Part 19

16.2K 1.6K 98
                                    


Ininih...
Telat ya jam update nya hehehehe
Sorry
baru abis ngetik...

Ini bakal ngebosenin dan panjang...
Bertahanlah...
Yang gakuat labaikan aja tangan ke kamera...

SELAMAT MEMBACA
MASIH ANGET...
BARU ABIS KIM KETIKKKK
😁😁😁😁😁😁😁

***

Drt Drt Drt

Ponselnya bergetar. Yein berjengit cukup kaget. Dengan posisi bertahan di ambang pintu. Sebelah tangan kosongnya merogoh saku celana piama.

Satu pesan masuk. Dari seseorang yang menjawab semua pertanyaannya.

'Lagi-lagi aku tidak bisa pergi ke apartemenmu untuk makan bersama, jadi aku kirimkan pizzanya, aku tahu sedanh belajar, jangan terlalu larut'

"Kenapa dia begitu manis..." Yein berlirih. Pandangannya turun menatap box pizza dalam genggamannya.

Namja itu selalu punya kejutan yang membuat Yein akan mati muda jika begini terus.

***

Ujian kelulusan berlangsung dengan cepat. Seminggu, tapi seperti satu hari. Ini bukan saat dimana Yein memusingkan nilai ujiannya. Apapun itu, yang jelas dia sudah berusaha.

Kali ini soal formulir kelanjutan. Bahkan sejak dulu Yein tak pernah berfikir akan apa yang dia lakukan jika lulus nanti.

Dia bukan Jimin yang bisa masuk semua universitas dengan otak pintarnya. Dia juga bukan Yoongi yang sudah mempersiapkan segalanya sejak lama. Apa lagi kakak laki-lakinya, dia bukan seperti Jung Heosok si pintar yang sekarang menjadi peneliti.

Oh, soal kakak laki-laki. Dia punya satu. Jung Heosok si kakak laki-laki paling menyebalkan yang pernah ada. Tapi Yein mengakui kalau Yein menyayanginya. Ngomong-ngomong soal Heosok, apa kabar kakak laki-lakinya itu?

Tau soal Kerguelen? Kepulauan kecil di sebelah Selatan Samudra Hindia. Pulau tanpa lapangan penerbangan dan juga jaringan komunikasi.

Dia menjadi ketua penelitian di sana. Yang berlangsung selama enam tahun. Dan tahun depan, adalah tahun terakhir kakak laki-lakinya di pulau terkutuk itu.

Senang sekali memiliki kemampuan seperti Heosok. Yein adiknya, tapi soal kepintaran Yein ada di nol besar.

Tidak, tidak. Heosok bilang Yein tidak bodoh, tapi dia juga tidak bilang kalau Yein pintar. Dan sekarang Yein tahu bahwa kakak laki-laki nya berbohong soal itu.

Lupakan soal si Heosok yang menyebalkan. Bagaimana soal formulir kelanjutan ini? Yein membolak-balik selembar kertas di tangannya. Menatapnya dengan malas tanpa repot-repot untuk mulai mengisi.

Drt Drt Drt

Ponselnya bergetar. Satu panggilan masuk. Dengan gerakan malas, tangan Yein merembet meraihnya yang tergeletak di atas meja.

'Min Yoongi'

Eoh? Yein menegakkan tubuh saat nama laki-laki itu menghiasi ponselnya. Coba hitung, sudah berapa hari dia tak bertemu dengan Yoongi?

"Eoh? Ada apa?"

'Mau menemaniku untuk jalan?'

Mendadak mood Yein membaik. Yoongi mengajaknya kencan. Apa lagi kalau bukan kencan, memangnya bagaimana definisi untuk berjalan bersama, berdua, astaga.

"Tentu saja!!"

Bisa Yein dengan namja itu terkekeh manis di ujung sana. Tak tahukah dia kalau Yein begitu merindukannya? Yein berani janji kalau nanti dia tak akan mau melepaskan genggaman tangannya.

Stuck (Suga BTS fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang