Pov Dandy
Lucu
Cantik
Penilaian ku saat ini melihatnya tersenyum ketawa dan kesal, entah apa yang membuat nya kesal saat aku bertanya tapi ponsel nya berbunyi menandakan panggilan masuk. Aku melirik layar ponsel nya dan tertera nama Claretta Rana, yah itu nama seorang wanita mungkin itu teman nya atau sahabat yang selalu kulihat saat menjadi stalker Nana. Nana pamit pada ku dan aku hanya membalas dengan anggukan tidak mungkin kan aku melarang nya.
Sudah 15 menit aku menunggu nya entah apa yang dibicarakan nya apakah seorang wanita selalu lama melakukan hal - hal seperti itu. Entahlah aku tak banyak berpikiran karna waktu terus berjalan dan aku bergegas mengganti pakaian ku dengan pakaian formal , mungkin kalian berpikir aku jorok tak mandi bukan gitu tapi aku sudah mandi setelah bangun dan langsung mensegarkan badan dengan merendam kan diri karna aku hanya tidur tiga jam, entahlah aku merasa selera ku untuk tidur tidak Bagus meski mataku sudah merah hanya karna wajah polos nya saat tidur.
Ah entahlah pikiran saat ini hanya tertuju pada istriku Nana Chavali saat ini saja mengganti pakaian aku masih memikirkan kan saat bangun tidur tadi. Wajah nya yang bingung membuat ingin tersenyum dengan keadaan apapun cantik nya tak pernah hilang mungkin kalian membaca nya hanya gombalan tapi ini yang aku nilai dari nya tulus.
Setelah selesai menyimpulkan dasi aku bergegas turun ke dapur dan melihat apa sudah ada sarapan atau belum. yah, aku sekarang bukan dirumah yang dekat dengan rumah orang tua Rana, aku sekarang berada dirumah yang sengaja ku beli untuk Nana.
"Bu, masak apa? " tanya ku pada pembantu bukan tapi dia seperti ibu ku
Yah, orang tua sudah dialam yang berbeda."Eh den dandy, seperti biasa nasi kuning dengan orek tempe dadar telur dan sambal goreng." Balas nya masih fokus pada tempe yang dimasak nya.
"Aduh." Dandy bukan membalas tapi malah merutuk diri nya sendiri karna lupa memberi tau Nana bahwa seragam nya ada di lemari
"Kenapa den?" Tanya bu Dina
Pembantu itu namanya bu Dina yang selama ini membantu dandy mengurus segala keperluan Dandy di rumah nya.
"Dandy lupa memberi tau seragam nya, bentar bu." Balas Dandy sambil berlari kecil menuju kamar nya kembali
ah ternyata dia masih didalam kamar mandi karna aku mendengar suara nya yang berteriak, aku lebih baik mempersiapkan seragam nya di atas ranjang.
Aku pun kembali ke meja makan dan sudah kulihat sarapan yang tadi dipasak oleh bu dina.
"Beres den."
"Oh iyah bu, Dandy mau tunggu Nana dulu ."
"Ibu kesini dulu mau jemurin baju. "
"Iyah bu."
Dari pada bosan aku menunggu Nana lebih baik aku membaca koran yang sudah tersedia.
Rasa bosan akhinya datang ini sudah pukul hampir setengah tujuh dan Nana belum keluar, apa dia bingung jadi sampai saat ini tak keluar.
Dan lagi aku kembali kekemar, aku melihatnya sedang menggunakan jilbab, ingin rasa nya aku berucap beribu ribu kata cantik entah kenapa setiap melihat nya kata itu selalu muncul pada pikiran ku. Aku melihat nya dia memndangi wajah nya sendiri, seperti nya Nana tak menyadari aku. Aku berjalan pada nya membuat jarak saha sati meter.
"kamu cantik sayang." Ucap ku
Aku melihat nya badan nya cukup kaget, dan dia kembali memandangi diriku dengan tatapan yang entah apa arti nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Marriage
Romance"Jika banyak orang berpendapat: cinta itu akan datang dari kebersamaan, apakah dia akan mencintaiku bila hidup bersamaku."- Dandy Hartono "Keterlambatanmu, yang membuatku mencintai dia."- Nana chavali "Kesakitanku,karna cintaku sendiri. "- Yudi fau...