa nikahin Nana. "

"Hahaha beruntung apa nya, Nana masih sekolah bi nih liat masih pake seragam kan."

"Tapi ibu ucapin terima Kasih karna Nana, den Dandy kembali dengan wajah ceria nya senyumuman menawan nya dan satu lagi dia kembali semangat untuk hidup. "

"Hah? Kok Nana sih. "Nana yang mendengar hanya menjawab dengan kebingungan.

"Sudah jangan dipikirkan entar juga Nana akan tau dengan berjalannya waktu dengan maksud yang diucapkan ibu."

"Iyah bu."

"Oh iyah mulai sekarang ibu jam tiga sore pasti pulang tidak tinggal disini lagi karna sudah ada yang mengurus nya dan den Dandy juga sudah menyetujui nya, nana bisa kan nanti angetin makanannya kalau den Dandy pulang."

"Oh iyah bu Nana bisa kalau gitu doang."

"Yaudah ibu pamit yah udah jam tiga dan satu lagi den Dandy makin Soleh. "

Nana makin bingung dengan yang diucapkan bu Dina.

Ah Nana lupa menanyakan kapan Dandy pulang, Nana berlari mengejar bu Dina dan untung saja bu Dina baru sampai halaman.

"Bu." Teriak Nana yang membuat bu Dina menoleh

"Ada apa Na?"

"Ah bu ah itu ah nana. " balas Nana dengan napas yang terengah engah

"Atur dulu napas nya. "Ujar bu dina

Nana mengikuti yang dikatakan bu Dina.

Setelah napas normal Nana memulai bicara lagi.

"Nana mau tanya biasanya pak Dandy pulang jam berapa?"

Bu Dina yang mendengar pertanyaan Nana tersenyum.

Forced Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang