Author pov
“Aigoo.. Paboya! Tugas nya sudah dari seminggu yang lalu kenapa kau belum selesai juga Jimin-ah? Besok deadlinenya. Jangan minta aku untuk membantumu. Aku sibuk. “ ucap Seulgi dengan cuek.
Jimin yang “pabo” menurut Seulgi itu langsung memohon-mohon pada Seulgi.
“Chagiyaaa… tolong aku… apa kau tidak malu tugas pacar mu belum selesai? Bantu aku ya? Ya? Ya? “ ucap Jimin dengan jurus aegyo miliknya. Tapi sayangnya jurus itu tidak mempan untuk Seulgi.
“Tidak. Aku tidak akan membantu mu. Pulanglah. Kerjakan tugas mu. Sampai bertemu besok. “ jawab Seulgi tak acuh. Dia langsung menutup pintu rumah nya.
Tinggal lah Jimin yang hanya ingin bersenang-senang itu di luar rumah Seulgi.
Jimin lalu segera pulang ke apartemen miliknya. Sesampainya disana dia langsung membaringkan tubuhnya di atas sofa lalu menghidupkan televisi. Dia lalu melirik arloji di dinding.
“Masih jam tujuh. Ah, aku mengantuk sekali. Biarkan aku tidur lima menit. “ gumam Jimin. Tak lama, dia langsung tertidur di sofa tersebut tanpa mengkhawatirkan tentang tugas nya.
Seulgi yang penasaran akan pacarnya tersebut merasa sedikit khawatir. Dia menyesal tidak membantu Jimin tadi. Jadi dia meminjam mobil ayah nya yang sudah di rumah itu.
Seulgi sampai di apartemen Jimin dan sudah memencet bel beberapa kali, tapi Jimin masih belum membuka pintu nya. Karena lelah menunggu Seulgi langsung menekan tombol kode apartemen Jimin dan masuk.
“Jimin? Apa ada orang disini? “ tanya Seulgi agak ragu. Dia melihat telivisi yang menyala. Dan baru melihat Jimin yang tertidur sangat pulas di sofa.
“Padahal kau tidak mengerjakan apapun kenapa kau tidur dan terlihat lelah? “ tanya Seulgi pada Jimin yang masih berada di alam mimpi nya itu. Jimin tidak menjawab nya.
Dengan cepat Seulgi meraih laptop Jimin dan dengan segera mengetik semua tugas yang harusnya di kerjakan Jimin. Sampai terlalu larut malam, jadi dia menginap disana.
“Seull..gi nu.. “
“Ah? Kau sudah bangun, Jimin-ah? Padahal kau terlelap lebih awal. Kenapa kau malah bangun terlambat? Ayo cepat sarapan. Maaf ya. Aku hanya bisa buat pancake. Tak apa kan? “
Jimin hanya mengangguk dan duduk dari sofa. Dia sedikit merenggang kan lengan nya karena tertidur di sofa jadi dia merasa pegal.
“Kau disini semalam? “ tanya Jimin. Seulgi menganggukkan kepalanya.
“Tentu saja. Untuk mengerjakan tugas mu. Padahal aku sudah memperingatkan mu tapi kau malah tidur dengan nyenyak. “ ucap Seulgi mengeluh. Jimin hanya tertawa.
...
“Eiy.. Jimin.. Tumben sekali tugas mu selesai hahaha. “ ejek Taehyung sambil tertawa.
“Aku ini anak pintar. Hanya saja aku malas. “ ucap Jimin tidak peduli. Raut wajah Taehyung berubah. Dia seperti mencoba mengingat sesuatu.Flashback
“Hey, Jame. Kenapa kau menghabiskan waktu mu untuk bermain game dan bermalas-malasan? Bagaimana kalau kau belajar? Mungkin kau akan membantu Jimin seperti Chim. “ ucap Taehyung.
“Agar kau tahu hyung. Aku ini anak pintar. Hanya saja aku malas. “ jawab Jame lalu dia melanjutkan game nya.Off
“Kau.. Bukan Jimin.. Kau Jame kan? Kau mungkin bisa menipu Seulgi tapi tidak dengan ku. “ ucap Taehyung ketus. Orang yang disebut dengan Jame itu meletakkan telunjuk nya di depan bibir nya.“Jangan beritahu orang lain. “
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME [박지민 × 강슬기]
Fiksi PenggemarKenangan masa lalu membuat hatinya terbelah jadi beberapa bagian. Dia berusaha menyatukan kembali hati nya dengan mencari tahu kenangan masa lalunya. Mungkin terlalu pahit untuk di ingat nya. Tapi dengan mengingatnya Jimin kembali menemukan Seulgi...