part 12

192 1 0
                                    

Tepat pada pukul 23.00 Dandy pulang dan mendapati Nana tertidur dimeja makan dengan makanan yang masih utuh dan sudah dingin.
Dandy mendekati Nana dan memandang wajah Nana yang tenang. Dandy tau kalau Nana abis menangis karna melihat bagian daerah matanya bengkak dan sembab. Diusap nya pipi Nana dengan lembut.

"Aku engga tau Na kamu nunggu aku karna kewajiban sebagai istri atau emang kamu benar-benar ingin menunggu bukan karna kewajiban bodoh itu dan aku juga engga tau kamu nangis karna apa tapi sungguh aku sakit saat melihat kamu dipeluk nya, aku tau karna kamu mencintai nya beda dengan ku karna aku memaksa kamu menikah tapi apa waktu sebulan yang kita lewati meski kita bertemu hanya pagi dan malam tidak membuat benih-benih Cinta itu tumbuh Na, sungguh aku sangat mencintai kamu tak bisakah kamu memberi Cinta walau setitik Na. " Ucap Dandy mengeluarkan unek unek nya pada Nana yang tertidur dan air mata Dandy meluncur begitu saja.

Dandy meggendong Nana kekamar ,setelah membaringkan Nana yang menyelemuti nya Dandy mengecup kening Nana dan meninggalkan Nana menuju ruang kerja nya, yah Dandy akan tidur diruang kerja nya.

---------

Nana membuka kelopak mata nya dan dilihat nya sudah pukul dua dan dia belum menunaikan solat isya dan akan melaksanakan solat malam dan dilihat nya samping ranjang kosong.

"Apa bapak gak pulang?" Tanya pada diri sendiri tapi siapa yang memindahkan ku kesini pikir nya

Tidak banyak mikir Nana bergegas kekamar mandi mengambil air wudhu.

Nana sangat khusuk menjalankan solat nya dan Nana berdoakan suami nya segala urusan nya dilancarkan dan rumah tangga nya selalu bahagia.

Setelah solat dan mengaji Nana membereskan mukena dan sajadah karna merasa haus Nana menuju dapur saat melewati ruang kerja Dandy dilihat pintu nya terbuka yang membuat nya bisa melihat Dandy yang tertidur di sofa, Nana yang melihat suami nya menghindari nya meneteskan air matanya kembali.

"Semarah dan sejijik itu kah pada Nana sehingga tidur tak ingin seranjang lagi." Ucap Nana.

Nana kembali kekamar dan tak jadi mengambil air minum karna tiba-tiba rasa haus nya hilang . Nana meringkukkan badan nya diatas ranjang sesekali sesegukan karna menahan tangis nya yang membuat nya lelah dan kembali tidur.

---------

"Astagfirulloh." Ucap Nana yang baru saja bangun dan melihat jam 06.00

Nana bergegas wudhu dan solat setelah selesai Nana menuju dapur dan dilihat nya bu Dina sedang sibuk masak.

"Bu kok pagi-pagi udah di sini aja." Ucap Nana yang sudah menghampiri bu Dina.

"Ibu punya firasat aja harus datang pagi-pagi dan benar saja Nana kesiangan dan den Dandy harus berangkat pagi."

"Apa? Bapak sudah berangkat?"

"Iyah. " balas bu Dina yang masih sibuk dengan makanan yang dimasaknya.

"Ah Nana engga baik yah bu sebagai istri malah kesiangan gini." Ucap Nana sedih.

"Jangan gitu Na, kesiangan wajar kok dan ibu juga datang nya saat den Dandy berangkat." Balas bu Dina dan menatap Nana.

"Yaampun Na, kok kamu pucet sih terus mata nya bengkak." Ucap bu Dina khawatir.

"Ah engga apa apa bu, Nana cuma kelewat makan ini lagi tahan magh nya makanya pucet. "

"Harus nya jangan gitu kalau waktu makan nya makan Na yaudah sini kemeja makan ini udah selesai dan sekarang haris makannya." Ucap bu Dina seperti orang tua yang mengomeli anak nya yang nakal.

Nana memakan sarapannya dengan lesu karna pikiran hanya pada Dandy yang menghindari nya.

---------

Forced Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang