part 10

212 1 0
                                    

Waktu berjalan begitu cepat akhinya perpisahan anak kelas 12 telah tiba dan Nana mendatangi hanya seorang diri bukan Nana tidak memberitahu orang tua nya dan juga bukan Dandy tak mau menemani nya hanya saja Dandy sedang dalam perjalanan bisnis di luar kota, sudah tiga hari Nana ditinggal Dandy dan hanya ditemani oleh Alfi karna Alfi sengaja tidak ikut dengan Dandy untuk menemani Nana.

"Na, kenapa sih muka kamu asem banget. " tanya Rana yang duduk disebelah Nana.

Mereka duduk berdampingan dikursi yang sudah disediakan oleh panitia acara dan sedang berlangsung sambutan sambutan yang sangat membosankan.

"Bosen aku dengerin nya ."

"Wih biasa nya kamu yang ceramahin aku kalau engga dengerin amanat waktu upacara."

"Kalau itu beda Rana."

"Sama lah, sama-sama membosankannya."

"Terserah aja lah." Balas Nana dengan malas.

Bukannya seorang sahabat pasti tau kalau sahabat nya itu berbohong dan Rana merasakan itu.

"Ah iyah Na, tadi dianterin siapa kaya nya itu bukan suami kamu deh."

Sepandai pandai menyembunyikan bangkai pasti akan tercuim dong dan akhinya Rana mengetahui bahwa Dandy bukan om Nana melainkan suami nya. Kejadian itu tak sengaja saat Nana menangis menceritakan pertemuan nya ditaman belakang, awal nya Nana bilang pada Rana bahwa perasaan nya pada guru nya sudah hilang tapi Rana menimpal nya karna tidak percaya.

"Kalau kamu engga suka lagi sama pak yudi kenapa harus nangis kaya gini."

"Aku hanya tidak enak dengan pak yudi karna menolak nya."

"Na, aku tau kamu, kamu gak mungkin melupakan nya semudah itu waktu 3 tahun menjadi secret admirer nya bukan waktu sebentar dan saat pak yudi mengatakan perasaan sama kamu dan kamu menolak nya, ada apa na? Aku sahabat mu kan. "

"Aku...aku bukannya engga mau cerita tapi malu Ra untuk menceritakan nya sangat malu."

"Kamu malu apaan sih Ra, aku ini sahabat kamu  na, kita dari kecil sahabatan, ah jangan jangan kamu udah engga anggap aku sahabat yah." Ucap rana

"Bukan gitu Ra, aku sayang banget sama kamu Ra." Balas Nana dengan sesekali terisak.

"Kalau kamu sayang aku kenapa malu untuk cerita."

"Yang kamu tau sebagai om aku itu sebenarnya suami aku ra."

"Hah, apa?? Coba kamu jelasin ra."

Nana menjelaskan kejadian dari pertemuan nya dengan Dandy dan sampai perjanjian itu terbuat, Rana yang mendengar terisak dan memeluk Nana dengan erat.

"Mungkin ini takdir kamu Na, awal penuh dengan tangisan Tapi aku yakin akhir ada kebahagiaan untuk kamu.

Nana yang mendengar nya semakin terisak.

"Ah itu, dia ka al bisa dibilang abang nya pak Dandy."

"Aku bingung sama kamu Na kok kesuami manggil nya pak sih bukan yang lain misal nya mas, atau kak atau beb atau yang atau...

"Udah Ra jangan diterusin aku geli denger nya." Potong Nana karna medengar panggilan untuk Dandy yang aneh aneh.

"Apa suami kamu engga pernah protes sama panggilan kamu."

"Engga sih tapi kak Al pernah bilang sih kalau Pak Dandy sempet iri sama dirinya karna dipanggil kak sama aku."

"Iyah lah pasti si om cemburu istri nya manggil orang lain kakak."

Forced Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang