At Jeju Island

140 16 5
                                    


Namjoo menghembuskan napas cepat, terengah-engah. Ia merasakan otot betis dan pahanya mulai terasa sakit, letih sudah menjalari tubuhnya. Ia sudah kelelahan sembari meratapi pemandangan sekitarnya membuatnya tidak jadi lebih baik, malah semakin tidak bersemangat. Pohon-pohon tidak menampakkan dedaunnya, hamparan salju putih yang hanya bisa lihat dalam pandangannya mengelilingi jalan setapak, jalur pendakian yang sedang ia lalui. Lalu ia menggelengkan kepalanya lemah, berharap ini hanya mimpi... Tidak! tidak mungkin ia berada disini, di musim dingin, di pulau Jeju, mendaki Gunung Hallasan...

"Joo..." suara lelaki di hadapannya merajuk.

Ulah siapa lagi jika tidak karena seorang lelaki yang berada dalam jarak beberapa langkah di hadapannya, Han Sanghyuk?

Lelaki itu dengan tenangnya memerintah kekasihnya, "Ayo Namjoo! Kau harus kuat! Sebentar lagi kita sampai ke puncak!" serunya menyemangati.

Namjoo menghentikan langkahnya sembari mendesah berat, "Kau tahu? kau sudah mengatakan hal itu beberapa saat yang lalu Hyuk-ah..." keluhnya.

"Tapi ini benar-benar sebentar lagi Namjoo, lihat!" ujar Hyuk sembari menunjuk ke puncak yang tampak sekitar... mungkin tak lebih dari 200 meter.

Lagi-lagi hembusan napas berat keluar dari mulut Namjoo, membuat Hyuk yang melihatnya kini melangkah mengitari tubuh gadis itu dan memegang bahunya.

"Ayo! Aku akan membantu mendorong tubuhmu" ujarnya.

Namjoo merengut, "Aku berharap kau menggendongku sampai puncak"

Hyuk otomatis terkekeh, "Seandainya aku bisa"

"Tapi saat di bawah kau bilang akan menggendongku jika aku kelelahan!" sambar Namjoo.

"Tapi kau juga tahu hal itu tidak mungkin..."

"HEEOOOL!"

Hyuk tertawa dan kini melangkah ke sebelah gadis itu sembari menyambar tangannya. "Kau tahu? Bahwa jalur pendakian ini favorit para pendaki untuk pasangan?"

Namjoo tak menyahut, masih memasang wajah merengutnya.

"Kau tahu Namjoo... ini ada dalam adegan drama Kim Sam Sun!"

"Aku tahu... adegan ketika Kim Samsun dilamar?" jawab Namjoo. "Jadi... Kau bermaksud melamarku mengajakku kesini?" serunya membuat Sanghyuk membulatkan kedua matanya. Namjoo kemudian menjulurkan tangan kirinya di hadapan Sanghyuk.

Pandangan Hyuk otomatis turun menuju tangan Namjoo yang berbalut sarung tangan rajut berwarna merah hingga kemudian perlahan kembali naik ke kedua matanya. Terdiam sejenak melihat wajah penuh harap gadis di hadapannya dan berkata, "Kau tahu kan aku tidak mungkin melamarmu sekarang ini?" ujarnya sembari menaruh cengiran di bibirnya.

Namjoo memutar kedua bola matanya dan mengambil langkah cepat menjauhi lelaki itu.

"Tapi di balik sarung tanganmu sudah ada cincin di jarimu, bukan?" seru Hyuk setengah geli setengah merasa bersalah pada gadisnya sembari kemudian menyamai langkahnya lalu memegang siku kanan gadis itu, merajuknya.

"Aku tidak tahu!" pekik Namjoo marah, ia menghentakkan kakinya sembari melanjutkan mendaki.

"Namjoo-ya! Kau marah? Aku akan melamarmu tenang saja!"

**

"Ini..." kata Hyuk sembari menyodorkan secangkir coklat panas yang baru saja dituang dari termos - sengaja ia bawa untuk dinikmati di puncak.

"Gomawo" sahut Namjoo pelan sembari mengambil cangkir dari tangan Hyuk.

Hyuk tersenyum kecil, "Hati-hati panas—"

Namjoo X Hyuk FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang