Part 14: Wait, What?

12.3K 654 9
                                    

Aurel merutuki kebodohannya saat ini. Bagaimana bisa ia mandi tanpa membawa sehelai baju pun?

Aurel menggeram kesal. Ia duduk di kloset lalu berpikir keras, tentang apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

Mata Aurel menangkap bathrobe yang tersampir di belakang pintu. Ia berjalan perlahan lalu mengambilnya. Ia mengenakan bathrobe lalu memandangi dirinya di depan kaca.

Ia kembali berpikir.

Akankah ia keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan bathrobe saja?

Ah... Aurel bahkan terlalu malu hanya untuk memikirkan itu. Aurel menggeleng kepalanya.

'Daripada nggak pake apa-apa, mendingan pake ini aja deh.'

Setelah berpikir sekian lama, akhirnya Aurel keluar dari kamar mandi, menuju kamar untuk berganti pakaian.

Ia melihat Arkan yang masih terbaring di ranjang sambil memainkan tabletnya.

"Ehmm , Ar," panggil Aurel.

Yang dipanggilpun menoleh, "Apa?"

"Ehmm, aku mau ganti baju," ucap Aurel.

Arkan kembali berfokus pada tabletnya, "Yaudah, ganti baju aja."

Aurel mendesah kesal, "Ehm Ar.."

Arkan kembali menoleh, "Ap-- OH iya, aku keluar dulu."

Arkan menyingkap selimutnya dan nampaklah tubuh kekarnya yang tidak dibalut atasan.

Aurel segera menutup matanya, "Ar!"

Arkan tersenyum geli sambil menggaruki perutnya, "Maaf, Rel. Kebiasaan kalo tidur nggak pake baju."

Aurel tidak menanggapi sampai akhirnya Arkan berdiri di hadapan Aurel dan kembali tersenyum geli, "Kamu lucu kalo kayak gini." Arkan mencubit pipi Aurel membuat Aurel terkejut dan membuka mata.

Arkan tepat di depan Aurel, dengan senyum tengil khasnya membuat dada Aurel berdesir halus.

"K-kamu pake baju sana!" ucap Aurel gagap.

Arkan tersenyum dan malah mendekatkan wajahnya ke wajah Aurel, "Kenapa sih emangnya kalo aku nggak make baju?"

"Ng-nggak boleh pokoknya, Pokoknya nggak boleh!" ucap Aurel.

Arkan kembali mendekati wajah Aurel, lalu menatap mata Aurel bergantian dengan bibir Aurel.

"Kamu deg-deg an kalo aku nggak make baju?"

Aurel terdiam dan menatap mata tajam yang tepat berada di depannya, "Ng-nggak! K-kamu sana!"

Arkan kembali mendekatkan wajahnya dan kali ini menempelkan hidungnya ke hidung Aurel, sampai mereka bisa merasakan deru napas mereka berdua.

Arkan tersenyum lebar, sedangkan Aurel dengan mata ketakutannya bingung untuk berbuat apa.

Kupu-kupu di perut Aurel terasa beterbangan membuat Aurel tiba-tiba menempelkan bibirnya di bibir Arkan sebentar, lalu mendorong Arkan keluar dari kamar.

Arkan jelas terkejut dengan apa yang barusan Aurel lakukan. Dadanya bergemuruh hebat.

Setelah ia di dorong keluar kamar, Arkan sambil tersenyum berteriak dari luar kamar, "Rel! Makasih ya! Tapi lain kali yang panjang dikit hehe.."

Sedangkan Aurel di dalam kamar merutuki kebodohannya karena mencium Arkan barusan. Yah walaupun hanya menempelkannya saja, dada Aurel kembali bergemuruh.

Ia merasakan deja vu untuk yang kesekian kalinya.

Pada orang yang sama.

••
Heilau ppll!^^

Thankyou sekali buat kalian yang masih setia membaca cerita yang tak kunjung update ini:')

Love u all!

ENJOY!

Marry My Ex [[Nikahin Mantan]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang