Happy reading ^_^
****
Salah kah keputusan yang Zahwa ambil ini, ia harap diri nya tidak salah dalam mengambil keputusan nya ini, Zahwa hanya tidak ingin membebani tante Mely dan juga Arham, biarlah dengan pergi menjauh dari mereka dapat membuat mereka tidak terbebani oleh nya.
Jakarta merupakan kota yang Zahwa pilih, ia berharap di Jakarta mungkin ia bisa menemukan lelaki itu untuk meminta pertanggung jawaban nya, walau pun kemungkinan nya sangat kecil. Tapi perasaan nya terlalu yakin tentang keberadaan lelaki itu serta mimpi yang selalu zahwa alami tentang kota metropolitan. Mungkin Allah sudah memberikan nya petunjuk melalui mimpi.
Zahwa berjalan menyusuri pinggir jalanan ibu kota ini, sambil mendorong koper besar nya, Zahwa juga tidak tau tujuan nya akan kemana, Zahwa tidak punya keluarga mau pun kerabat di kota ini.
"aku harus kemana ya? aku tidak hafal jalanan disini," ucap nya kebingungan.
"hey neng sendirian aja" Astagfiruloh Zahwa harus bagaimana dua preman bertampang sangar itu tiba tiba saja menghadang jalan nya, bagaimana ini, apa lagi jalanan begitu sepi.
"neng, pagi pagi gini udah bawa koper, hmm abang tebak pasti baru datang dari kota lain ya" kata preman berkepala botak.
"jangan ganggu saya" kata Zahwa tegas.
Si preman itu terkikik.
"tenang aja neng kita gak akan ganggu neng, asal neng bisa kan bagi uang ke kita, kita lagi boke nih neng" ucap preman berkepala jabrig, ya Allah tolong kirimkan siapa saja untuk menolong Zahwa dari dua preman ini.Zahwa mundur beberapa langkah
"saya tidak punya uang " ucap nya."jangan bohong" kata preman berkepala botak sambil menoel dagu Zahwa. yang langsung segera gadis itu tepis.
Zahwa menatap kedua nya was was"'jangan macam macam!" marah nya. dan dua preman sangar ini malah tertawa, apa nya yang lucu, mereka pikir Zahwa sedang melawak apa."wah galak bener nih, biasa nya yang galak galak itu enak kalo di cicipi" ucap preman berkepala jabrig itu, jangan sampai Zahwa mengalami pemerkosaan yang kedua kali nya, Allah lindungi lah Zahwa.
"TOLONG" teriak nya.
"HEY JANGAN BERANI BERANI MACAM MACAM SAMA PEREMPUAN" ujar seseorang di belakang Zahwa , gadis itu menoleh dan mendapati seorang lelaki tampan berjas putih yang Zahwa yakini dia pasti seorang dokter.
"siapa lo? Mau jadi pahlawan kesiangan" ucap preman berkepala botak itu sambil menunjukan kesangaran nya.
Lelaki berjas putih itu tersenyum meremeh kan."kalian berdua banci ya, kok berani nya sama cewek" ucap cowok berjas putih itu sambil tersenyum miring kepada dua preman itu , yang membuat kedua preman sangar itu menggeram kesal karena merasa di hina.
"ah banyak bacot"
Aksi pukul memukul pun tak dapat di hindari, lelakib berjas putih itu dengan gerakan lincah nya menghadapi dua preman sangar itu, Zahwa hanya menyaksikan kejadian ini dengan penuh ketakutan dan ia berharap lelaki yang baik hati menolong nya itu dapat mengalah kan dua preman sangar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU BUKAN GADIS YANG KOTOR[selesai] √
Romance( MURNI IMAJINASI SAYA SENDIRI) TIDAK!! aku juga tidak menginginkan keadaan ini, aku gadis berjilbab aku di pandang gadis yang baik, tapi setelah kejadian keji itu semua orang menganggap ku gadis nakal, gadis yang hina bahkan aku di sebut gadis...