Seulgi POV
Sudah dua hari berlalu. Jimin palsu itu terus menghubungi ku, karena aku tidak membalas pesannya ataupun mengangkat teleponnya.
Aku hanya berfikir cara untuk mengetahui siapa dia dan kapan dia mengakui nya.
Tapi aku kasihan melihatnya. Di kampus pun dia selalu mengikuti ku seperti fans fanatik walau pun tidak ku hiraukan.
"Seul.. "
Pada akhirnya aku menoleh ke sumber suara itu. Dia melihatku dalam diam. Karena aku pun tidak mengeluarkan suara.
"Maafkan aku. " ucap nya. Aku mengangguk kan kepada ku pelan.
"Memang nya.. Apa salah mu? " pertanyaan ini keluar begitu saja dari pikiran ku menjadi perkataan.
Dia masih diam. Padahal aku menunggu jawaban nya. Aku berharap dia menjawab siapa dirinya atau mengaku bahwa dia bukan Jimin.
"Aku... "
"Aku minta maaf karena todak mengijinkan mu semalam. Maaf. "
Gagal. Ku fikir dia akan mengaku, tapi ternyata tidak.
"Yasudah. Kalau begitu... Kau harus mentraktir ku coffee. " ucapku.
Memang aku sedikit mengantuk. Mungkin karena selama aku mengerjakan tugas sampai larut malam.
Raut wajah nya yang tadi sangat lesu berubah jadi bersemangat. Dia lalu menarik tangan ku ke kafetaria.
"Ini caramel macchiato kesukaan mu. "
"Apa kau mau ice cream juga? "
Kepala ku refleks mengangguk. Dia baik sekali hari ini. Entah apa salah nya sebelum ini pun ku lupakan.
Kalau memang dia bukan Jimin. Aku harus membuat kenangan indah sebelum Jimin kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME [박지민 × 강슬기]
FanfictionKenangan masa lalu membuat hatinya terbelah jadi beberapa bagian. Dia berusaha menyatukan kembali hati nya dengan mencari tahu kenangan masa lalunya. Mungkin terlalu pahit untuk di ingat nya. Tapi dengan mengingatnya Jimin kembali menemukan Seulgi...