Terungkap

3.4K 322 4
                                    

Hari berjalan seperti biasa, Prilly dan Ali semakin dekat dan mengakui hubungan mereka kepada publik. Walau Prilly tau resikonya akan sangat berlebihan, tapi inilah hidup ada saja yang tak suka dengannya. Apalagi Ali adalah seorang yang di gandrumin oleh mahasiwi di kampusnya. Prilly bisa memaklumkan itu semua, seperti sekarang ia sedang menyelusuri setiap koridor kampus menuju ke kelasnya. Lihatlah tatapan membunuh itu selalu Prilly  dapatkan dari para pengemar Ali. Ckk, kadang Prilly sendiri sedikit bingung kenapa pria tegil itu malah banyak sekali pengemarnya, walau begitu juga Prilly mencintainya batinnya kini berteriak.

Prilly memasuki kelasnya yang tampak ramai terlihat beberapa mahasiswi yang sedang mengosipkan dosen baru yang akan mengajarnya, Prilly tak penah mau tau tentang apapun di kampusnya kecuali Belajar, dan Aktif bakti sosial. Prilly menduduki bokongnya pada kursi dengan tas yang berada di atas meja, tak lama Prilly duduk, seorang pria tampan berkulit putih serta rambut pirang itu berjalan dengan tenang dan meletakan beberapa buku yang ia bawa di atas meja dosen, yah Prilly berpikir pria itu adalah dosen baru yang mengantikan Pak Dremi yang sedang pindah tugas.

"Goten morgen alle," ucap pria itu dengan senyuman yang membuat Prilly memutar bola matanya jengkel, pasalnya beberapa mahasiswi justru histeris melihat senyum dari pria yang Prilly  tak tau namanya.

"Perkenalkan nama saya Hansel, dosen baru mengantikan Pak Dremi dalam pelajaran biologi. semoga kalian bisa mengikuti pelajaran saya dengan baik." Ucapnya mengunakan bahasa Jerman.

"Materi yang di bahas oleh Pak Dermi adalah anotomi tubuh, sekarang saya akan menjelaskan tentang anatomi fisiologi jantung. Tapi sebelumnya mari mengingat kembali pelajaran SMA." Ucap Pak Hansel, kemudian mengambil miniatur jantung untuk memudahkan mencerna hasil pembelajaran.

"Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Kerja Fungsi jantung adalah mengatur distribusi darah ke seluruh bagian tubuh.
Jantung terdiri dari beberapa ruang jantung yaitu atrium dan ventrikel yang masing-masing dari ruang jantung tersebut dibagi menjadi dua yaitu atrium kanan kiri, serta ventrikel kiri dan kanan. Ada yang sudah tau tentang materinya?" Tanya Pak Hansel sebelum menjelaskan kembali tentang Anotomi jantung.

"Yah saya sedikit tau tentang materi tersebut. Misal Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan  darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru. Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava superior dan inferior vena kava. " ucap Louis mahasiswa terpandai dengan IQ di atas rata-rata itu, aku menatap kagum Louis dia tau segala apapun yang dosen katakan. Kalau saja kampus ini tak punya aturan mungkin saja Louis langsung ujian skipsi saja dari pada harus bersusah-susah lagi belajar karena dia sudah sangat pintar.

Pak Hansel kembali menerangkan anatomi struktur jantung, serta memberikan beberapa catatan juga latihan yang harus selesai minggu depan. Prilly menghembuskan napas kasar, baru juga kemarin ia menyelesaikan tugas dari Pak Dremi, dan hari ini ia harus kembali menyelesaikan tugas dari Pak Hansel. Mata pelajaran perkuliahan pun sudah selesai, Prilly tersenyum manis melihat seorang pria di depan kelasnya, yah Ali sudah hampir sepuluh menit menunggu di depan kelas Prilly membuat Prilly tak enak hati kepada Ali.

"Maaf yah lama, kamu pasti cape nungguin aku?" Ucap Prilly menyentuh kening pria yang ada di depannya ini, menyentuhnya dengan lembut serta menghapus keringat hingga turun ke pipi pria tersebut.

"Gapapa, kamu udah makan? Ke kantin yuk aku belum sarapan," ucap Ali mengambil tangan Prilly yang ada di pipinya, kemudian menuntunnya tangan tersebut ke bibir Ali mengecupnya dengan lembut.

"Aaww.. Aww.." Ali meringis saat Prilly mencubit pinggangnya dengan gemas, hingga pria tersebut mengadu kesakitan.

"Kok aku dicubit sih, sakit tau." Ucap Ali mengelus bekas cubitan Prilly yang sedikit memerah.

"Habis kamu nakal, sekarang jam berapa coba ini waktu makan siang Ali," geram Prilly, walau Ali tidak mempunyain riwayat penyakit maag tapi tetap saja kesehatan serta pola makan harus terjaga.

"Kamu cerewet banget sih, ini Jerman sayang aku sehari cuman makan siang dan malam. Lagipula kalau kamu berbicara terus kapan ke kantinnya." Prilly mencibirkan bibir tak menangapin ucapan kekasihnya yang hanya membuat ia naik darah, Ali mengandeng  tangan Prilly menyusuri koridor kampus. Hari ini Prilly benar-benar dibuat sangat jengkel, gimana tidak lihatlah seluruh mahasiswi menatapnya tak berkedip, ralat bukan kepada Prilly melainkan kepada Ali dengan tatapan seperti ingin menerkam secara hidup-hidup. Andai saja ini bukan di kampus sudah Prilly pastikan ia akan mencolok mata yang menatap Ali tak berkedip itu.

******

Aku mengetuk-ngetuk meja dengan jari tulunjuk, menopang dagu dengan lengan yang satunya, menunggu makanan yang dipesan tak kunjung datang. Tak ada obrolan yang memecahkan keheningan antara aku dan Ali, bahkan dia malah asyik sendiri dengan dunia di balik keyboard ponselnya. Menyebalkan! Gak tau apa aku lagi kesal, dia malah membuatku semakin unmood dan ingin saja pergi meninggalkan kampus menuju rumah. Aku memutar bola mataku jengah meliriknya lalu membuang napas kasar, dia melirikku menyadari situasi seperti sangat tak nyaman ini, hingga dia memasukan kembali ponselnya ke dalam saku celananya.

"Kamu kenapa, marah sama aku?"Aku memalingkan wajahku enggan menatapnya, sebenarnya aku tak marah dengannya, tapi sikapnya yang membuatku menjadi sangat kesal.

"Prill... Aku minta maaf deh, bukan maksudnya buat nyuekin kamu. Mama tadi mengirim pesan padaku bahwa dia sudah pulang dari Holland, ia ingin bertemu denganmu sehabis ini," aku menatapnya tak percaya, jadi tante Claudi sudah pulang? Aaa aku sangat merinduhkan beliau, akanku pastikan sehabis ini aku akan ke rumah Ali.

*****

Aku menatap pantulan diriku di cermin, sehabis makan tadi aku izin ke toilet terlebih dahulu pada Ali. Memoles sedikit make up tipis yang sebelumnya sudah aku basuh wajah yang tampak kusam tadi,sekarang wajahku terlihat lebih fresh dari sebelumnya.

Saat dirasa penampilanku sudah memuaskan, aku bergegas meninggalkan toilet menuju area parkiran, aku sengaja menyuruhnya menunggu di dalam mobil dari pada harus menungguku di depan toilet wanita. Entahlah yang pasti akan banyak wanita yang bolak-balik ke toilet dengan centilnya.

Aku tersenyum saat melihat Ali yang tak jauh dari penglihatanku, sepertinya dia tak menyadari posisiku karena dirinya membelakanginku yang samar-samar mendengarkan pembicaraanya dengan seorang.

"Kau hebat bro, bisa membuatnya masuk ke dalam rencanamu," ucap seorang pria itu menepuk pundak Ali, aku tak ingin menganggu pembicaraan mereka terlebih aku sangan penasaran dengan apa yang pria itu katakan, rencana? Ali memiliki rencana apa?

"Pasti, ternyata dia sangatlah mudah untuk digapai. Sayang terkadang hati selalu kalah dengan logika," aku mengkerutkan kening tak mengerti dia? Digapai? Apa yang Ali maksud adalah aku?

"Lalu bagaimana tentang kemeja itu apa dia sudah mengantinya, atau kau sudah berbicara sejujurnya." Astaga aku sampai lupa, yah pasti dua pria di depanku ini sedang membicarakanku. Dasar pria brengsek! Kalau berbicara di depan orangnya bukan membelakanginya.

"Kemeja itu sekarang ada dirumah, mungkin gue gak akan pake itu saat bertemu dengan Prilly." Deg! Jadi kemeja itu tak benar-benar hilang, hanya saja Ali sengaja mengambilnya tanpa memberitahuku.

Aku menundukan kepalaku menatap ujung kaki yang masih menginjak tanah, rasanya Ali sangatlah tega mempermaikanku menjadi bonekanya. Perasaanku tak bisa lagi dibohongi, hatiku terasa sesak tertusuk belati cinta palsunya. Hingga lidahku kelu tak bersuara, aku binggung sekarang, logikaku berteriak untuk pergi dari hadapan Ali sekarang, tapi hatiku memberontak untuk meminta penjelasan dari apa saja yang ia ucapkan barusan. Apa yang Ali ucapkan tadi apakah selalu benar? Bahwa hati terlalu lemah untuk melawan logika?

"Ali....." Lirihku serak menahan airmata dipelupuk.

##########

Haii maaf yah aku updatenya telat harusnya kemarin hehehe, oh iya sekali lagi aku mau promo yah baca cerita aku yang baru 'Tak Akan Melepaskanmu' sudah publis dua part lho. Jangan lupa tinggalkan jejak, Terima kasih.

Sal❤

Liebe Dich in Deutsch (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang