"AURELL!! APA YANG KAMU LAKUKAN?!!!" Suara menggelegar itu membuat kedua insan yang sedang tertidur nyenyak terpaksa membuka mata mereka.
Sambil mengucek matanya, Aurel bertanya, "Apa sih, Ma?"
Ia melihat Mama dan Papanya ada di luar pintu sambil melingkarkan tangan mereka di pinggang.
Aurel menggaruk rambutnya, lalu mengulangi pertanyaannya, "Ma, ada apa sih?"
"Ini semua nggak seperti yang Tante pikirkan," ucap Arkan membuat Aurel menoleh dan melototkan matanya.
Aurel bergerak meraba tubuhnya yang terbalut bathrobe, lalu matanya tergerak melihat tubuh Arkan yang shirtless dan segera menutup matanya, "AAAAAAAAAAAAAAA!!!"
Aurel berteriak histeris, lalu menarik selimut untuk menutupi dirinya.
"Ma, please Aurel nggak ngapa-ngapain. I swear," Aurel mengangkat jari telunjuk dan tengahnya, "Buang jauh-jauh pikiran negatif Mama dan Papa."
Tanpa banyak bicara, Mama Aurel mendekati Arkan dan meminta nomor telepon orang tua Arkan.
Arkan menelan ludahnya dengan susah, lalu memberikan nomor telepon kedua orang tuanya.
••
Lengkap. Semuanya sudah berada di rumah keluarga Aurel.
Aurel duduk bersebelahan dengan Arkan, sambil melingkarkan selimut ke tubuhnya, sedangkan Arkan melipat kedua tangannya di dada, menutupi bagian atasnya yang tidak dilapisi kain sedikitpun.
"Jadi.. mereka melakukannya?" Tanya Vina-Mama Arkan sambil memainkan alisnya naik-turun.
"Melakukan apa maksud Mama? Kami sama sekali tidak berbuat apapun," sela Arkan.
Ella-Mama Aurel menggeleng, "Apa buktinya kalau kalian tidak melakukannya? Kalian terbangun dari ranjang yang sama, dengan pakaian kalian yang seperti itu."
Aurel menunduk, tak bisa berkata apa-apa, karena nyatanya dia tidak punya bukti.
"Jadi, kalian harus dinikahkan," ucap Vina dengan santai.
"Baiklah kalau begitu," ucap Arkan berbarengan dengan teriakan Aurel, "TIDAK!"
"Memangnya kenapa? Kalian juga pernah saling mencintai," ucap Ella dengan santai.
"Itu dulu, Ma. Sudah tiga tahun yang lalu. Jadi tolong jangan ungkit masalah yang telah lalu," ucap Aurel, "Aurel nggak mau dijodohin kayak gini!"
Ella menggeleng, "Siapa yang bilang kalau Mama sedang menjodohkan kalian? Kalian ini dinikahkan karena sebuah insiden yang kalian buat sendiri. Jangan buat keluarga kita malu, Rel!" Bentak Ella membuat semua yang ada di ruangan itu terkejut.
Ella-Mama Aurel adalah tipikal orang pendiam dan penurut. Ini adalah pertama kalinya ia berbicara dengan nada tinggi, bahkan membentak pada anak tunggalnya, Aurel.
Aurel lagi-lagi menunduk, menyembunyikan rasa sedih dan kecewanya karena selama 24 tahun ia hidup, ini adalah pertama kalinya sang Mama membentaknya.
"Kami benar-benar tidak melakukan apapun. Aurel, Aurel.. sama sekali tidak.." sebelum menyelesaikan kalimatnya, air matanya terlebih dahulu jatuh, membuatnya susah mengeluarkan kata-katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry My Ex [[Nikahin Mantan]]
RomansaBagaimana perasaanmu jika tiba-tiba kembali bertemu dengan sang mantan kekasih yang sudah kodratnya untuk dihindari? Serasa ingin menghilang dari muka bumi? Tapi yang dialami oleh Aurel beda. Bukannya semakin menjauh, namun ia malah menikah dengan m...