Aurel membuka matanya perlahan. Ia mengerjapkan matanya sebentar, lalu menatap wajah tampan suaminya itu.
Dada Aurel berdesir sebentar. Rasanya seperti dejavu. Tangannya ia naikkan ke atas, lalu mengelus pipi Arkan.
Yang dielus tiba-tiba tersenyum, lalu mengeratkan pelukannya ke tubuh Aurel, "Good morning.."
Aurel melepas tangannya. Dadanya kembali berdegup kencang.
"Aku mau mandi," ucap Aurel seraya melepaskan diri dari Arkan.
Arkan yang masih memejamkan mata semakin mengeratkan pelukannya pada Aurel. Ia menggesek-gesekkan kepalanya ke leher Aurel, "Masih pagi, Rel.."
"Justru itu, aku mau mandi biar seg--- Eh.. ini dimana ya?" Aurel baru saja teringat bahwa ini bukan di rumahnya.
Matanya menyapu seluruh sudut di ruangan ini dan ia mendapati foto pernikahannya yang terpajang tepat di depan matanya.
'Aduh, kok pas ciuman sih yang dipajang?'
"Kok ada foto pernikahan kita?"
Arkan tersenyum mendengar kata 'pernikahan kita' terucap dari mulut Aurel.
"Ini rumah kita, Rel." Arkan yang masih memejamkan mata berucap, "Mulai sekarang kita tinggal di sini."
Aurel membelalakkan matanya, "Hah?!"
"Kenapa?"
"Aku.."
"Kamu kenapa?"
"Aku nggak bisa tidur kalo nggak di kamarku!" Aurel meringis, "Aku takut setan.."
Arkan tersenyum lalu membuka matanya dan memperhatikan ekspresi lucu Aurel.
'Sialan, gue jadi pengin gigit pipi Aurel!'
Arkan menarik pipi Aurel, "Nggak ada apa-apa, Rel. Ada Tuhan."
"Aku takut pokonyaaaaa.." rengek Aurel, "Aku nggak berani tidur sendiri kalo belum terbiasa di sini."
"Siapa bilang kamu tidur sendiri? Kan kamu tidurnya sama aku."
Aurel menoleh ke arah Arkan, "Apa?"
"Kamu tidurnya sama aku," ucap Arkan, "Kalo nggak mau yaudah sih. Inget, rumah ini masih baru jad--"
"STOP! Iya iyaaa.. Gausah dilanjutin!" Aurel menutup kupingnya, "Minggir, aku mau mandi."
"Masih pagi, Rel.." ucap Arkan lalu menjadikan tubuh Aurel sebagai gulung dengan kakinya.
"Aduh, berat Ar... Dasar! Keliatan banget kamu nggak pernah olah raga yaa. Perut kamu buncit gituu," ucap Aurel.
Arkan tersenyum jahil, "Kamu belum lihat ya?"
"Lihat apa?"
"Perut aku."
"Emang perut kamu kenapa? Buncit kan?"
Arkan menyingkap selimutnya, lalu menyingkirkan kakinya dari tubuh Aurel, membiarkan Aurel melihat bentuk tubuhnya.
"AAAAAAAA!" Aurel segera menutup matanya.
Arkan tersenyum, "Yaiyalah bagus gini, orang gue siapin buat malam pertama, eh taunya..."
"Ngapain sih kaget segala?" goda Arkan.
"Ya kaget lah! Waktu itu kan bulet gitu, sekarang udah kayak-"
"Kayak apa?"
"Kayak, kayak, kayak itulah pokoknya!" ucap Aurel, "Udahlah! Pokoknya aku mau mandi!"
Aurel bangkit dari tidurnya, lalu keluar dari kamar.
Arkan tersenyum sambil menyangga kepalanya dengan siku, menunggu Aurel kembali.
Benar saja, Aurel kembali membuka pintu kamar sambil menggaruk-garuk kepalanya, "Kamar mandinya di mana ya?"
••
Hii everyoneee!
Happy CNY🐶Kiong hieee🎉🎉
Jangan lupa komen plss😖 Semangatku dari komenan kalian guysss:*
Enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry My Ex [[Nikahin Mantan]]
Roman d'amourBagaimana perasaanmu jika tiba-tiba kembali bertemu dengan sang mantan kekasih yang sudah kodratnya untuk dihindari? Serasa ingin menghilang dari muka bumi? Tapi yang dialami oleh Aurel beda. Bukannya semakin menjauh, namun ia malah menikah dengan m...