17 - Good (bye)

3K 379 12
                                    

Author POV

"Lalu... Bagaimana dengan ku? Seorang monster yang menyelamatkan hidup Jimin dari keterpurukan nya? Aku hanya ingin dicintai dan di anggap hidup tapi kenapa sulit sekali? Aku hanya membutuhkan mu Seulgi. "

"Tapi kau tidak menginginkan ku. Haruskah aku pergi? Tidak! Aku tidak bisa dengan langsung melakukan hal itu. Kau fikir itu mudah? Itu sulit dan melelahkan Seul. " jawab Chim lagi.

"LALU KAU FIKIR KEHILANGAN INGATAN TENTANG ORANG YANG KAU SAYANGI ITU MENYENANGKAN!? TIDAK MENGENALNYA SELAMA BERTAHUN-TAHUN ITU MENYENANGKAN?"

" APA ITU TIDAK LEBIH MENYULITKAN!? SEDANGKAN KAU INGIN SESUATU YANG BUKAN SEHARUSNYA MENJADI MILIK MU!! " teriak Seulgi.

Seulgi masih tetap menangis setelah itu. Berbeda dengan Chim yang membeku karena ucapan Seulgi. Dia diam saja.

Kata-kata Seulgi tadi menggerakkan hatinya. Dia lalu menoleh ke arah Seulgi yang menangis dan memeluk Seulgi.

"Seul, aku tahu aku memang tidak diinginkan oleh mu. Aku ingin berada di samping mu dan mengganti kan Jimin yang sangat kau cintai itu. "

"Tapi aku tidak ingin melihat mu menangis. Karena kau tahu kan? Aku mencintaimu Seul. Maafkan aku yang meninggalkan kenangan buruk untukmu. Aku akan pergi jika itu mau mu. " ucap Chim dengan suara yang menenangkan dan teduh.

Seulgi menghentikan tangisannya saat Chim melepaskan pelukannya. Chim tersenyum padanya dengan senyuman pahit nya.

"Tapi.. Bolehkah aku minta permintaan terakhirku? " tanya Chim.

"Apa itu Chim? " tanya Seulgi dengan genangan air mata lagi di pelupuk matanya.

"Jangan pernah tinggalkan Jimin apapun yang terjadi. Dengarkan juga penjelasannya. Karena dia tidak akan membohongi mu. Aku lahir karena dia depresi. "

"Maafkan dia jika dia melakukan kesalahan karena dia juga manusia. Dan terakhir jangan pernah menangis lagi. Aku tidak suka melihat mu menangis. Jaga dirimu baik-baik. " ucap Chim. Ucapan Chim membuat air mata di pelupuk mata Seulgi jatuh lagi.

Chim mendekatkan wajahnya dengan Seulgi dan melekatkan bibirnya dengan air matanya yang juga terjatuh.

Jimin POV

Aku bagun dengan sakit di kepalaku. Saat aku melihat cermin, mataku terlihat bengkak seperti habis menangis. Tapi kapan aku menangis?

"Kau sudah bangun? " aku menoleh ke sumber suara dan mendapati Seulgi di depan pintu kamarku. Dia tersenyum lalu meletakkan nampan berisi bubur dan segelas air di atas meja.

"Apa terjadi sesuatu Seul? Lihatlah matamu dan mataku, seperti panda yang tidak tidur. " ucap ku. Seulgi tertawa mendengar nya.

"Chim sudah pergi. " ucap Seulgi singkat. Dia menepuk-nepuk tempat tidur ku agar aku duduk disana. Dan aku pun menghampiri nya dengan wajah keheranan versi nya sendiri.

"Apa kau serius? Ini tanggal satu april ya? Sepertinya tidak. Chim pergi? " tanya ku. Seulgi hanya mengangguk dan mulai menyulangkan bubur ke mulut ku.

"Aku masih tidak mengerti. Bagaimana bisa Chim pergi? " tanya ku lagi. Mau tidak mau Seulgi menceritakan semuanya sampai akhirnya aku pun mengerti.

"Lihatlah ruang tengah mu yang tadi sangat berantakan sudah tersusun sangat rapih sekarang. Taehyung dan Joohyun membantu ku tadi. Taehyung membantu ku membawa mu yang bantet tapi berat ini kesini. Joohyun membantu ku membersihkan kapal pecah mu ini. " ucap Seulgi.

Taehyung dan Joohyun yang di ruang tengah tertawa terbahak-bahak saat mendengar nya.

"Aku tidak bantet. Aku hanya kurang tinggi Seul. Tolong jangan menghina ku. " jawab ku. Wajah ku sengaja menunjukkan raut kesal. Aku lalu meninggalkan Seulgi dan duduk di samping Taehyung.

"Ah, kalian lucu sekali. Oh iya.. Katamu Chim sudah pergi kan, Seul? Itu kabar baik. Lalu bagaimana dengan Jame dan Jun? " tanya Taehyung.

SAVE ME [박지민 × 강슬기]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang