[26] Nazwa pramesti witama.

29.9K 1K 33
                                    

Happy reading ^_^

****

Tak terasa waktu berjalan kini usia kandungan Zahwa sudah menginjak Bulan kesembilan, menurut perkiraan dokter Zahwa akan melahirkan dalam waktu yang dekat ini , sehingga Andra  lebih memilih untuk mengambil cuti karena ia harus siap menjadi suami yang siaga.

"gak kerasa ya mas sebentar lagi aku melahirkan,  Thalita juga kandungan nya sudah menginjak Bulan ke 8, hmm jadi gak sabar deh" celetuk Zahwa sambil mengusap usap perut buncit nya karena usia kandungan nya yang sudah mendekati trimester melahirkan.

Andra tersenyum melihat keantusiasan Zahwa,  ia juga tidak sabar untuk menantikan anak pertama nya.
"aku juga sudah gak sabar nunggu dia lahir, pasti dia akan cantik " ucap Andra yakin.

"emang kamu yakin gituh,  anak kita itu cewek,  itu kan hanya perkiraan USG,  belum tentu lho siapa tau yang keluar itu cowok" kata Zahwa.

"iya mau cewek atau cowok sama aja,  asal dia sehat " ucap Andra sambil mengusap perut buncit istri nya.

"AWWW dia nendeng lho" ujar Zahwa terpekik senang karena merasa kan pergerakan anak nya di dalam perut nya.

"mungkin dia mau cepet cepet di gendong sama ayah nya," ujar Andra membuat Zahwa tersenyum di buat nya.

Masa kehamilan itu di nikmati Zahwa dengan penuh kebahagiaan,  ia merasa beruntung telah di berikan kepercayaan oleh Allah,  ia juga bersyukur bisa merasakan bagaimana rasa nya hamil, dan sebentar lagi ia juga akan merasakan bagaimana rasa nya melahirkan.

Zahwa sangat ingin melahirkan dengan normal, ia hanya ingin merasakan bagaimana perjuangan seorang ibu saat melahirkan.

TUKK.. TUKK.. TUKK

"siapa sih pagi pagi gini sudah menganggu keromantisan kita saja" gerutu Andra ketika mendengar suara ketukan dari pintu apartemen nya.

"ya udah aku bukain sebentar ya,  siapa tau itu Thalita karena dia tadi sms aku kata nya mau kesini " ujar Zahwa sambil berjalan menuju pintu apartemen nya.

CLEKK

Raut wajah ceria Zahwa yang tadi nya ceria seketika menjadi tegang, Citra gadis itu menatap nya dengan tatapan kebencian entah karena apa Zahwa juga tidak tau.

Zahwa menarik nafas sejenak untuk menenangkan diri nya sendiri.
"ada apa Citra?"  Tanya nya bersikap seramah mungkin,  biar bagaimana pun ia sangat menyayangi Citra,  karena gadis ini sudah ia anggap sebagai adik kandung nya sendiri,  walau pun kini sikap nya kurang baik.

"aku mau cari Andra mbak,aku ingin bicara dengan dia" ujar Citra dengan nada dingin.

"tapi..

"aku tau Andra ada di dalam, karena tadi aku sudah kekantor nya kata nya dia mengambil cuti,  sekarang mana Andra aku ingin bicara" ujar Citra sinis,  Zahwa perempuan itu berusaha sabar menghadapi sikap Citra yang selalu gencar mendekati suami nya.

"ada perlu apa ya? "Tanya Zahwa.

"KENAPA SIH MBAK SELALU INGIN TAU" bentak Citra.

"maaf Citra bukan nya mbak selalu ingin tau,  Citra mbak harap kamu bisa menghargai mbak,  Andra itu suami mbak,  mbak berhak tau apapun tentang dia" ujar Zahwa berbicara dengan sangat lembut tapi terdapat makna penegasan di dalam kalimat yang di ucap kan nya tadi.

"aku gak peduli mbak mau ngomong apa,  CINTA ITU GAK BISA DI SALAH KAN MBAK,  aku mencintai Andra dan mbak gak usah menghalangi aku buat bertemu dengan Andra" kekeuh Citra,  seperti nya Citra gadis ini sudah benar benar gelap mata dan sudah terlalu di butakan oleh Cinta.

AKU BUKAN GADIS YANG KOTOR[selesai] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang