Part 5

968 44 0
                                    

Part 5

"Huh, kau?!"

"Hai.."

" 'Hai..' ?"

Callysta terkejut melihat orang yang memanggilnya barusan. Kerutan di dahinya jelas menggambarkan akan perasaannya kini. Ia benar-benar tidak percaya pada orang yang tengah berdiri di depannya itu. Bisa-bisanya dia memanggil Callysta dan bertanya-tanya apa yang akan dilakukannya. Meminta maaf? Tidak mungkin.

Pria ini, orang pertama yang ia lawan pada hari pertama pula. Sesuatu yang terkadang membuatnya tidak nyaman berada di sekolah itu. Tapi ini belum seberapa, ia harus menghadapinya dalam hari-hari berikutnya. Tidak tahu apakah si ikal ini akan terus mengincarnya dan membuatnya menderita, ya, Harry Styles si pentolan Archard.

"Mau apa kau? Ingin mengajakku untuk membuat keributan atau ingin mengajak Zayn, huh?" Callysta yang berbicara pada lawannya itu sedikit mendongakkan kepalanya karena orang di depannya ini lebih tinggi dari dirinya. Yang ditanya hanya tersenyum mengejek sambil memalingkan wajahnya ke objek lain lalu ia fokuskan kembali pada gadis itu.

"Sejak kapan kau jadi bodyguard si brengsek Malik itu? Dibayar berapa?" Ia tersenyum miring. Satu lesung pipi terbentuk disana, di pipi kirinya. "Well, kau benar-benar tak pernah diajarkan sopan santun, ya?"

"Kau sangat mengenalku, huh?" Lagi-lagi ia tersenyum miring. Senyuman licik bagi Callysta. Namun, bila Harry adalah pria baik-baik, bisa saja senyuman itu berubah menjadi pemandangan yang dapat membius hati seorang wanita. "Kau siswi baru yang hanya butuh waktu satu hari untuk mengetahui kebiasaanku, di sekolah. Pasti si Malik itu yang menceritakannya. Yah, siapa lagi kalau bukan dia." Harry melipat kedua lengan di depan dadanya dan menghembuskan nafas ringan.

"Sepertinya sudah cukup untuk basa-basinya. Pasti kau pun tidak ingin berlama-lama denganku, bukan?"

"Cih, siapa yang--" Callysta menghentikan kalimatnya. Ia terkejut Harry yang mencondongkan badan ke samping tubuhnya. Lalu pria itu berbisik tepat di samping telinga Callysta. "Aku hanya ingin memperingatkanmu saja. Sebaiknya kau berhati-hati bersekolah disini, terutama kau yang sudah memiliki masalah dari awal. Kau tentu tahu apa maksudku."

Harry kembali pada posisinya. Ia menyimpulkan senyuman mengejek--lagi. "Berharaplah kau masih bisa bernafas.." Pria itu memasukkan tangannya ke dalam saku kantong celana lalu pergi meninggalkan Callysta yang masih berdiri di tempatnya.

 .

 .

"Call, kau habis darimana? Kukira kau akan menyusul kami tadi." Lucy memperhatikan gadis yang berjalan gontai ke arahnya. Lalu gadis itu ikut bergabung dengannya dan Mya. "Kau tidak apa-apa, 'kan?" Kali ini Mya bertanya.

Callysta terlihat khawatir dalam raut wajahnya. Kelopak matanya sesekali berkedip cepat lalu ia menghembuskan nafas berat. "Aku ingin kalian bisa menceritakan semuanya, tentang Harry Styles." Mya dan Lucy hanya mengerutkan dahi mereka dan saling bertatapan lalu kembali menatap teman baru mereka itu.

"Mengapa kau tiba-tiba ingin membahas Harry?"

"Ceritakan saja semua yang kalian tahu tentang pria itu, apapun yang berkaitan dengannya."

Heart by Heart ⇨ h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang