[18] pengakuan.

29.1K 1K 26
                                    

Happy reading ^_^

****

Citra menatap heran abang nya,  bukan nya apa Fatir laki laki itu sedari tadi hanya terdiam tanpa mengucapkan sepatah kata pun ia rasa abang nya ini sedang ada dalam masalah.

Begitu pun dengan Bisma laki laki itu pun merasa ada yang aneh dengan sepupu nya ini,  wajah nya terlihat gelisah,  bahkan ia sama sekali tidak menyentuh makan malam nya.

"abang kenapa sih?  Jangan bilang bang Fatir mikirin mbak Zahwa lagi,  abang itu kenapa sih perempuan di dunia ini banyak bang,  lagian mbak Zahwa juga udah gak pedulinkan sama abang "cerocos Citra begitu saja.

Bukan hanya itu masalah ku,tapi tentang apa yang ku lakukan dengan Thalita,  bagaimana jika dia hamil,  bagaimana jika umi dan abi tau " batin Fatir gelisah ketika mengingat kekhilafan yang pernah di lakukan nya bersama sahabat nya sendiri.

"tir lo udah ketemu sama gadis yang bernama Zahwa itu  yang lo cari cari? " tanya Bisma.

Fatir mengangguk dan tersenyum kecut."ya tapi dia sudah menikah dengan laki laki brengsek itu" ucap Fatir lesu dan tak bersemangat.

"Citra kan sudah bilang sama abang,  sia sia kan abang nyari nyari mbak Zahwa" tukas Citra tak suka.

Merasa sudah tidak lagi bernafsu makan,Fatir laki laki itu berdiri tanpa sepatah kata pun lalu melangkah pergi memasuki kamar nya.

Fatir membaringkan tubuh nya di ranjang kingsize itu,  ia memejamkan mata sejenak,  namun lagi lagi bayangan bayangan kesalahan nya kembali muncul.

Tentang dosa yang ia lakukan sewaktu dengan Thalita,  kenapa ia harus menjadi laki laki yang brengsek,  harus nya ia menjaga sahabat nya itu bukan malah melakukan hal seperti itu,  walau pun Thalita tidak pernah menuntut tanggung jawab dari nya tapi tetap saja ini kesalahan nya.

Lalu ia harus apa?  Menikahi Thalita?  Bagaimana mungkin ia menikahi wanita yang sama sekali tidak ia cintai,  tapi ia , ia sudah merenggut kehormatan gadis itu.

"ya Allah" lirih Fatir sambil mengusap air muka nya,  bukan nya masalah nya berkurang justru ia yang menambahkan satu masalah rumit lagi.

CLEKK

Fatir menoleh saat mendengar suara pintu yang di buka,  Citra gadis itu melangkah menghampiri Fatir.

"abang kenapa?"  Tanya Citra yang masih penasaran karena sikap diam nya Fatir.

"tidak apa apa" jawab Fatir singkat.

Seakan akan tidak puas dengan jawaban abang nya maka Citra kembali bertanya "apa abang punya masalah lain,  abang tidak bisa menutupi semua nya dari Citra..

"ABANG GAK APA APA CITRA!  " bentak Fatir dengan nada marah,  membuat hati Citra mencelos mendengar bentakan dari abang nya , baru kali ini ia melihat kemarahan Fatir,  seperti nya memang ada masalah lain yang sedang di sembunyikan abang nya ini.

"ya udah kalo bang Fatir gak mau cerita sama Citra,"

"Citra pamit dulu" ujar Citra.

"mau kemana ini sudah malam" tanya Fatir datar.

"Citra ada urusan kampus , ya udah citra berangkat asalamualaikum" ucap Citra sambil melangkah pergi meninggalkan kamar abang nya.

                 ****

"Iya ini aku lagi dalam perjalanan pulang "

ujar Andra kepada seseorang di sebrang sana sambil satu tangan nya memegang stir kemudi.

AKU BUKAN GADIS YANG KOTOR[selesai] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang