harry klein

3.7K 355 5
                                    

Ali menghantarkan Prilly ke rumahnya, membelah keramaian kota Munchen yang sangat ramai di hari pekan ini. Ali melirik dengan ekor matanya melihat Prilly yang begitu gelisah di kursi penumpang.
Ali kemudian menginjak pedal gas mempercepat laju kendaraanya.

Sekitar 5 menit Ali sudah tiba di rumah Prilly, tanpa menunggu lama Prilly keluar begitu saja dari mobil Ali dan menghampiri Allena yang menekuk wajahnya di halaman teras.

"Maafkan Kak Prilly yah, janji gak akan ngulanginya lagi." ucap Prilly meminta maaf kepada Allena.

"Allena maafin Kak Prilly yah, tadi Om Ali ajak jalan dulu. Jadi Kak Prillynya lupa deh." ucap Ali menghampirin Allena. Sedangkan Prilly menautkan alisnya tak percaya, sok kenal sekali Ali ini dia pikir Allena akan memaafkannya mendengarkan penjelasan dari Ali.

"Loh Om Ali bisa kenal dengan Kak Prilly?" tanya Allena seperti kebingungan, di sini bukan hanya Allena saja yang kebingungan bahkan Prilly menatap Ali dan Allena tak mengerti. Sontak hal itu membuat Ali menggigit bibirnya gemas, karena wajah Prilly yang menurutnya sangatlah lucu.

"Allena Kak Prilly ini adalah teman Om Ali di kampus, dan lo Prilly gak usah benggong gitu Allena ini keponakan gue, mangkanya gue di panggil Om." ucap Ali menjelaskan kepada dua gadis berbeda generasi di depannya.

"Ayolah Allena kita berangkat nanti telat les pianonya." ucap Prilly dengan kesal lagi-lagi ia mengerutukin kebodohanya di depan Ali.

"Allena mau diantar sama Om Ali yah." mohon Allena, Ali yang mendengar itu tanpa mampu menolak mengiyakannya dan mengendong Allena menuju mobil.
Sedangkan Prilly mengepalkan tanganya kesal kenapa Allena justru berpihak pada Ali bukan denganya. Prilly berjalan dengan malas menuju kursi di samping Ali sedangkan Allena berada pada kursi belakang mobil Ali.

"Om Ali sama Kak Prilly pacaran yah." tanya Allena curiga karena di sepanjang perjalanan tak ada pembicaraan yang tercipta di antara meraka, jadi Allena membuka percakapan diantara mereka. Sontak pertanyaan Allena membuat Ali dan Prilly saling berhadapan, tapi lain halnya dengan Ali ia malah mengatakan sesuatu yang tak benar kepada Allena.

"Yah kita berdua pacaran, yah kan sayang." jawab Ali jahil, Prilly membulatkan matanya tak percaya kenapa justru Ali mengatakan suatu hal yang tak benar.

"Bukan Allena.." ucap Prilly terpotong karena Ali memotong pembicaraannya.

"Yah bahkan bentar lagi kita akan tunangan." ucap Ali dengan santainya, sedangkan Prilly mengepalkan tanganya di depan wajah Ali dengan kesalnya.

"Fuck you!" ucap Prilly langsung menatap ke depan jalan.

"Ciee Kak Prilly aku bilangin Mommy  nih." ucap Allena justru kembali membuat Prilly kesal, Prilly memilih tak mengubrisnya dari pada ia dibuat kesal kembali.

Mereka sudah sampai ditempat Allena les pioano, Allena keluar dari mobil begitu saja tanpa memperdulikan kedua manusia yang masih berada di dalam mobil tersebut.

"Gue tungguin yah." ucap Ali menahan tangan Prilly yang hendak ingin keluar.

"Enggak usah, nanti Frau Jennyta yang jemput." ucap Prilly.

"Yasudah," Ali tak memaksa Prilly kali ini.

"Oke, Auf Wiedersehen." ucap Prilly lalu membuka pintu mobil dan pergi meninggalkan Ali. Sedangkan Ali tak ingin terlalu memikirkan akan hal itu memilih untuk memutar stir mobilnya dan pergi ketempay dimana setiap malam Ali berada.

