Part 18

16.9K 1.6K 40
                                    

BEGINI...
JADI CERITANYA
KIM SIBUK BANGETTT
NGETTT NGETTT NGETTT
HHHH
MAAFKAN SOAL BARU UPDATE
JANGAN KABURRRRRRR 😭😭😭

JADI INI FF CERITA NYA UDAH MAU MENDEKATI TAMATTTTT
MAAFKAN SOAL KESINI YANG MAKIN GAJE...
KARENA SALAH SENDIRI WKT ITU NYOLOT GA BOLEH DI TAMATIN...

OKEEEEE
UDAH MAU TAMAT
KALI INI TAK ADA LAGI KATA GAK BOLEH TAMAT

SOAL SEQUEL
MASIH DI FIKIRKAN HEHE HEHEHEHE

OKEEEE
SELAMAT MEMBACA BAGI YANG KANGEN
KALO GA KANGEN YA UDAH

INGATSELALUJIKAKIMMENCINTAIKALIAN

SARANGHAEEEEE❤❤❤

***

"Yoongi-ya"

"Hm"

"Ayo berkencan setiap hari" Yein mendepetkan duduknya dengan Yoongi. Mengikis jarak bangku dengan namja itu yang membuat tubuh mereka sukses berbenturan.

Yoongi terlihat menyerit bingung. Tapi juga ada senyuman jahil di bibirnya. Yang membuat Yein kembali mengerucutkan bibirnya kesal. Ck, padahal dia serius soal kencan itu.

"Hari minggu nanti mau menemaniku?" Yein menoleh kembali dengan anggukan antusias.

"Tentu saja!" untuk saat ini dia tak akan menyia-nyiakan waktunya.

"Tdcih..." Yoongi berdecih dengan kekehan pelan. Tangannya terangkat mengajak lembut puncak kepala gadis itu.

Gadis bodoh yang mampu membuatnya untuk meminta maaf beribu-ribu kali tanpa memikirkan apapun. Seorang Jung Yein, si gadis biasa saja yang dapat membuat Yoongi jatuh untuknya.

***

Yein datang dengan wajah berseri dari hari sebelumnya. Mencoba mengulang aktifitas pagi yang begitu ia rindukan. Kakinya melangkah ringan menuju deretan loker. Sekolah masih sangat sepi. Bahkan Yein hanya mendengar langkah kakinya sendiri saat ini.

Hanya melihat siluet loker dari sini membuat Yein ingin menampar wajahnya seribu kali.

Apa ini nyata?

Pemilik loker itu. Min Yoongi. Adalah kekasihnya sekarang.

Kalaupun ini mimpi, demi apapun Yein ingin tinggal di dalam mimpinya.

"Wah, selamat pagi! Jung Yein!" Tepukan keras di punggungnya hampir membuat Yein terjerembab. Sialan. Dengan gerakan bebas tangannya melayang mendaratkan kaleng jus jeruk di kepala seseorang. Seseorang dengan senyuman kotak memuakkan yang sekarang merintih kesakitan di depannya.

"Yak! Kau gila?" mendadam moodnya menjadi tak bagus. Si sialan ini, kenapa dia bisa disini? Sepagi ini? Kenapa dia tak ada habisnya merecoki Yein? astaga.

"Shh... Mianhae, aku kan hanya main" dia tersenyum. Sangat menyebalkan, hingga saat ini Yein berkeinginan untuk memotong bibirnya dengan pencukur rambut.

"Sebenarnya asal mu ini dari mana? Terus saja menggangguku" Yein menghentakan kakinya kesal. Seraya berjalan melewati Taehyung yang ia yakini mengikutinya, lagi.

"Kau aneh sih, makanya aku penasaran dan mengikuti mu seperti ini"

"MWO??" Yein memutar secepat kilat. Hingga Taehyung hampir terjengkang ke belakang karena terkejut.

"Apa?" Taehyung bertanya dengan polosnya. Membuat Yein benar-benar muak dengan semua ini. Namja aneh. Namja gila.

"Kau kurang teman ya? Kurang pekerjaan juga? Ngomong-ngomong, ibu ku sedang mencari pengganti asisten rumah, kau bisa melamar, kurasa" Taehyung hanya terkekeh. Aneh, karena Yein belum pernah melihat dia marah karena Yein yang terus mencacinya.

Stuck (Suga BTS fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang