Vomment dulu kuy biar g lupa
"Silahkan dicicipi pak Clifford" kataku sopan. Secara calon boss.
"Tunggu disini sebentar ya pak saya mau ambil berkasnya dulu, Div temani pak Clifford" kata Calum lalu berlari ke atas
"Wah ada ayam" katanya sambil menatap ke arah meja makan yang telah dihiasai ayam ayam.
"Wih enak lo ini div, Calum enak banget makan enak setiap hari" katanya sambil terus mengunyah.
"Ah tidak terlalu pak, cuma ayam BBQ biasa" kataku malu malu. Pura pura malu aja sih biar imut.
"Enggak div ini beda banget. Bumbunya tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Kamu pasti pernah berkecimpung di dunia kuliner ya?" tebaknya dan ya tebakannya tidak meleset. 100% benar. Dan ini saatnya, Demi karirku kedepan aku akan tunjukan kelebihanku di depan pak Clifford. Dan Calum lihat saja nanti aku juga bisa cari pekerjaan sendiri dan ketemu siapa saja yang aku mau tanpa bantuanmu.
"Ya saya kan Nediva S.Pd program studi Tata Boga" kataku
"Wah hebat juga ya"
"Maaf pak agak lama jadi ini berkasnya" kata Calum membawa beberapa tumpuk kertas yang akupun tidak mengerti untuk apa. Maksudku Calum kan penyanyi bukan pebisnis namun mengapa pembicaraan ini menjadi seperti pengusaha yang sedang meeting dengan investor?
"hmmm... Sudah selesai makan pak? enak tidak?" kata Calum. Namun ada yang aneh dari nada suaranya. Entah apa itu saya tidak tahu.
"Iya Cal aduh istrimu ini pintar sekali memasak ini enak banget loo kamu harus coba" katanya lalu menyerahkan ayam yang tersisa dimeja. Ya seutas sayap ayam yang mana kita tahu sayap sedikit memiliki daging tergeletak lemah tak berdaya di atas piring berlumuri bumbu BBQ.
Calum memakannya dengan separuh hati. Iya bukan separuh napas. Aku ngomong apa coba.
"Wah sudah habis. Tunggu disini sebentar ya saya ambilkan desert nya" lalu aku kembali ke dapur untuk mengambil sesuatu yang dingin dan manis.
"Wah apa ini Nediva?" kata pak Clifford bersemangat. Sepertinya tadi saat berbincang dengan Calum yang menyangkut pekerjaan dan karirnya tidak semangat seperti ini.
Okay kembali ke pertanyaan pak Clifford, sebenarnya itu hanya es serut tapi aku jawab "Classico Snowflakes Cocoa" Classic bahasa italinya beneran classico bukan ya? aku ngarang aja biar keliatan keren toh sepertinya pak Clifford tidak tahu dia hanya manggut manggut saja sambil menikmati.
"Saya senang sekali ini es, warnanya putih putih jadi ingat salju di alaska saya" mulai bergumam sendiri dia. "Saya suka sekali di Alaska tempatnya dingin tidak seperti disini panas, untung saja alaska dipisahkan oleh Canada jadi tidak terkontaminasi panas" katanya yang menurutku tidak masuk akal karena ini tidak ada sangkut pautnya Canada. Dipisahkan atau tidak oleh Canada tetap saja Alaska adalah tempat yang dingin karena terletak di dekat kutub utara.
"Ya, tetapi saya tidak begitu suka" kataku dan kulihat Pak Clifford mengernyit.
"Karena disana kita tidak bisa makan es krim ahahhahahah" aku ketawa dia juga ketawaa kita sangat receh. Oh ya dari tadi Calum tidak ikut berbicara, mungkin masih meratapi nasib memakan sayap.
"Ah saya sudah kenyang. Saya suka sekali jamuannya. Terimakasih Mr. and Mrs. Hood" katanya. Aduh mendengar kata Mrs ditujukan untuku membuatku baper seketika. "Maaf ya jadi ngerepotin pakai acara makan siang segala"
"Oh tidak apa apa Pak Clifford, memang sudah impian saya, saya ingin semua orang di dunia merasakan masakan saya hehe" kataku ini modus sih sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hollywood Cth
Fiksi PenggemarBagaimana rasanya sudah lama menjalin hubungan eh ternyata cuma publicity stunt Disini kalian tidak bisa membedakan Drama atau Nyata