part 16

197 1 0
                                    


Perjuangan Dandy selama dua minggu terakhir tidak sia sia karna sungguh Nana sangat kagum saat memasuki nya melihat nya dengan dekorasi berwarna biru dan merah dan sedikit ornamen yang berwarna hitam. Dandy mempersiapkan nya sesuai yang disukai Nana.

Saat ini Nana menggunakan gaun berwarna putih dan jilbab direka sederhana yang membuat nya semakin cantik dan Dandy yang menggunakan tuxedo berwarna senada dengan gaun Nana. Mereka terlihat sangat serasi saat ini mereka berdiri diatas pelaminan menyambut para tamu yang beradatangan  banyak tamu yang terkagum kagum melihat nya.

Setelah pagi mengadakan akad kembali akhirnya malamnya pesta ini terjadi, Dandy sengaja mengadakannya dimalam hari karna konsep nya seperti party disaat malam hari.

Senyum tak lepas dari wajah Nana karna sungguh Nana sangat bahagia, pernikahan yang selalu dibayangkan dalam khayalannya malam ini terjadi, Dandy yang melihat binar-binar kebahagiaan dari Nana merasa lega akhinya Dandy puas dengan hasil perjuangan nya mempersiapkan semua nya sendiri dengan dibantu Alfi.

"Maaf tuan Putri, apakah seorang seperti saya boleh meminta foto bareng." Ucap Alfi dengan tiba-tiba saat tiba di tempat pelaminan.

"Idih kak Al sok-sok an akting? Cibir Nana.

"Najisin lo Al." Cibir Dandy.

"Hargai sedikit perjuangan gue kali." Rajuk Alfi

"Yaudah kak ayok kita foto."

"Kang, tolong foto nyah." Pinta Dandy pada fotografer yang sudah disewa nya.

"Siap. " balasnya

Nana yang berada ditengah sedangkan Dandy berada disisi kanan nya melingkar tangan nya pada pinggang Nana dan disebelah kirinya Alfi dengan senyuman yang baru kali ini di perlihatkan nya.

"Makasih tuan Putri. "

"Udah sana lo ganggu aja, banyak tamu noh yang ngantri." Usir Dandy

"Awas lo dan." Ucap Alfi sambil berlalu pergi.

Tanpa disadari Nana dan Dandy kebahagian mereka ada mengintai nya dari Mata yang penuh amarah.

"Puas-puaskan senyum itu gadis kecil karna sebentar lagi akan berakhir." Ucap nya yang berada dipojok kanan ruangan.

---------

"Pah apa engga sebaik nya nginep di hotel ini udah malem juga buat pulang." Ucap Dandy pada papah mertua nya.

Saat ini Dandy dan Nana sedang membujuk papah mamah dan nenek nya.

"Papah bukannya engga mau bermalem disini tapi besok pagi papah ada urusan kan sekarang papah menetap disukabumi,sekali lagi maaf." Balas papah dengan rasa menyesal.

"Emang engga bisa ditunda pah?" Tanya Nana.

"Kalau bisa papah ngapain pulang sekarang Na." Balas papah Nana dengan mengusap kepala nya

Nana tersenyum

"Tapi ini udah malem pah." Ucap Nana khawatir.

"Baru jam 9 kok dan maaf papah engga sampe beres diacara repsesi nya."

"Yaudah pah biar Alfi yang anterin." Ucap Dandy dan mengeluarkan ponsel nya dalam saku untuk menghubungi Alfi.

"Engga dan, papah kan nyewa supir kalau gitu buat apa papah nyewa."

Akhirnya tawa mereka pecah.

"Yaudah mamah pamit yah, jangan pernah bantah suami nya Na." Ucap Mamah pada Nana.

Nana langsung memeluk mamah nya.

"Nana masih kangen mah, hati hati dijalan mah." Ucap Nana yang memeluk mamah nya dengan air  mata yang sudah meluncur.

Forced Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang