HAIIIIII😚😚😚😚
Ini update an kedua di minggu ini ya...
Bagi yang baru liat update an Kim, liat dulu, ada part sebelumnya, nanti takut aja ga tau Kim ada update, hehehehehe...Oke selamat membaca sayang sayang nya Kim 💞💞💞❤❤❤
***
Hari menjelang malam dan yang aku lakukan hanya duduk di lantai teras balkon. Dengan kaki menjulur keluar dari sela tralis yang menjutai dari lantai sembilan belas apartment. Matahari mulai tenggelam dan menciptakan bias indah oranye di langit. Semilir angin sore menerpa hangat tubuhku. Menggelitiki bagian kulit telanjang ku yang tak tertutupi benang.
"Hey" seseorang menjatuhkan kepalanya di bahu kananku. Membuatku merinding ketika nafas hangatnya berhembus. Tak perlu menoleh untuk mengetahu siapa ini.
"Apa tidur siang mu nyenyak?" Aku menoleh dan langsung di hadiahi dengan kecupan singkat dibibir. Itu alasan kenapa si rubah bersurai gelap ini senang menaruh kepalanya di bahuku.
"Apa alasanku untuk tidak nyenyak? saat aku tidur di dalam pelukanmu" kurasakan tangannya merambat membelit pinggangku. Dalam sekali hentakan dia membawa tubuhku keatas pangkuannya. Aku langsung menyandar pada dada bidang miliknya. Membuat wewangian khas Yoongi menyeruak menyesaki hidung. Aku menutup mataku, ingin menikmati hangatnya udara sore di dalam pelukan namja ini. Namja bernama Min Yoongi, yang selalu aku cintai setiap harinya.
"Aku selalu suka aroma tubuhmu" aku bergelinjing geli. Bibir kenyalnya bergerak bebas menyecupi leherku dengan bertubi-tubi. Aku hanya terkekeh dengan memukul pelan tangannya yang berada tubuhku. Apapun yang Yoongi lakukan aku selalu suka. Aku menyukai apapun yang ada pada dirinya.
Sejurusnya, dia menyerukan kepalanya dalam lekukan leherku. Rambut halusnya menggelitik. Menimbulkan sensasi aneh yang selalu aku nikmati adanya.
"Aku akan kembali" aku melepaskan lilitan tangannya. Beranjak dari pangkuan Yoongi yang saat itu baru selesai mengecup kembali leherku.
Kudengar dia mendengus kesal, seiring dengan langkahku yang memasuki kamar. Hari sudah benar-benar sore dan sebentar lagi malam akan menjelang. Aku baru ingat soal makan malam.
Aku menyiapkan udang beku dari lemari pendingin. Yoongi selalu suka sup udang ketika makan malam. Juga beberapa jamur dan kentang untuk di kukus. Rubah ku sangat senang memakannya.
"Kenapa kau senang sekali lari dariku" sebuah tangan kekar menjulur. Dia mengambil satu apel merah kesukaanku dari dalam kulkas.
Aku hanya terkekeh mendengar ucapannya. Berlalu tanpa repot-repot untuk menghiraukan Yoongi. Dia terdengar tengah mendesah kasar dengan posisi yang belum beranjak dari hadapan kulkas. Aku tahu, dia selalu kesal saat aku tak memperdulikannya.
Aku sibuk mencincang daging udang ketika dia datang dan duduk di atas pantri. Tepat di sampingku. Dia terlihat sedang sibuk dengan apelnya.
Shhh... Dia benar-benar terlihat seperti rubah sekarang. Aku juga tahu jika dia terus-terusan memandangi ku. Entah apa yang ia inginkan saat ini. Sesungguhnya aku tak pernah tahu apa yang ada di dalam fikirannya.
"Kenapa kita tidak kencan saja malam ini? Jadi kau tidak perlu repot-repot memasak makan malam" aku berjengit mundur. Yoongi memiringkan wajahnya tepat di hadapanku. Dengan apel yang terus ia gigiti. Dia harus tahu bagaimana dia terlihat begitu tampan hanya dengan menggigit apel.
"Tidak, makanan di lemari pendinginku tak akan pernah habis dan berakhir basi, jika kau terus mengajak ku untuk kencan" aku berlalu menuju kompor. Kulihat air yang ku panaskan sebelumnya, kini itu sudah benar-benar mendidih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck (Suga BTS fanfiction)
Fanfiction[COMPLETED✔] "Mengingat aku jatuh semakin dalam untukmu, tanpa bantuan sedikitpun untuk aku bangkit, aku ingin membencimu" -Jung Yein- "Aku menyukai kebetulan yang kau benci itu" -Min Yoongi- "Saat kau terjatuh, aku selalu ingin membantumu, aku sel...