********

Suara detuman musik mengema di seluruh penjuru  setiap ruangan yang ada. Seperti saat ini seorang pria berada  di club pada suatu  ruangan bersama dengan temannya dengan mengecapkan sebotol wine, sudah beberapa banyak minuman yang mereka minum hingga menimbulkan bau akohol yang begitu menyengat di ruangan tersebut. Merasa sudah cukup dengan minuman tersebut. Meninggalkan rasa panas menjalar di seluruh tubuhnya dengan hasrat yang tertinggal biasanya mereka akan melakukan one night stand bersama wanita-wanita yang ahli akan urusan ranjang.

Beginilah kehidupan setiap hari dari seorang Jonathan Alifire Weber . Ali terkenal dengan sebutan  bad boy, tapi walaupun begitu banyak sekali wanita-wanita yang mendekati Ali dan rela di jamak tubuhnya oleh Ali. (Jangan kaget yah karena dari awal udah aku ceritain Alinya, be smart guys😊)

di sini lah Ali berada, Harry Klein Club adalah sebuah klub malam yang terletak di barat pusat kota Munich. Harry Klein Klub diakui sebagai salah satu klub utama techno Eropa, terkenal karena musik dansa elektronik yang dimainkan oleh DJ yang berbeda tergantung pada malam .

 Harry Klein Klub diakui sebagai salah satu klub utama techno Eropa, terkenal karena musik dansa elektronik yang dimainkan oleh DJ yang berbeda tergantung pada malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Desain minimal , lampu neon , dan layar elektro psychedelic semua membuat tempat ini kecil ruang visual mengesankan . sound system kelas dunia Harry Klein telah ditarik DJ ternama seperti Berlin Ben Klock dan Swedia Adam Beyer .
DJS lain yang telah dilakukan pada Harry Klein telah mencantumkan Yakine dan shonky , Paul Kalkbrenner , Heartthrob , Anthony Rother , Chris Eden , Karotte , dan Kaiserdisco .
Harry Klein ( klein berarti kecil dalam bahasa Jerman ) kecil dengan kapasitas 300 .

Dan kalian jangan kaget, karena Jerman adalah negara nomer 1 terbesar penghasil wine. Karena itu pada bulan tertentu sering diadakan party wine.

"One wine please," ucap Ali saat ia sudah duduk di samping bar.

"Oke, wait for a minute." jawab bartener.

"Haii Bro, datang juga lo kesini, gue kira udah balik bareng perempuan yang tadi dikampus." ucap Seorang menepuk pundak Ali dan duduk di sampingnya kini.

"Apasih lo Van namanya Prilly, dan gue baru dua kali ketemu sama dia." ucap Ali pada sahabatnya ini Devan yang kebetulan Ali mengenalnya saat Ali dan Devan study banding di indonesia dua tahun lalu.

"Baru kenal, cantik sih kenalin gue yah." ucap Devan menggerakan alisnya.

"Nope she is mine." ucap Ali penuh penegasan, menatap Devan dengan tatapan membunuhnya.

"Katanya baru kenal," ucap Devan tak mengerti dengan apa yang diucapkan sahabatnya ini.

"Iya, tapi gue akan buat dia jatuh dipelukan gue, karena cuman dia perempuan yang pertama kali ketemu gue dia justru marah-marah bukan menggangumkan ciptaan Tuhan ini." ucap Ali mengerutukan diri.

"Good luck bro, gue yakin perempuan itu bakal jatuh ketangan lu dengan sejuta pesona lo." ucap Devan menepuk pundak sahabatnya ini, Ali mengangguk dan menengguk gelas yang berisi wine itu.

"Bagaimana kalo lo bersenang-senang, tadi gue denger ada wanita baru di club ini kali aja lo tertarik buat ngejamaknya." ucap Devan kepada Ali.

"Lain kali aja deh, gue cabut dulu yah bye," ucao Ali dan berlalu dari Devan.

"Woy kok cepet banget baliknya, main dulu kali." teriak Devan, tapi apalah gunanya suara Devan bagaikan udara yang masuk dalam Air tak terdengar karena suara bising khas DJ. Devan mengangkat bahunya tak ingin memusingkannya dan kembali kedalam dunianya.

########

Haii maaf yah baru publis aku gak bisa bagi waktunya. Udah gitu seminggu ini aku sakit ini maksain lho buat kalian. Maaf kalo ceritanya absturd karena emang gak feel nulis.

Oke ditunggu vomment dari kalian, terima kasih.

Sal❤

Liebe Dich in Deutsch (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang