Disinilah aku, aku tidak tahu pasti, seperti di pinggiran California. Ini masih di California apa bukan ya? Yang jelas suasananya sangat sepi jauh berbeda dengan LA atau Hollywood.
"Ini kuncinya, semoga nyaman tinggal disini"
Bukan, aku tidak di hotel sekarang. Bisa dibilang hmm homestay? Yang jelas jauh dari hotel hotel bintanh 5 yang berada di LA. Apa boleh buat lah yang penting aku bisa menghilangkan sejenak beban pikiran disini.
***
Nothing to do. Cuma jalan jalan di pinggiran homestay, terus balik lagi.
"What I like about you... You hold me tiiighht"
Itu siapa? Suaranya bagus.
"Luke?!" Pekiku
"Nediva?" Tanyanya
"Luke aku minta maaf ak-"
"Gak papa aku sudah tahu" Luke memotong omonganku
"You mean?" Tanyaku
"Masalah kue itu kan??" Aku hanya mengangguk. "Hahahaha this is Hollywood Nediva, wanna know a great story?" Aku mengangguk lagi.
"Aku sama Arzaylea tidak ada apa apa dari dulu. Kita berteman sangat baik hingga sekarang."
"But-"
"Sstt... Dewi fortuna selalu berpihak kepadaku dibanding Arzaylea. Karirku membaik, karirnya tidak. Disana aku mulai fake dating dengan Arzaylea."
"So you?" Luke mengangguk "How dare you?!! Im Larzaylea shipper you know"
"Haha sorry, mau dilanjut tidak ceritanya?"
Aku mengangguk "terus gimana berhasil rencananya?"
"It works. Setelah fake dating wajah Arzaylea mulai muncul lagi di majalah majalah dan mulai banyak tawaran kontrak. Namun cuma beberapa minggu saja sih. Setelah itu, Arzaylea lagi mencari cara, ceritanya kita putus dan hate each other. Lagi lagi keberuntungan tidak berpihak padanya. Memang sih banyak wartawan yang cari cari dia tapi cuma menanyakan hubungannya denganku, tidak ada satupun tawaran kontrak. We pretend to hate each other dan sending tweet hate to each other, eh malah dia jadi banyak hater."
"Oh begitu, terus kenapa kamu disini Luke?" Tanyaku
"Tunggu, ceritaku belum selesai. Drama yang dibuat Arzaylea belum selesai. Ia ketemu kamu di toko donat, sebelum kamu bercerita waktu itu, aku sudah tahu. Dan Arzaylea menganggapnya kesempatan emas. Yang di acara charity itu, semuanya, tidak perlu kaget, itu semua Arzaylea yang rencanakan" jelas Luke sambil tersenyum kecut di akhir.
"How dare you?? Jadi itu semua bohongan?? Kamu gak tahu ya Luke sekarang hubunganku sama Calum jadi renggang. Coba saja kalau kamu gak teriak waktu di acara charity waktu itu, pasti Calum gak akan tahu kalau aku kesana. Coba saja kalau kamu gak teriak waktu itu, pasti aku tidak dikejar kejar wartawan sekarang!!" Kataku membentak Luke
"Aku tahu div aku minta maaf! Aku juga tidak mau menjalankannya tapi Arzaylea teman dekatku. Aku juga dikejar kejar wartawan div makanya aku kesini. I hate this shit!" Teriaknya
"You runaway too?" Tanyaku
Ia mengangguk "ya, you runaway too?"
Ada sedikit hening di antara kita
"Calum knows about this? About you and Arzaylea?" Tanyaku
"Nope, it just me and Arzaylea, and you know" aku hanya mengangguk "jangan kaget this is how to live in Hollywood"
***
"This Is How To Live In Hollywood" kalimat itu yang membuatku kaget. Apa Selena dan Justin Bieber hanya drama? Apa Taylor Swift dan Harry styles hanya drama? Apa Kim dan Kanye West hanya drama?
"Good morning Luke" sapaku saat tiba di restaurant homestay ini. Ya Luke menginap disini juga.
"Morning Nediva"
Aku memulai sarapan di meja yang sama dengan Luke.
"Luke, why you runaway?" Tanyaku saat telah selesai makan
"Im tired. Di Hollywood semuanya fake. Siapa yang ingin tinggal disana? Mending aku jadi guru matematika saja di Sydney. Kau tahu mengajar itu passionku. Tapi mamah aku senang sekali saat aku mejadi penyanyo dan memaksaku untuk tinggal di LA."
Aku hanya mengangguk "menurutmu Calum terlibat drama drama kayak kamu sama Arzaylea tidak?"
Ia menghardikan bahu "who knows"
***
Aku perjalanan pulang ke rumah. Aku hanya khawatir bagaimana kabarnya Reuben dan Calum disana.
Setelah sampai rumah aku melihat ada mobil lain. Ah Pak Clifford
"Iya gitu dia langsung bilang iya saja waktu aku melamar padahal ia tidak tahu maksudku cuma pura pura haha masih sama kayak sma, masih lugu"
"Hahahaha yang penting sekarang berhasil kan Cal"
"Bunda?"
Kedua pria tersebut langsung menoleh ke arahku setelah mendengar Reuben. Dan disinilah aku. Menangis.
"Reuben, ikut bunda"
"Nediva, kamu dari mna saja? Sekarang mau kemana?" Gak usah sok perhatian Calum!
"Nda mau kemana?? Uben mau sama ayaah" rengek Reuben
"Udh ikut bunda saja, mau beli mainan"
"Hah mainan apa bunda?"
"Yang jelas bukan barbie, karena cowok itu gak mainin cewek" kataku ketus dan melirik Calum dengan tajam
"Nediva you dont understand"
"Leave me!!" Kataku lalu pergi meninggalkan rumah terkutuk itu.
"I would never go back to hollywood" -N
"You dont even know the truth" -C
KAMU SEDANG MEMBACA
Hollywood Cth
FanfictionBagaimana rasanya sudah lama menjalin hubungan eh ternyata cuma publicity stunt Disini kalian tidak bisa membedakan Drama atau Nyata