Part 2

1.1K 48 2
                                    

Part 2

"Hentikan!"

Keributan itu kini berubah menjadi keheningan dalam seperdetik. Harry yang melayangkan kepalannya terhenti karena kalimat itu. Semua orang melihat ke arah gadis yang kini berada di tengah mereka.

"Siapa dia?"

Beberapa orang saling berbisik. Siapa dia, siapa gadis itu, ada apa dengannya. Apa dia sinting? Berani sekali dia menghentikan seorang Harry. Setidaknya begitulah mereka berpikir.

Harry menatap gadis yang kini dihadapannya itu dengan tatapan datar. Callysta tetap diam di tempatnya. Tidak ada rasa takut sedikit pun dalam benaknya. Terutama pada matanya yang terlihat menantang. Ia tidak peduli dengan banyaknya mata-mata manusia yang melihatnya. Ia tidak peduli dengan obrolan yang mengarah padanya.

"Hey! Ada keperluan apa kau?" Si ikal itu bertanya. "Keperluan? huh, tidak ada." Bola matanya berputar. Wajahnya mengejek. Suaranya menyindir. "Lalu, untuk apa kau kemari?" Lalu gadis itu mengerutkan dahinya dan menatap lekat wajah tampan di hadapannya. "Kau kira ini tempat apa? Kamar pribadimu?"

Harry mulai merasa risih pada gadis ini. Dalam pikirannya, ia berkata kalau gadis ini aneh tapi berani juga ia bertingkah seperti itu. Ia muak dengan orang-orang yang berani melawannya. Dan ini kali pertama ia ditentang oleh seorang gadis. Callysta Cleon.

"Hey, sedang apa kau? Pergilah!" Zayn menyuruhnya.

"Ow, bukankah kau siswi baru itu? Teman sebangkunya?" Harry melangkah dan mendekatkan dirinya pada Callysta. Kini mereka begitu dekat. Mungkin hanya tinggal beberapa centi.

Callysta tetap pada posisinya. Ia tidak bergeser sedikit pun. Hanya saja, tubuh Harry yang begitu tinggi membuatnya untuk mendongakkan kepala. Mata mereka bertemu dan saling menatap. Tatapan yang mengandung arti masing-masing.

"Menyebalkan sekali. Kau bertingkah layaknya Tuhan, Styles! Bahkan Tuhan pun tidak jahat seperti dirimu." Kening Harry berkerut. Tidak tahu apa yang ada di pikirannya sekarang tentang gadis ini. "Darimana kau tahu namaku?" Tanyanya seperti berbisik. "Bukankah kau pria tenar yang ditakuti semua orang karena tingkahmu yang sok jagoan itu? Tak perlu kujelaskan lagi 'kan, darimana aku mengetahui namamu." Harry terdiam. Gadis ini benar-benar hebat. Dapat membuat seorang Harry Styles tak berkutik. Sepertinya.

"Kurasa kelakuanmu sama saja seperti dia. Kau di apakan olehnya, huh? Dengar, tidak ada seorang pun yang berani melawanku. Terutama seorang gadis."

"Ya, karena semua orang disini sudah berhasil kau hasut." Harry berjalan mundur beberapa langkah. Namun matanya masih terpaku pada mata abu yang dimiliki gadis itu. "Kau gadis aneh yang bermulut besar."

"Aku lebih baik seperti itu daripada menjadi seseorang yang bodoh yang menggunakan kebodohannya untuk melakukan sesuatu seperti kau, Styles." Callysta menyentuh dada Harry dengan telunjuknya lalu didorongnya tepat pada kata terakhir.

"Cukup! Apa maumu sekarang?!" Harry mulai geram. Berani sekali gadis itu menganggapnya bodoh, pikirnya. Ia tahu itu sindiran yang ditujukan untuk siapa lagi selain dirinya?

Callysta tidak menjawab. Ia berjalan ke arah Harry dan melewatinya. Lalu ia pergi bersama Zayn. Harry yang melihat itu hanya diam. Ia hanya memperhatikan mereka yang sudah berjarak dengannya.

Ia gadis yang berbeda.

 .

 .

"Apa yang kau lakukan? Kau tahu kau sedang berhadapan dengan siapa? Dia--"

"Ya-ya aku tahu, dia Harry Styles. Cowok sok keren, sok jagoan, sok tenar, dan blablabla." Ucap Callysta sambil memutarkan bola matanya.

"Lalu mengapa kau berani sekali?"

Heart by Heart ⇨ h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang