HUAAAAAA HAPPY 9K!!!😍😍😍💋🎉
GOMAWO SEMUANYAAAAAAAAA HIKS GA NYANGKA GA NYANGKAAAA
MAKASIH YANG UDH MAU NUNGGUIN UPDATEAN FF INI
SARANGHAEEE
JANGAN KABUR YA SAYANGG
KIM MASIH DISINI UNTUK KALIAN
BTW SELAMAT MALAM MINGGU UNTUK KITA SEMUAAAAA *tebar kembang*
😂😂😂😂***
"Aku sudah bilang jika aku tak menyukai saat dimana kau bersama Jimin, jadi jangan sekali-sekali kau dekat dengan namja lain termasuk Taehyung, aku tak menyuakinya"
Yein diam seribu bahasa. Tangannya meremas kunci yang sedari tadi sudah berada dalam genggamannya. Jantungnya berdegup tak terkontrol tat kala Yoongi meninggalkannya. Tubuhnya melemas ketika langkah namja itu terdengar semakin kecil di telinganya.
Namja itu baru saja protes untuk kesekian kalinya. Sekarang Yein fikir Taehyung tidak salah dengan kata-kata 'perlakuan tak biasa dari Yoongi'. Apa itu tandanya Yoongi serius dengan... Jung Yein?
***
Pagi-pagi sekali Yein sudah berangkat menuju sekolah. Dia tak ingin ketinggalan bus. Yang syukur kemarin Jimin datang. Kalau tidak dia akan menjadi penghuni perpustakaan di sore hari. Karena Kim saem akan memberinya hukuman untuk menyusun ulang buku-buku perpustakaan.
Di sekolah dia terus mencoba untuk menghindari Yoongi. Mencoba untuk pergi berlawanan arah agar tidak bertemu namja itu. Dia begitu karena dia tahu, Yoongi pasti akan berbicara soal Jepang.
Mendadak Yein benci Jepang. Menyebalkan, karenanya Yein harus menghadapi perpisahan. Kau fikir berjuang tiga tahun itu mudah? Coba saja sendiri!
Begitu juga saat pulang. Dengan gerakan super cepat yang Yein miliki, dia melangkah keluar kelas. Setengah berlari menggapai tangga untuk turun dan melewati kerumunan ramai koridor. Mencoba untuk terus berhati-hati, karena selalu ada yang bisa menyandung kakinya di setiap langkah.
Tak lucu jika harus terjatuh di sini. Itu pasti akan begitu memalukan.
"Jangan menghindar dariku seperti itu" sebuah suara datang membuat Yein mendadak kaku. Tubuhnya mendadak sulit digerakan untuk pergi. Karena sesungguhnya dia ingin berlari untuk memeluk pemilik suara itu sekarang juga.
"Siapa yang menghindari mu" Yein kembali melangkah dan bertahan untuk tidak repot-repot menoleh ke belakang. Dimana Yoongi yang sudah pasti mengikutinya.
"Kau, kau menghindar dari ku" Yein terkejut setengah mati. Tubuhnya berputar dengan cepat karena tangannya yang digenggam oleh Yoongi. Membuatnya sukses berhadapan langsung dengan namja itu.
"Cukup, aku akan pulang" Yein memberontak melepaskan genggaman namja itu dari tangannya. Tapi tak bisa. Bahkan genggamannya semakin erat. Yein mendanga dan langsung dihadiahi tatapan membunuh seorang Min Yoongi.
"Jangan kekanakan, tolong, kau ha-"
"Kekanakan kau bilang?" Yein menyela ucapan Yoongi. Menatap namja itu dalam.
"Tidak- maksudku... Hhh... Yein-ah, aku bisa jelaskan semuanya, bukan maksudku untuk menyembunyikannya darimu"
"Omong kosong, aku akan pulang dan jangan ikuti aku" Yein marah bukan kepalang. Dia selalu benci saat dibilang kekanakan. Dia delapan belas tahun, kau tahu? Dan Yoongi juga delapan belas tahun sepertinya.
Yein melangkah lebar-lebar saat menyeberang jalan. Setengah berlari menelusuri trotoar untuk menemukan halte. Dia tahu Yoongi masih di belakangnya. Namja itu masih terus mengikutinya hingga halte.
Entah ini kebetulan yang ingin menyelamatkan Yein, atau bagaimana. Bus datang tepat saat Yein menyentuh lantai halte. Bus penuh membuatnya harus berdesakan. Tak ada bangku yang kosong, memaksa Yein untuk berdiri. Berdesalan di antara laki-laki dan perempuan yang ikut di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck (Suga BTS fanfiction)
Fanfiction[COMPLETED✔] "Mengingat aku jatuh semakin dalam untukmu, tanpa bantuan sedikitpun untuk aku bangkit, aku ingin membencimu" -Jung Yein- "Aku menyukai kebetulan yang kau benci itu" -Min Yoongi- "Saat kau terjatuh, aku selalu ingin membantumu, aku sel...